Secara ekologis RTH dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udara, dan menurunkan temperatur kota dengan
pemilihan tanamanuntuk didalamnya. Bentuk-bentuk RTH perkotaan yang berfungsi ekologis antara lain seperti sabuk hijau kota, hutan kota, taman botani,
sempadan sungai dan sebagainya. Secara sosial-budaya keberadaan RTH dapat memberikan fungsi sebagai ruang interaksi sosial maupun sarana rekreasi. Bentuk
RTH yang berfungsi sosial-budaya antara lain taman-taman kota, lapangan olah raga, kebun raya, TPU, dan sebagainya.
Secara arsitektural RTH dapat meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kota melalui keberadaan taman-taman kota, kebun-kebun bunga, dan
jalur-jalur hijau di jalan-jalan kota. Sementara itu RTH juga dapat memiliki fungsi ekonomi, baik secara langsung seperti pengusahaan lahan-lahan kosong menjadi
lahan pertanian atau perkebunan urbanagriculture dan pengembangan sarana wisata hijau perkotaan yang dapat mendatangkan wisatawan.
2.9 Pohon Sebagai Pereduksi Kebisingan dan Angin
Suatu kawasan jika ditanami tanamanakan menimbulkan kesan yang alami bagi penggunanya. Dalam pemilihan jenis pohon di terminal, perlu dipilih jenis
pohon yang dapat meredam bising, menyerap polutan dari bus, menahan silau matahari, dan memiliki daun yang rimbun sebagai penaung. Dalam mendesain
lanskap terminal, perlu diperhatikan syarat-syarat tanaman yang akan digunakan, antara lain:
1. perakaran tidak merusak konstruksi jalan;
2. perawatanya mudah;
3. batang tidak mudah patah; dan
4. daun dan buah tidak mudah jatuh.
Tingkat reduksi kebisingan oleh tanaman berbeda, tergantung dari ukuran dan kerapatan daun. Pemantulan, penyerapan, penyebaran, pembelokan, atau
penerusan suara oleh daun dipengaruhi oleh ketebalan daun, kerapatan daun, sudut daun terhadap arah datang, energi suara, dan posisi antar daun.
Laurie 1986 menerangkan bahwa tingkat reduksi kebisingan oleh tanaman berbeda tergantung dari ukuran dan kerapatan daun. Pohon dan semak
memiliki daya serap yang tinggi terhadap kebisingan, kebisingan dapat direduksi hingga 20 dB pada jalur yang tersusun dari pohon yang tinggi dan rimbun.
Menurut Carpenter PL, Walker TD dan Lanphear FO 1975, semakin dekat tanaman ke sumber kebisingan akan semakin efektif fungsinya dalam
meredamkebisingan. Tanaman-tanaman yang berpotensi dalam mereduksi kebisingan diantaranya Mahoni Switenia mahogani, Kembang sepatu Hibuscus
rosa sinensis, Teh-tehan Acalipha sp., Kembang landep Barleria priontis, Kiara payung Filicium decipiens,Tanjung Mimusops elengi, Bougenvil
Bougenvillea sp, dan Oleander Nerium oleander. Selain fungsi di atas, vegetasi juga dapat berfungsi sebagai peruduksi
kecepatan angin. Tabel 1 menerangkan besar kecepatan angin dari kejadian yang ada di sekitar sedangkan gambar 6 merupakan gambaran vegetasi yang dapat
meredam kecepatan angin dan mengarahkan angin. Peran vegetasi dalam merekayasa kondisi angin bermacam-macam, vegetasi dapat berperan sebagai
penghalang, pembelok, pengarah dan penyaring kecepatan angin Brooks, 1988. Contoh vegetasi yang dapat meredam kecepatan angin diantaranya adalah Dadap
Merah Erythrina cristagali, Bungur Lagerstromia indica, Beringin Karet Ficus elastica, dan Bintaro Cerbera odollam.
Tabel 1. Skala beaufort
No. Beaufort
Gejala Kecepatan
MilJam KmJam
Asap mengepul vertikal Kurang
dari 1 4,6
1 Arah angin tampak dari serabut-serabut lepas
dari asap. 1-3
1,6-4,8 2
Angin terasa di wajah. Daun berisik, kepulan asap condong menunjukkan arah angin
4-7 6,4-11,2
3 Daun dan ranting kecil bergerak terus, busa
mengibarkan bendera ringan. 8-12 12,8-19,2
4 Menghambur debu dan menerbangkan kertas,
13-18 20,8-29,6 5
Pohon-pohon kecil bergoyang 19-24 31,2-39,2
6 Cabang-cabang besar bergerak, payung sulit
dikuasai 25-31 40,8-50,4
7 Pohon-pohon bergoyang, berjalan melawan
angin harus cukup bertenaga. 32-38
52-61,6 8
Dahan-dahan kecil putus, berjalan melawan angin sulit.
39-46 63,2-74,4 9
Timbul kerusakan-kerusakan kecil pada bangunan. Genting-genting mulai berterbangan.
47-54 76-87,2
No. Beaufort
Gejala Kecepatan
MilJam KmJam
10 Pohon-pohon ambruk. Kerusakan bangunan
lebih parah. 55-63
88,8- 103,6
11 Malapetaka kerusakan meluas
64-75 105,2-
120 12
Angin taufan hurricane Diatas 75
120
Gambar 6. Sketsa tanaman pengarah, peredam kecepatan angin, dan penaung Grey dan deneke, 1978
2.10 Taman Satelit