Motif memiliki alur yang sama sehingga dalam penerapan motif ke dalam bentuk harus sejalan dengan irama ruangan. Penggunaan motif yang tidak sesuai dan
berlebih akan menghancurkan suasana. Suara adalah elemen yang penting dalam merancang suatu lanskap. Suara
dikategorikan menjadi dua macam yaitu suara yang mengganggu dan suara yang tidak mengganggu. Suara mengganggu harus di minimalisasi dengan rekaya
lanskap menggunakan media diantaranya tanaman. Ruang adalah suatu tempat yang terbentuk oleh adanya jarak antar benda. Nilai estetis dan fungsi dapat
diciptakan dengan pengaturan ruang di dalam suatu lanskap.
2.2 Sistem Transportasi
Sistem transportasi adalah suatu himpunan gerak perpindahan yang merupakan suatu susunan dari unsur-unsur transportasi itu sendiri yang saling
berkait dan membentuk pola tertentu yang apabila pola tersebut berubah maka akan berubah pula seluruh pola yang ada sedangkan transportasi Pengangkutan
adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu tempat asal ke tempat lain tujuan dengan menggunakan kendaraan Warpani, 1990.
Menurut Warpani 1990, macam sistem transportasi dibagi menjadi tiga sub sistem transportasi yaitu :
1. Transportasi darat, yaitu proses gerak perpindahan dari suatu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan sarana angkutan darat. Titik simpul dari transportasi darat adalah terminal bus dan stasiun kereta api.
2. Transportasi laut, yaitu proses gerak perpindahan dari suatu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan sarana angkutan laut. Sedangkan simpul dari sistem transportasi laut adalah pelabuhan
3. Transportasi udara, yaitu proses gerak perpindahan dari suatu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan sarana angkutan udara. Titik simpul dari sistem transportasi udara adalah bandara pelabuhan udara.
Berdasarkan penggunanya jenis transportasi dibagi menjadi dua yaitu : 1.
Transportasi barang, yaitu kegiatan transportasi yang melayani angkutan barang terdiri atas barang mati dan barang hidup ternak
2. Transportasi manusia, yaitu kegiatan transportasi yang melayani angkutan
manusia penumpang. Transportasi memiliki kajian sistem yang terdiri dari beberapa komponen
yang saling terkait. Sistem tersebut dikenal dengan sistem transportasi secara menyeluruh makro yang dapat dipecahkan menjadi beberapa sistem transportasi
yang lebih kecil mikro yang masing-masing saling terkait dan saling mempengaruhi. Sistem transportasi mikro tersebut adalah :
1. Sistem kebutuhan akan transportasi;
2. Sistem prasarana transportasi;
3. Sistem rekayasa dan manajemen lalu lintas;
4. Sistem kelembagaan.
Sistem kebutuhan akan transportasi merupakan sistem pola kegiatan tata guna lahan yang terdiri dari sistem pola kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan dan
lain-lain. Kegiatan dalam sistem ini membutuhkan pergerakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang perlu dilakukan setiap hari. Pergerakan yang meliputi
pergerakan manusia dan barang itu jelas membutuhkan sarana transportasi danprasarana tempat moda transportasi tersebut bergerak.
Prasarana transportasi yang diperlukan itu merupakan sistem transportasi mikro yang kedua, yang meliputi sistem jaringan jalan raya dan kereta api,
terminal bus dan stasiun kereta api, serta bandara dan pelabuhan laut. Peranan sistem jaringan transportasi mempunyai dua tujuan utama sebagai prasarana
perkotaan. Interaksi antara sistem kebutuhan akan transportasidan sistem prasarana
transportasi akan menghasilkan pergerakan manusia dan barang dalam bentuk pergerakan kendaraan dan pejalan kaki. Sistem pergerakan yang aman, cepat,
nyaman, murah, handal, dan sesuai dengan lingkungannya dapat tercipta jika sistem pergerakan tersebut diatur oleh sistem rekayasa dan manajemen lalu lintas
yang baik. Kemacetan yang sering terjadi di kota besar di Indonesia biasanya disebabkan oleh kebutuhan akan transportasi yang lebih besar dibandingkan
dengan prasarana transportasi yang tersedia sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.Sistem kebutuhan akan transportasi, prasarana transportasi,
rekayasa dan manajemen lalu lintas, dan kelembagaan saling mempengaruhi.
Perubahan sistem kebutuhan akan transportasi mempengaruhi sistem prasarana transportasi melalui perubahan pada tingkat pelayanan di sistem
pergerakan. Begitu juga perubahan sistem prasarana transportasi dapat mempengaruhi sistem kebutuhan akan transportasi melalui peningkatan mobilitas
dan aksesibilitas sistem pergerakan. Selain itu, sistem rekayasa dan manajemen lalu lintas berperan penting dalam menampung sistem pergerakan agar tercipta
sistem pergerakan yang aman, cepat, nyaman, murah, handal, dan sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhi sistem kebutuhan akan transportasi prasarana.
Melalui keterkaitan tersebut terdapat beberapa individu, kelompok, instansi pemerintah serta swasta yang terlibat dalam setiap sistem transportasi mikro
melalui. Kebijakan yang diambil tentunya dapat dilaksanakan dengan baik penegakan hukum yang baik. Jadi, secara umum dapat disimpulkan bahwa
pemerintah, swasta, dan masyarakat seluruhnya dapat berperan mengatasi kemacetan.
2.3 Angkutan Jalan Raya