Pengelola Kendaraan HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem sirkulasi yang digunakan adalah sistem sirkulasi tunggal. Setelah menurunkan penumpang, bus tersebut parkir di lahan yang telah disediakan. Sistem parkir yang digunakan menggunakan sistem parkir maju dan mundur. Setelah selesai beristirahat, petugas memberikan perhatian kepada awak agar memasuki ruang emplasemen keberangkatan untuk loading penumpang.

4.1.11 Perhitungan Besar dan Daya Tampung Ruang a. Pengguna

Ruang-ruang yang harus ada di suatu terminal diantaranya adalah kelompok ruang umum seperti ruang tunggu keberangkatan bus, ruang kedatangan, peron pemberangkatan, peron kedatangan, ruang informasi, loket penjualan tiket bus, peron dalam kota seperti angkot, loket toket peron, ruang perwakilan moda angkutan lain seperti pesawat, kapal, dan kereta api, ruang biro perjalanan, ruang taksi, penginapan hotel transit, ruang kesehatan, ruang penitipan barang, kantin, kamar mandi, dan Mushalla. Kelompok ruang awak bus diantaranya ruang istirahat, kantin, kamar mandi, penginapan, dan mushola. Kelompok ruang penunjang diantaranya ATM Center, telepon umum, warung telepon, kantor pos pembantu, tokokios,dan warung internet sedangkan kelompok ruang service diantaranya bengkel, ruang peralatan, ruang mekanikal elektrikal, gudang, pompa BBM, kios BBG, menara air, dan sanitasi limbah.Perhitungan daya dukung ruang pengguna dapat dilihat pada Lampiran11.

b. Pengelola

Kebutuhan ruang bangunan utama pengelola dapat dihitung dengan perhitungan standar ruang Neufert, 1999. Berikut perhitungan ruang yang dibutuhkan setiap ruangan di gedung utama, ruang kerja staf dan parkiruntuk pengelola. Perhitungan daya dukung ruang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Tabulasi perhitungan daya dukung ruang pengelola No Ruang Jumlah Kebutuhan Standar Kebutuhan Ruang 1 Ruang Kepala 1 orang 16 m² 2 Ruang Wakil Kepala 1 orang 2 m² 3 Ruang Staf 2 orang 4,32 m²orang 9 m² 4 Ruang Rapat 57 orang 1,5 m²orang 85,5 m² 5 Ruang Tamu 8 orang 1,5 m²orang 12 m² 6 Ruang Istirahat 57 orang 1,5 m²orang 85,5 m² 7 Gudang 12 m² 8 Toilet 3 ruang 3,5 m²ruang 10,5 m² 9 Pos Keamanan 1 ruang 9 m² 10 Pos Retribusi 1 ruang 4,32 m²ruang 4,32 m² 11 Ruang Pengawas 6 ruang 4,32 m²ruang 25,92 m² 12 Parkir Roda 2 42 motor 2 m²motor 84 m² 13 Parkir Roda 4 5 mobil 20 m²mobil 100 m²

c. Kendaraan

Untuk menghitung luas ruang angkutan perkotaan, terlebih dahulu harus diketahui total pengguna jasa angkutan perkotaan per jam dan waktu yang dibutuhkan angkutan perkotaan selama ada di Terminal Baranangsiang. Jumlah penumpang yang memakai jasa angkutan perkotaan di Terminal Baranangsiang yaitu sebesar 40. Untuk menghitung luasan ruang angkutan perkotaan, digunakan data intensitas penumpang turun terendah. Intensitas terendah penumpang turun terjadi pada jam berangkat kantor antara pukul 06:00-10:00 yaitu sebanyak 191 orangjam. Perhitungan daya dukung ruang kendaraan dapat dilihat pada Lampiran 12.Analisis dalam bentuk spasial dapat dilihat pada gambar 22 sedangkan matriks analisis keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 13. Sumber standar: Neufert, 1999 68 Permasalahan . Pengeteman angkot dan L300 dari Simpang Baranangsiang sampai Polsek Bogor Timur a. Tingginya aktivitas penurunan penumpang 03-AK di sekitar Jl. Simpang Pajajaran-Jl Cidangdiang b. Terbatasnya ruang kedatangan dan keberangkatan untuk menampung kendaraan c. Kurang pemanfaatan ruang dan fungsi beberapa bangunan Permasalahan lanjutan e. Banyaknya kantin tidak diimbangi dengan peningkatan pengunjung f. Banyak lokasi-lokasi yang letaknya tersembunyi g. Jalan tidak beraspal banyak lubang h. Tidak ada penunjuk arah i. Vegetasi sangat rendah j. Banyak tukang dagang asongan 1. Banyaknya gerombolan preman sangat mendukung terjadinya tindak kekerasan 2. Bangunan dari tahun 1972 sudah rapuh dan kumuh mudah hancur 3. Adanya pos polisi menjadi penghambat utama saluran drainase dari tol Jagorawi menuju Sungai Ciliwung 4. Papan reklame menutupi view ke arah Gunung Salak 5. Banyak kumpul keluarga pemilik kantin ketika sore dan anak-anak kecil bermain di jalan 6. Media aliran drainase utama tidak sebanding dengan masukan air dari dalam dan luarterminal Critical area Titik-titik kemacetan Zona konflik Cross Circulation Pintu masuk terminal Pintu keluar A Pintu keluar B Ketinggian RTH di terminal Sirkulasi kendaraan Jalan Bangka Drainese terbuka Drainese tertutup Drainese tertutup Drainese kota Sungai Ciliwung View Gunung Salak Cross Circulation Gambar 22. Peta Analisis Tapak Drainase terbuka Media drainase tergolong kecil dibandingkan dengan debit air hujan 68 4.2 Konsep 4.2.1 Konsep Dasar