No. Beaufort
Gejala Kecepatan
MilJam KmJam
10 Pohon-pohon ambruk. Kerusakan bangunan
lebih parah. 55-63
88,8- 103,6
11 Malapetaka kerusakan meluas
64-75 105,2-
120 12
Angin taufan hurricane Diatas 75
120
Gambar 6. Sketsa tanaman pengarah, peredam kecepatan angin, dan penaung Grey dan deneke, 1978
2.10 Taman Satelit
Taman satelit merupakan suatu taman kecil yang berada di dekat taman yang luasannya besar dan memiliki nilai tinggi baik dari sejarah maupun fungsi.
Taman satelit berfungsi untuk menunjang keberadaan taman inti dan menjadi jembatan masuk atau akses untuk menuju taman inti. Adanya hubungan antara
taman inti terhadap taman satelit dapat dilihat dari elemen taman yang digunakan baik dari paving block, lampu taman, tanaman, bangku taman, air mancur dan
sebagainya. Selain dari penggunaan elemen taman, hubungan dapat juga dilihat dari kemampuan taman menjadi suatu RTH kota. Taman satelit dari suatu taman
inti dapat memiliki kesamaan sosial maupun budaya. Dalam hal ini, taman satelit dapat dianalogikan sebagai kota satelit dari kota besar disekitarnya seperti Kota
Bogor yang merupakan kota satelit dari Kota Jakarta dimana masyarakat Kota Bogor ikut menunjang aktivitas Kota Jakarta sehingga terdapat hubungan baik
secara ekonomi, budaya, maupun sosial. Taman satelit dapat disebut juga sebagai urban park system.Menurut
Harnik 1997 dalam Gonarsyah 2007, sebuah urban park system adalah rangkaian proses untuk memahami hubungan keterkaitan antara taman dengan
taman dan taman dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu urban park system juga digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah taman. Umumnya sebuah urban
park system terdiri dari areal patches dan koridornya Gambar 7.
Gambar 7. Urban park system
Areal dalam gambar 7 merupakan taman-taman, squares, dan tempat- tempat yang memiliki ekosistem tertentu yang berbeda dari sekitarnya. Sedangkan
koridor dapat berupa jalan, sungai, tepi jalur kereta api, park connector, dan semua jalur yang menghubungkan antara satu ekosistem dengan ekosistem
lainnya. Keberhasilan sebuah urban park system harus memenuhi tujuh persyaratan berikut yang di
sebut ”The Seven Habits of HighlyEffective Park Systems
”, yaitu : 1.
tujuan yang jelas; 2.
desain berkelanjutan dan prosesnya melibatkan masyarakat; 3.
ketersediaan sumberdaya dan pengaturan untuk mewujudkan tujuan dari sistem yang ingin dicapai;
4. akses ke taman yang efisien;
5. kepuasan pengguna;
6. keamanan dari kejahatan dan gangguan fisik; dan
7. keuntungan bagi kota hingga batas taman.
Menurut RTRW Kota Bogor 1990-2009, yang dinamakan Taman inti kota adalah suatu kawasan RTH yang luas dan terletak di pusat kotasedangkan sub
taman merupakan RTH kota yang luasannya lebih kecil dari taman inti kota yang letak administrasinya terdapat di wilayah kecamatan. Anak sub taman merupakan
RTH kota yang luasannya lebih kecil dari sub taman yang letak administrasinya terdapat di wilayah perumahan atau pemukiman. Pada taman-taman tersebut
dihubungkan oleh ruang terbuka hijau. Gambar 8 merupakan sistem pertamanan kota menurut konsep Garden City Kota Bogor.
Gambar 8. Sistem pertamanan menurut konsep Garden City
2.11 Terminal Baranangsiang