Pengendalian Kebakaran hutanlahan Kebakaran HutanLahan

25 2009. Sumber daya organisasi dapat berupa sumber daya manusia, sumberdaya finansial, sumber daya fisik dan sumber daya informasi Dubrin Ireland 1993. Sifat gerak manajemen suatu organisasi ditentukan oleh bentuk organisasinya Siswanto 2009. Organisasi berdasarkan skala atau ukurannya dapat berupa organisasi kecil, menengah, dan besar, sedangkan berdasarkan tujuannya terdapat dua macam yaitu 1 organisasi publik atau sosial atau nirlaba non-profit organzation yang tujuan utamanya untuk melayani kepentingan umum dan tanpa perhitungan untung rugi, dan 2 organisasi perusahaan business organization yakni organisasi yang didirikan untuk tujuan komersial dan semua tindakannya bermotifkan laba profit motive. Berdasarkan kaitan hubungannya dengan pemerintah, organisasi dapat berupa organisasi resmi yaitu 1 organisasi yang dibentuk oleh atau ada hubungannya dengan pemerintah dan atau harus terdaftar pada Lembaran Negara, dan 2 organisasi tidak resmi yaitu organisasi yang tidak ada hubungannya dengan pemerintah dan tidak terdaftar pada Lembaran Negara. Setiap organisasi berhadapan dengan dua jenis lingkungan, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal Siagian 2008. Kedua jenis lingkungan tersebut seringkali begitu kompleks sejalan dengan semakin kompleksnya organisasi. Lingkungan tersebut, antara lain semakin banyaknya pihak yang berkepentingan baik pihak internal maupun pihak eksternal yang harus dipuaskan dan tantangan eksternal yang dihadapi organisasi. Siagian 2008 menyarankan diterapkannya manajemen stratejik untuk menghadapi situasi organisasi yang kompleks tersebut. Manajemen stratejik adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut Siagian 2008. Esensi dari manajemen stratejik adalah bahwa manajemen puncak dari suatu organisasi harus mampu merumuskan dan menentukan strategi organisasinya sehingga organisasinya mampu mempertahankan eksistensinya sekaligus mampu menyesuaikan diri dan berubah untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitasnya. Faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam manajemen stratejik menurut Siagian 2009 antara lain; a tipe dan struktur organisasi, b gaya manajerial, c kompleksitas lingkungan eksternal, d kompleksitas proses produksi, dan e hakikat berbagai masalah yang dihadapi. 26 Siagian 2009 lebih lanjut menjelaskan ciri-ciri organisasi yang efektif dan produktivitas atau kinerja tinggi antara lain: 1 mempunyai arah yang jelas untuk ditempuhnya, 2 memiliki sumber daya manusia yang berpengetahuan dan berketrampilan tinggi, 3 para pimpinannya memiliki komitmen kuat pada suatu rencana stratejik, 4 berorientasi pada hasil dan memiliki kesadaran tinggi tentang efektivitas dan produktivitas yang meningkat, 5 para pimpinannya bersedia membuat komitmen yang mendalam pada strategi yang telah ditentukan dan berupaya bersama seluruh komponen organisasi agar strategi tersebut membuah hasil yang diharapkan. Organisasi yang efektif yang memiliki cukup sumber daya tersedia dengan berbagai aturan-aturannya rules menurut Torrington dan Weightmen 1994 merupakan syarat bagi manajemen yang efektif. Torrington dan Weightmen 1994 juga menggarisbawahi pentingnya orang-orang people dengan kedudukan hirarkinya, di mana ada atasan superiors dan bawahan subordinates, yang memerlukan kerja sama cooperation, sinkronisasi dan komunikasi dalam menjalankan manajemen. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia merupakan komponen penting baik di dalam organisasi maupun di dalam manajemen. Sebagaimana disebutkan di atas, manajemen merupakan suatu proses. Siswanto 2009 mengartikan proses manajemen sebagai suatu rangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi. Rangkaian aktivitas tersebut merupakan fungsi seorang manajer, yang dapat dilihat dalam dua arah yaitu fungsi ke dalam organisasi dan fungsi ke luar organisasi. Fungsi ke dalam dapat dilihat dari dua sudut yaitu 1 fungsi dari sudut proses, dan 2 fungsi dari sudut spesialisasi kerja. Fungsi ke luar organisasi meliputi aktivitas yang berhubungan dengan pihak luar organisasi yang menyangkut masalah yuridis, keuangan, administratif, hubungan antar manusia, dan sebagainya. Fungsi manajemen dari sudut proses merupakan tahapan aktivitas. Beberapa pakar manajemen menyebutkan tahapan aktivitas tersebut berbeda-beda. Berdasarkan rangkuman Siswanto 2009 dan Hasibuan 2008, jumlah tahapan tersebut berkisar dari dua tahapan sampai dengan tujuh tahapan. Dua tahapan manajemen disampaikan oleh John D. Millet yaitu 1 directing, dan 2 facilitating . Para pakar yang lain seperti G. R. Terry, Henry Fayol, John F. Mee, 27 Mc Namara, Luther Gullick, dan Oey Liang Lee, yang menyebutkan empat, lima, enam atau tujuh tahapan memiliki kesamaan yaitu semuanya memasukkan tiga tahapan dalam manajemen yakni planning perencanaan, organizing pengorganisasian, dan controlling pengendalian.

2.2.2. Pengorganisasian dan Peranan Organisasi

Pengertian organisasi berbeda dari pengertian pengorganisasian. Siagian 2004 dan Cahayani 2003 mendefinisikan pengorganisasian organizing sebagai salah satu dari empat fungsi manajemen yakni yang menentukan jenis organisasi terbaik untuk mencapai tujuan dan mampu mengembangkan organisasi tersebut, sedangkan organisasi sebagai hasil dari pengorganisasian merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Hasibuan 2008 menjelaskan perbedaan pengertian kedua istilah tersebut menurutnya sendiri dan menurut beberapa pakar manajemen. Soekarno dan Manulang di dalam Hasibuan, 2008, misalnya, memandang baik pengorganisasian maupun organisasi sebagai fungsi manajemen, di mana pengorganisasian mengandung pengertian organisasi dalam arti dinamis. Pengorganisasian sebagai suatu proses untuk memperoleh organisasi yang menjadi alat dan wadah untuk melakukan aktivitas dalam mencapai tujuan. Hasibuan 2008 sendiri maupun Siswanto 2009 mendefinisikan pengorganisasian sebagai suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Dalam konteks penelitian disertasi ini, individu yang dimaksud bukan hanya dalam arti orang per orang melainkan dapat pula organisasi-organisasi yang terlibat dalam pengorganisasian pengendalian kebakaran hutanlahan. Pengorganisasian itu sendiri memerlukan beberapa tahapan. Siswanto 2009 menyatakan bahwa pengorganisasian memerlukan enam tahapan yaitu: 1 mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai, 2 deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu, 3 klasifikasi aktivitas dalam 28 kesatuan yang praktis, 4 memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan, 5 penunjukan sumber daya manusia yang menguasai bidang keahliannya, dan 6 mendelegasikan otoritas yang dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk. Thomas 1997 menegaskan bahwa organisasi-organisasi di masa depan akan beroperasi pada suatu lingkungan yang tidak pasti, sangat kompetitif, dan kompleks. Situasi yang dihadapi organisasi akan sangat beragam diverse, oleh sebab itu organisasi harus mampu mengelola keberagaman tersebut bagi keuntungan organisasi. Para manajer akan dituntut untuk terus-menerus menangani lingkungan yang terus berubah melalui dua percampuran keberagaman diversity mixtures yang sangat rumit yaitu: 1 percampuran yang terkait dengan pergolakan lingkungan environmental turbulence, dan 2 percampuran yang terkait dengan transformasi dan perubahan organisasi organizational transformation and change. Pengelolaan keberagaman tersebut mensyaratkan para pimpinan untuk memiliki baik pemahaman yang luas mengenai keberagaman maupun kerangka kerja yang konseptual. Kunci dari pengelolaan keberagaman adalah mengelola yang efektif effective managing, di mana mengelola adalah memberdayakan dan memampukan to empower and enable, bukan memerintah dan mengawasi to command and control. Keberhasilan sebuah organisasi maupun pengorganisasian dalam mencapai tujuannya ditentukan antara lain oleh peranan dan pemerannya roles and players dalam organisasi atau pengorganisasian tersebut Wehmeyer et al. 2001; Colman Han, 2005. McNamara 2010 1 1 . Menurut McNamara 2010 peranan merupakan sekumpulan tanggung jawab atau hasil-hasil yang diharapkan terkait dengan suatu pekerjaan job. Sebuah job mencakup beberapa peranan. Job merupakan sekumpulan tugas dan tanggung jawab yang menjadi tanggung jawab seorang pegawai atau karyawan untuk melaksanakannya. http:www.managementhelp.org [31-12-2010]