Lingkup Penelitian Organizing system of forest and land fire control organization in Indonesia

60 antar organisasi kemudian dilihat dengan membuat adjacent matrix A G = a G[ij] , dengan a G[ij] = 1 jika g [ij] + g [ji] 2,50, yang menyatakan bahwa dua organisasi saling membantu dalam mencapai tujuan, dan jika sebaliknya maka a G[ij] Perencanaan . Bolland dan Wilson 1994 melihat bahwa hubungan antar organisasi dalam hal perencanaan atau agenda setting dapat dicermikan oleh adanya pertukaran gagasan dan informasi antar dua individu. Namun perhatian terhadap organisasi merupakan determinan penting dari agenda bersama, oleh karenanya diasumsikan bahwa level hubungan antar individu mencerminkan hubungan level organisasi. Nama orang-orang yang disebutkan oleh responden saling dicocokkan antar organisasi-organisasi tersebut untuk melihat ada tidaknya di antara mereka yang saling mengenal. = 0, yang artinya kedua organisasi tidak saling membantu dalam mencapai tujuan. Untuk itu, analisis ini melihat afiliasi dari orang-orang tersebut, kemudian ditetapkan kaitan antara dua organisasi i dan j dengan cara jika sedikitnya satu orang yang berafiliasi dengan organisasi i memiliki hubungan agenda setting dengan sedikitnya satu orang dari organisasi j, maka dikatakan bahwa terdapat hubungan planning antara organisasi i dengan organisasi j. Dari langkah pengumpulan data primer nomor 3 tersebut dibuat adjacent matrix 39x39 A A = a A[ij] , di mana a A[ij] = 1 jika ada hubungan, dan jika sebaliknya maka a A[ij] Analisis untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman responden terhadap hubungan organisasinya dengan organisasi lain dilakukan dengan metode analisis deskriptif. Data yang terkumpul diedit dan dikodifikasi untuk melihat kelengkapan dan konsistensinya. Data ditabulasi dengan bantuan program komputer SPSS dan diinterpretasi untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: = 0. 1 Persentasi banyaknya organisasi yang telah memiliki mekanisme hubungan kerja yang terstruktur yang meliputi: a hubungan antar organisasi internal; b hubungan antar organisasi pada tingkatan organisasi yang bersangkutan; c hubungan dengan organisasi-organisasi pada tingkatan-tingkatan lain; 2 Persentasi banyaknya pejabat atau pemimpin yang telah mengetahui dan memahami mekanisme hubungan kerja yang meliputi butir-butir a sampai dengan c tersebut pada nomor 1 di atas.