Terminal Baranangsiang TINJAUAN PUSTAKA

4. akses ke taman yang efisien; 5. kepuasan pengguna; 6. keamanan dari kejahatan dan gangguan fisik; dan 7. keuntungan bagi kota hingga batas taman. Menurut RTRW Kota Bogor 1990-2009, yang dinamakan Taman inti kota adalah suatu kawasan RTH yang luas dan terletak di pusat kotasedangkan sub taman merupakan RTH kota yang luasannya lebih kecil dari taman inti kota yang letak administrasinya terdapat di wilayah kecamatan. Anak sub taman merupakan RTH kota yang luasannya lebih kecil dari sub taman yang letak administrasinya terdapat di wilayah perumahan atau pemukiman. Pada taman-taman tersebut dihubungkan oleh ruang terbuka hijau. Gambar 8 merupakan sistem pertamanan kota menurut konsep Garden City Kota Bogor. Gambar 8. Sistem pertamanan menurut konsep Garden City

2.11 Terminal Baranangsiang

Berdasarkan fungsi terminal dan karakter kegiatan yang ada di Terminal Baranangsiang, maka dibutuhkan kebutuhan ruang yang mengacu kepada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan seperti ruang yang berupa fasilitas terminal penumpang yang terdiri dari fasilitas utama dan fasilitas penunjang dan ditunjang dengan fasilitas jaringan prasarana. Sumber : Dinas Tata Kota dan Pertamanan Menurut rencana Pemerintah Daerah khususnya komisi C DPRD Kota Bogor dan Departemen Perhubungan, untuk mendukung aktivitas terminal Tipe A di Kota Bogor dibutuhkan luasan terminal yang mencukupi dan termasuk standar terminal Tipe A yaitu sebesar 5 ha untuk Pulau Jawa, maka Terminal Baranangsiangperlu di relokasi. Lokasi relokasi sudah ditentukan yaitu di kawasan Tanah Baru Kampung Selawi, Kelurahan Tanah Baru. Hal tersebut diperkuat dengan keputusan Raperda RTRW Kota Bogor, dalam pasal 46 dikatakan bahwa terminal Tipe A Kota Bogor akan di bangun di Kelurahan Tanah Baru Kecamatan Bogor Utara. Dari keputusan yang dijelaskan di atas, pemerintah terkendala dalam pembebasan lahan penduduk sekitar. Setidaknya dibutuhkan biaya yang jumlahnya sangat besar sekitar 100 miliar rupiahuntuk pembebasan lahan seluas 10 ha. Selain itu untuk pembangunannya sendiri, pemerintah harus menyiapkan setidaknya 130 miliar rupiah hasil Raperda RTRW Kota Bogor. Hal ini sangat tidak efektif dalam penggunaan anggaran dan sangat boros jika dibandingkan dengan membangun serta memperbaiki terminal yang sudah ada. Selain itu, jika Terminal Baranangsiang dipindahkan ke Tanah Baru yang letaknya di pinggir kota, maka akan menyebabkan terminal semakin jauh dengan pusat-pusat kota seperti pusat pemerintahan serta pusat perdagangan dan adanya lokasi industri di daerah Tajur menyebabkan Terminal Baranangsiang menjadi terminal bayangan jika rencana relokasi jadi dipindahkan. Hal ini berdampak juga terhadap masyarakat pengguna bus yang akan dibebani dengan penambahan biaya dan jam perjalanan 1 . Dari ulasan diatas, maka sebaiknya Terminal Baranangsiang dipertahankan namun perlu adanya penambahan luas terminal. Luas Terminal Baranangsiang memungkinkan untuk diperluas dengan membeli lahan sekolahan SMK Baranangsiang dan MAN 2 sehingga luasan terminal menjadi 5,3 ha 1 .Selain alasan untuk penambahan luas terminal dengan memindahkan sarana pendidikan, kebisingan yang dihasilkan oleh Terminal Baranangsiang sangat mengganggu aktivitas mengajar. Aktivitas Terminal Baranangsiang dapat menghasilkan kebisingan 72 dB di luar terminal dan 84 dB di dalam terminal.Menurut Onogawa 2007, suara yang ditimbulkan akibat kerja dari kendaraan bermotor, bel, dan 1 Komunikasi pribadi dengan Priyono sebagai Transport Planner Kota Bogor. bunyi alarm mobil dapat mencapai 34 dB. Hal ini mengakibatkan efek negatif terhadap kesehatan, gangguan pada alat pendengaran, agresif, gangguan susah tidur, gangguan kerja jantung, stres yang dapat merambat pada gangguan metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh serta pengaruh negatif pada pekerjaan dan aktivitas belajar. Dari penambahan luas kawasan terminal menjadi 5,3 hektar, maka luasan terminal telah memenuhi syarat berdirinya terminal Tipe A menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995.

2.12 Koleksi Tanaman di Kebun Raya Bogor