Sistem dan Model Konseptual

51 1. Angket penelitian untuk mengumpulkan pendapat pakar tentang posisi dan peranan organisasi, dan bobot komponen pengukuran efektivitas organisasi; 2. Angket penelitian untuk mengumpulkan data berupa pendapat dari responden praktisi organisasi tentang peranan dan mekanisme hubungan antar organisasi; 3. Angket penelitian mengumpulkan data berupa pendapat responden praktisi organisasi untuk pengukuran efektivitas organisasi. 3.3.2. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat tulis, perekam suara recorder, kamera, dan seperangkat komputer.

3.4. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dan dianalisis dalam penelitian ini meliputi data sekunder dan data primer baik berupa data kuantitatif maupun data kualitatif. a. Data sekunder adalah berupa dokumen tertulis, gambar, film, dan file komputer yang berisi profil organisasi, laporan-laporan, peraturan perundang-undangan, prosedur-prosedur, dan sebagainya. Data tentang profil organisasi meliputi nama organisasi, landasan pembentukan organisasi; visi dan misi; struktur organisasi; jumlah dan komposisi sumber daya manusia menurut tingkat pendidikan, pelatihan yang pernah diikuti, dan daftar absensi; dan jenis dan jumlah sarana dan prasana yang dimiliki. Di samping itu, data sekunder juga mencakup data tentang kondisi umum lokasi penelitian, jumlah akumulasi titik panas dan data cuaca selama 10 tahun terakhir di seluruh Indonesia, di Provinsi Riau dan Provinsi Kalimantan Barat, serta di empat kabupatenkota yang menjadi lokasi pengamatan. 52 b. Data primer meliputi hasil pengamatan terhadap situasi dan kondisi terkini dari organisasi, pendapat tentang posisi dan peranan organisasi, hubungan antar organisasi, dan kapasitas dari organisasi-organisasi yang diamati .

3.5. Populasi dan Sampel

Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah organisasi-organisasi yang terkait dengan pengendalian kebakaran hutanlahan. Hasil identifikasi awal mendapatkan sebanyak 40 organisasi yang terdiri dari 19 organisasi di tingkat nasional, dua organisasi swasta tingkat nasional, sembilan organisasi pemerintah di tingkat provinsi dan 10 organisasi pemerintah di tingkat kabupatenkota. Jumlah organisasi inilah yang digunakan pada awal pengumpulan data, tetapi dalam perkembangannya selama proses pengumpulan didapatkan beberapa organisasi lain yang perlu diamati juga sehingga pada akhirnya jumlah organisasi adalah 46 sebagaimana disajikan dalam daftar organisasi pada Lampiran 2. Analisis posisi dan peranan organisasi dan mekanisme hubungan antar organisasi dilakukan terhadap semua organisasi sebagai obyek pengamatan, sedangkan untuk analisis efektivitas organisasi dipilih organisasi-organisasi yang secara langsung menangani pengendalian kebakaran hutanlahan. Di tingkat nasional yaitu Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan Dit PK, Direktorat Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian Dit Linbun, Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Kerusakan Hutan dan Lahan Kementerian Negara Lingkungan Hidup Asdep PKHL, Direktorat Tanggap Darurat BNPB Dit TD. Di tingkat provinsi dan tingkat kabupatenkota yaitu instansi-instansi yang menangani kehutanan, pertanian, perkebunan, dan lingkungan hidup. Responden untuk analisis posisi dan peranan organisasi diambil dari dua kategori yaitu responden praktisi dan responden pakar. Responden praktisi adalah pegawai yang bekerja di organisasi-organisasi yang terkait dengan pengendalian kebakaran hutanlahan yang dipilih secara purposive sampling yaitu dengan menetapkan secara sengaja responden yang akan diwawancarai atau diberikan daftar pertanyaan. Sampel yang dipilih adalah para pejabat pada eselon IV sd II 53 atau yang setara dari masing-masing organisasi yang terkait dengan kebakaran hutanlahan. Responden praktisi tersebut juga dipilih dalam pengumpulan data untuk analisis hubungan antar organisasi. Responden pakar dipilih berdasarkan bidang keahliannya sebanyak lima orang yaitu tiga orang di bidang kebakaran hutanlahan dan dua orang di bidang kelembagaan. Jumlah responden untuk analisis efektivitas organisasi ditetapkan dengan teknik pengambilan contoh stratifikasi di mana populasi pada tiap organisasi yang diamati dibagi berdasarkan stratanya, dalam hal ini adalah tingkatan jabatan yang meliputi pimpinan dan staf. Responden dari strata pimpinan, yakni para pejabat dari tingkat eselon II sampai dengan eselon IV dipilih secara purposive sampling, yaitu mereka yang menangani masalah yang terkait dengan kebakaran hutanlahan, sedangkan staf dipilih secara acak sederhana simple random sampling di mana setiap staf diberi nomor, kemudian sampel yang diinginkan ditarik secara acak dengan menggunakan undian. Jumlah sampel ditetapkan 50 dari jumlah staf pada tiap eselon IV yang terpilih pada purposive sampling tersebut di atas.

3.6. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dibagi ke dalam lima kegiatan analisis yang meliputi: 1 analisis posisi dan peranan organisasi, 2 analisis hubungan antar organisasi, dan 3 analisis efektivitas organisasi, 4 analisis terhadap kondisi kebakaran hutanlahan, dan 5 analisis terhadap sistem pengorganisasian pengendalian kebakaran hutanlahan di berbagai negara. Di dalam rancangan penelitian ini, masing-masing kegiatan tersebut akan diuraikan mengenai metode pengumpulan data, variabel yang diamati, dan metode analisisnya. 3.6.1. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner atau daftar pertanyaan atau angket penelitian untuk diisi oleh responden. Peneliti tidak menemukan angket penelitian dari penelitian-penelitian terdahulu yang dapat 54 langsung digunakan untuk penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti menyusun sendiri angket penelitian tersebut. Untuk meyakinkan bahwa angket penelitian yang digunakan memiliki ketepatan yang memadai sebagai alat ukur dalam pengertian cukup akurat dan konsisten dalam mengukur apa yang diukur, dan memiliki ketepatan yang memadai tentang apa yang ingin diukur, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas Nazir 2003; Sevilla et al. 1993. Uji validitas dan reliabilitas angket penelitian dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha Nazir 2003. Prosedur yang ditempuh adalah dengan meminta responden untuk mengisi angket yang sama dua kali dalam tenggang waktu yang tidak lama. Pengulangan tersebut memperoleh dua data, yang kemudian diolah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.0 Statistical Package for Social Science untuk mendapatkan indeks korelasi r. Nilai r-hasil kemudian dibandingkan dengan nilai r-tabel yang sudah tersedia. Jika r-hasil bernilai positif 0 dan r-hasil r-tabel, maka butir atau variabel tersebut adalah valid. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara yang sama dan memperoleh nilai r- alpha. Sebuah pertanyaan dinyatakan andal jika r-alpha positif dan r-alpha r- tabel. Suatu angket dinyatakan sah valid jika pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut dan angket dinyatakan andal reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. 3.6.2. Analisis Posisi dan Peranan Organisasi Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa banyak organisasi yang terlibat dalam pengendalian kebakaran hutanlahan baik di tingkat nasional, tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten. Masing-masing organisasi tersebut semestinya memiliki posisi dan peranan dan para pimpinan organisasi tersebut mengetahui dan memahami posisi dan peranan tersebut. Analisis posisi dan peranan organisasi ini dimaksudkan untuk dua hal yaitu a mengetahui tingkat keterlibatan para pemangku kepentingan stakeholders atau organisasi di tingkat nasional, tingkat provinsi maupun tingkat kabupatenkota dalam perumusan kebijakan dan masing-masing bidang pengendalian kebakaran hutanlahan yaitu pencegahan, pemadaman, dan penanganan pasca-kebakaran, dan b mengetahui 55 posisi organisasi-organisasi dalam pengorganisasian pengendalian kebakaran hutanlahan. Peranan merupakan sekumpulan tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam sebuah pekerjaan McNamara 2010, dan dalam penelitian ini peranan organisasi dilihat berdasarkan pada: 1 profil organisasi yang terdiri dari visi dan misi, struktur organisasi, berbagai macam rencana yang mencakup rencana strategis renstra dan rencana kerja renja, dan uraian tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab; 2 bidang yang diemban dalam pengorganisasian pengendalian kebakaran hutanlahan; dan 3 pendapat responden dari organisasi yang bersangkutan mengenai peranan organisasinya dalam pengendalian kebakaran hutanlahan. Posisi organisasi ditentukan berdasarkan pada tingkat pengaruh dan kepentingannya dalam hal-hal sebagai berikut: i perumusan kebijakan pengendalian kebakaran hutanlahan ii sistem peringatan dan deteksi kebakaran hutanlahan, iii pencegahan kebakaran hutanlahan, iv pemadaman kebakaran hutanlahan, v rehabilitasi kawasan bekas kebakaran hutanlahan, dan vi tindakan yustisi kebakaran hutanlahan. Metode pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan berstruktur Nazir 2003 di mana aspek-aspek dari aktivitas yang akan diamati yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian telah diketahui. Data yang akan dikumpulkan meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah berupa profil organisasi seperti tersebut di atas dan catatan tentang keterlibatan organisasi dalam kegiatan pengendalian kebakaran hutanlahan selama 10 tahun terakhir. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menyalin dokumen- dokumen yang mengandung data yang dimaksud. Data primer yang dikumpulkan adalah berupa pendapat atau persepsi responden. Pengumpulan data primer untuk analisis tingkat pengetahuan dan pemahaman terhadap peranan organisasi dilakukan dengan angket penelitian pada Lampiran 3 sub A. Angket diisi oleh responden yang terdiri dari para pimpinan organisasi. 56 Data primer untuk mengetahui posisi dan peranan organisasi dikumpulkan melalui pengisian angket penelitian oleh para pakar seperti pada Lampiran 4. Lima orang pakar dipilih sebagai responden yang mewakili masing-masing dua orang untuk bidang kelembagaan, dua orang bidang kebakaran hutan, dan seorang bidang bencana alam. Setiap pakar diminta untuk mengisi angket penelitian dengan memberikan penilaian perbandingan antara organisasi-organisasi pada masing-masing tingkatan nasional, provinsi, dan kabupaten dalam hal: a tingkat pengaruhnya dalam perumusan kebijakan pengendalian kebakaran hutanlahan; b tingkat kepentingannya dalam sistem peringatan dan deteksi dini kebakaran hutanlahan; c tingkat kepentingannya dalam upaya pencegahan kebakaran hutanlahan; d tingkat kepentingannya dalam operasi pemadaman kebakaran hutanlahan; e tingkat kepentingannya dalam program rehabilitasi kawasan bekas kebakaran hutanlahan; f tingkat kepentingannya dalam tindakan yustisi kebakaran hutanlahan. Analisis data 1 Tingkat pengetahuan dan pemahaman organisasi terhadap peranannya dalam pengendalian kebakaran hutanlahan. . Analisis data dilakukan untuk menjawab kedua tujuan dari analisis posisi dan peranan organisasi. Data diolah dengan metode analisis desktiptif. Analisis data dilakukan dengan menafsirkan data sekunder dan hasil wawancara. Data yang terkumpul diedit untuk melihat kelengkapan dan konsistensinya, dan dikodifikasi untuk memudahkan analisis dan menafsirkan data tersebut. Penafsiran data akan menunjukkan hal-hal antara lain sebagai berikut: • Persentasi jumlah organisasi yang secara eksplisit menyatakan peranannya terkait dengan pengendalian kebakaran hutanlahan; • Persentasi jumlah pejabat yang memahami peranan organisasinya dalam pengendalian kebakaran hutanlahan; • Persentasi jumlah organisasi atau pejabat dalam organisasi yang telah memberikan perhatian terhadap informasi yang berkaitan dengan pengendalian kebakaran hutanlahan;