Angkutan Umum TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Angkutan Umum

Angkutan penumpang umum adalah angkutan penumpang dengan menggunakan kendaraan umum dan dilaksanakan dengan sistem sewa atau bayar. Angkutan penumpang umum memiliki peran utama untuk melayani kepentingan mobilitas masyarakat dalam melakukan kegiatannyabaik kegiatan sehari-hari yang berjarak pendek atau menengah angkutan perkotaan atau pedesaan dan angkutan antarkota dalam propinsi maupun kegiatan sewaktu-waktu antar propinsi angkutan antarkota dalam propinsi dan antarkota antarpropinsi. Angkutan penumpang umum sangat berperan dalam menunjang interaksi sosial-budaya masyarakat. Tujuan pelayanan angkutan umum adalah dengan memberikan pelayanan yang aman, cepat, nyaman, dan murah pada masyarakat yang mobilitasnya semakin meningkat. Esensi dari operasi pelayanan angkutan umum adalah menyediakan layanan angkutan pada saat dan tempat yang tepat untuk memenuhi pola kebutuhan dan mampu mengerahkan kesediaan untuk memenuhi kebutuhan secara ekonomis. Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi yaitu, 1. sarana operasi atau jenis angkutan dengan kapasitas tertentu; 2. biaya operasi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menggerakan operasi pelayanan sesuai dengan sifatjenis teknis angkutan yang bersangkutan; 3. prasarana yaitu jalan dan terminal yang merupakan simpul jasa pelayanan perangkutan; 4. staf atau sumberdaya manusia yang mengoperasikan pelayanan angkutan. Tugas pengelola sistem perangkutan adalah mempertemukan keinginan pengguna jasa dengan ketersediaan jenis angkutan dengan segala atribut pelayanannya agar tercapai sistem perangkutan yang efektif dan efisien dalam batas biaya yang wajar agar mampu berperan secara andal sebagai urat nadi kehidupan perekonomian, sosial budaya, dan politik. Batasan efektif dan efisien adalah sebagai berikut. 1. Efektif mengandung pengertian : a. kapasitas mencukupi, prasarana dan sarana cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa; b. terpadu, antar jenis angkutan dan sesama jenis angkutan dalam jaringan pelayanan; c. tertib, menyelenggarakan angkutan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan norma yang berlaku di masyarakat; d. tepat dan teratur, terwujudnya penyelenggaraan angkutan yang andal sesuai dengan jadwal dan ada kepastian; e. cepat dan lancar, menyelenggarakan layanan angkutan dalam waktu singkat, indikatornya antara lain kecepatan arus per satuan waktu; f. aman dan nyaman, dalam arti selamat terhindar dari kecelakaan, bebas dari gangguan eksternal, terwujud ketenangan dan kenikmatan dalam perjalanan. 2. Efisien mengandung pengertian : a. Biaya terjangkau, penyediaan layanan angkutan sesuai dengan tingkat daya beli masyarakat pada umumnya dengan tetap memperhatikan kelangsungan hidup pengusaha pelayanan jasa angkutan; b. Beban publik rendah, pengorbanan yang harus ditanggung oleh masyarakat sebagai konsekuensi pengoperasian sistem perangkutan harus minimal, misalnya tingkat pencemaran minimal. c. Kemanfaatan tinggi, merupakan tingkat penggunaan kapasitas sistem perangkutan yang dapat dinyatakan dalam indikator tingkat muatan penumpang maupun barang, tingkat penggunaan prasarana dan sarana. Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif. Menurut UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perusahaan angkutan umum adalah badan hukum yang menyediakan jasa angkutan orang danatau barang dengan kendaraan bermotor umum. Jenis angkutan umum adalah : 1. Angkutan jalan raya, yaitu angkutan jalan raya dibagi menjadi angkot, bus, ojek, bajaj, taksi dan metro mini 2. Angkutan Rel, yaitu angkutan rel dibagi menjadi kereta api dan shinkansen 3. Angkutan laut, yaitu angkutan laut dibedakan menjadi kapal feri dan kapal pesiar 4. Angkutan udara, yaitu angkutan udara dibedakan menjadi pesawat terbang dan helikopter

2.7 Daya Dukung Lahan