Populasi dan Sampel Organizing system of forest and land fire control organization in Indonesia
59
c Seberapa jauh organisasi lain tersebut telah membantu organisasi anda
dalam mencapai tujuannya? Para responden diminta menjawab pertanyaan a dan b dengan “ya”
atau “tidak”, dan untuk pertanyaan c dengan menggunakan skala Likert 5 tingkatan yaitu mulai dari ‘sangat membantu’ sampai dengan ‘sangat tidak
membantu’. Selain itu, kepada responden ditanyakan jenis-jenis layanan yang dapat ditawarkan oleh organisasinya kepada organisasi lain dalam
kaitannya dengan pengendalian kebakaran hutanlahan. 3
Responden diminta menyebutkan nama dan jabatan orang-orang yang mereka kenal dan pernah bekerja sama dari organisasi-organisasi lain dalam
pengendalian kebakaran hutanlahan. Analisis Data. Analisis data untuk mengetahui pola hubungan antar organisasi
dilakukan dengan prosedur analisis jejaring network analysis procedure yang digunakan Bolland dan Wilson 1994. Adapun prosedur yang dimaksud adalah
sebagai berikut: Bantuan Layanan
. Analisis untuk bantuan layanan dilakukan dengan menganalogikan pendapat Bolland dan Wilson 1994 yakni mengukur rujukan
klien client referrals. Dalam menganalisis bantuan layanan tersebut, digunakan kombinasi pertanyaan a dan b dari kuisioner hubungan antar organisasi untuk
memperoleh sebuah ukuran dari bantuan layanan yang terkonfirmasi. Untuk itu,
disusun sebuah adjacent matrix 39x39 dari bantuan layanan A
L
= a
L[ij]
, sedemikian rupa sehingga a
L[ij]
= 1 jika organisasi i terindikasi memberikan bantuan layanan ke organisasi j dan j terindikasi menerima bantuan layanan dari i,
jika sebaliknya, maka a
L[ij]
Administratif . Seperti dikemukakan Bolland dan Wilson 1994, hubungan
administratif antar organisasi biasanya melibatkan transaksi sumberdaya yang memungkinkan organisasi tersebut lebih efektif dalam mencapai tujuannya. Jenis
sumber daya yang ditransaksikan bisa bermacam-macam. Dalam analisis ini, transaksi semua jenis sumber daya dikombinasikan dalam satu pertanyaan yaitu
pertanyaan c yang dijawab responden dengan skala lima tingkat. Dari respon
tersebut dibuat matrik 39x39 dengan G = g
= 0.
[ij]
, yang menunjukkan sejauh mana
organisasi i bergantung pada organisasi j untuk mencapai tujuannya. Hubungan
60
antar organisasi kemudian dilihat dengan membuat adjacent matrix A
G
= a
G[ij]
,
dengan a
G[ij]
= 1 jika g
[ij]
+ g
[ji]
2,50, yang menyatakan bahwa dua organisasi
saling membantu dalam mencapai tujuan, dan jika sebaliknya maka a
G[ij]
Perencanaan . Bolland dan Wilson 1994 melihat bahwa hubungan antar
organisasi dalam hal perencanaan atau agenda setting dapat dicermikan oleh adanya pertukaran gagasan dan informasi antar dua individu. Namun perhatian
terhadap organisasi merupakan determinan penting dari agenda bersama, oleh karenanya diasumsikan bahwa level hubungan antar individu mencerminkan
hubungan level organisasi. Nama orang-orang yang disebutkan oleh responden saling dicocokkan antar organisasi-organisasi tersebut untuk melihat ada tidaknya
di antara mereka yang saling mengenal. = 0,
yang artinya kedua organisasi tidak saling membantu dalam mencapai tujuan.
Untuk itu, analisis ini melihat afiliasi dari orang-orang tersebut, kemudian
ditetapkan kaitan antara dua organisasi i dan j dengan cara jika sedikitnya satu orang yang berafiliasi dengan organisasi i memiliki hubungan agenda setting
dengan sedikitnya satu orang dari organisasi j, maka dikatakan bahwa terdapat hubungan planning antara organisasi i dengan organisasi j. Dari langkah
pengumpulan data primer nomor 3 tersebut dibuat adjacent matrix 39x39 A
A
= a
A[ij]
, di mana a
A[ij]
= 1 jika ada hubungan, dan jika sebaliknya maka a
A[ij]
Analisis untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman responden terhadap hubungan organisasinya dengan organisasi lain dilakukan dengan
metode analisis deskriptif. Data yang terkumpul diedit dan dikodifikasi untuk melihat kelengkapan dan konsistensinya. Data ditabulasi dengan bantuan program
komputer SPSS dan diinterpretasi untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
= 0.
1 Persentasi banyaknya organisasi yang telah memiliki mekanisme hubungan kerja yang terstruktur yang meliputi:
a hubungan antar organisasi internal;
b hubungan antar organisasi pada tingkatan organisasi yang
bersangkutan; c
hubungan dengan organisasi-organisasi pada tingkatan-tingkatan lain; 2
Persentasi banyaknya pejabat atau pemimpin yang telah mengetahui dan memahami mekanisme hubungan kerja yang meliputi butir-butir a sampai
dengan c tersebut pada nomor 1 di atas.