Konsep Vegetasi Konsep Site Furniture

Gambar 28. Aplikasi konsep senjata kujang pada sirkulasi di taman satelit

c. Konsep Vegetasi

Konsep vegetasi yang akan diterapkan di terminal dibagi menjadi dua yaitu konsep vegetasi untuk zona taman satelit dan terminal. Pada zona terminal vegetasi diutamakan untuk meminimalkan polutan dan kecepatan angin agar tidak menjadi limbah masyarakat sekitar. Selain itu, vegetasi difungsikan untuk memecah kemonotonan di kawasan terminal. Pada zona taman satelit, pemilihan vegetasi sesuai dengan karakter Kota Bogor dan memiliki hubungan dengan jenis tanaman di Kebun Raya Bogor yaitu koleksi-koleksi tanaman, selain itu tanaman dipilih untuk mengimbangi polutan yang dihasilkan oleh Terminal Baranangsiang. Jenis tanaman menurut fungsi dapat digolongkan menjadi enam golongan yaitu vegetasi border, vegetasi penaung, vegetasi estetis, vegetasi display, vegetasi pengarah dan vegetasi screen. Vegetasi border adalah vegetasi yang fungsinya sebagai pembatas antar ruang. Vegetasi border juga dapat menahan sinar matahari dari pantulan pedestrian trackdan menyerap polutan dari kendaraan. Vegetasi penaung berfungsi sebagai pengendali iklim mikro yaitu untuk menurunkan suhu sekitar dan menyerap sinar matahari. Vegetasi estetis berfungsi untuk penyemarak lahan agar bernilai estetis dan mendukung peningkatan visual lahan. Vegetasi display adalah tanaman khusus untuk menciptakan suatu focal point. Vegetasi ini juga berfungsi untuk mengalihkan pandangan manusia. Vegetasi pengarah berfungsi sebagai media pengarah sirkulasi, pandangan, dan angin. Vegetasi screen berfungsi untuk menutupi bad view agar tidak terlihat oleh pengguna tapak dan berfungsi sebagai pemberi background pada salah satu sisi tapak. Gambar 29 merupakankonsep vegetasi dalam bentuk spasial. Gambar 29. Konsep vegetasi Zona Terminal Zona Taman Satelit

d. Konsep Site Furniture

Konsep site furniture dikawasan terminal lebih didominasi keragamannya di zona taman satelit yaitu pada level satu tapak. Site furniture yang akan diterapkan di zona ini diantarannya adalah permainan material pada welcomearea, lampu sorot, taman, jalan, spotlighting, wall light, sign boardsign system, bangku taman, batu-batuan, deck, kacamika, tempat sampah, sculpture, rak sepeda, dan pedestrian. Pemilihan material diutamakan yang tidak rentan terhadap air. Welcome areautama di sebelah timur terminal dibuat atraktif dengan penambahan sculpture. Pemakaian lampu untuk penerangan malam hari diutamakan pada ruang-ruang publik seperti pedestrian, ruang umum sebagai penginapan, ruang tunggu kedatangan, dan keberangkatan emplasemen. Sedangkanpada zona terminal basement penerangan merata pada setiap ruang. Papan petunjuk dan sign system pada zona terminal dibuat informatif dan mampu terbaca dari jarak jauh. Pemakaian papan berupa digital sangat dianjurkan agar mudah terbaca dalam keadaan gelap. Pada zona taman satelit, sign board diletakkan di ruang- ruang tertentu seperti welcome area, dan ruang emplasemen. Jenis sign system pada zona taman satelit terdapat dua jenis. Pada jenis pertama, sign system berfungsi untuk menginformasikan suatu ruang dan arah taman satelit sedangkan pada jenis kedua, sign system berfungsi untuk penamaan ruang, arah, serta tujuan armada. Sign system untuk keperluan terminal didesain dengan memperhatikan standar yang telah diputuskan pemerintah atau DLLAJ. Bangku taman dibuat dengan memperhatikan material yang tidak mudah rusak oleh air dan lembab. Material seperti adukan semen yang dilapisi parquet dan aluminium dapat dijadikan bahan untuk desain bangku taman. Dibeberapa ruang pada zona taman satelit terdapat batas-batas yang menggunakan planter box dengan finishing material pecahan batu-batuan sebagai batas nyata suatu ruang. Pada beberapa spot di taman satelit menampilkan view ke luar tapak sebagai point of interestyang dapat dinikmati dari dalam tapak. Ada dua titik yang akan dihadirkan di zona taman satelit ini untuk view keluar yaitu view ke arah Gunung Salak yang menjadi background Ibu Kota Kerajaan Pajajaran Pakuan dan belahan Sungai Ciliwung membentuk pulau Pulo Geulis yang memiliki nilai sejarah. Titik ini didesain menggunakan konstruksi deck dengan memperhatikan ketinggian dari dasar tanah. Pada siang hari, di zona terminal basement membutuhkan penerangan yang cukup. Penerangan ini dapat diusahakan dengan memaksimalkan bukaan untuk menembuskan sinar matahari ke basement. Material kaca atau mika sangat memungkinkan untuk diinstalasi sebagai atap yang dapat menembuskan sinar matahari ke dalam basement.

e. Konsep Grading