Lingkup Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

56 Data primer untuk mengetahui posisi dan peranan organisasi dikumpulkan melalui pengisian angket penelitian oleh para pakar seperti pada Lampiran 4. Lima orang pakar dipilih sebagai responden yang mewakili masing-masing dua orang untuk bidang kelembagaan, dua orang bidang kebakaran hutan, dan seorang bidang bencana alam. Setiap pakar diminta untuk mengisi angket penelitian dengan memberikan penilaian perbandingan antara organisasi-organisasi pada masing-masing tingkatan nasional, provinsi, dan kabupaten dalam hal: a tingkat pengaruhnya dalam perumusan kebijakan pengendalian kebakaran hutanlahan; b tingkat kepentingannya dalam sistem peringatan dan deteksi dini kebakaran hutanlahan; c tingkat kepentingannya dalam upaya pencegahan kebakaran hutanlahan; d tingkat kepentingannya dalam operasi pemadaman kebakaran hutanlahan; e tingkat kepentingannya dalam program rehabilitasi kawasan bekas kebakaran hutanlahan; f tingkat kepentingannya dalam tindakan yustisi kebakaran hutanlahan. Analisis data 1 Tingkat pengetahuan dan pemahaman organisasi terhadap peranannya dalam pengendalian kebakaran hutanlahan. . Analisis data dilakukan untuk menjawab kedua tujuan dari analisis posisi dan peranan organisasi. Data diolah dengan metode analisis desktiptif. Analisis data dilakukan dengan menafsirkan data sekunder dan hasil wawancara. Data yang terkumpul diedit untuk melihat kelengkapan dan konsistensinya, dan dikodifikasi untuk memudahkan analisis dan menafsirkan data tersebut. Penafsiran data akan menunjukkan hal-hal antara lain sebagai berikut: • Persentasi jumlah organisasi yang secara eksplisit menyatakan peranannya terkait dengan pengendalian kebakaran hutanlahan; • Persentasi jumlah pejabat yang memahami peranan organisasinya dalam pengendalian kebakaran hutanlahan; • Persentasi jumlah organisasi atau pejabat dalam organisasi yang telah memberikan perhatian terhadap informasi yang berkaitan dengan pengendalian kebakaran hutanlahan; 57 • Persentasi jumlah organisasi atau pejabat dalam organisasi yang sering terlibat dalam kegiatan pengendalian kebakaran hutanlahan; dan sebagainya. 2 Posisi dan peranan organisasi-organisasi dalam pengendalian kebakaran hutanlahan. Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para pakar diolah dan dianalisis dengan Interpretive Structural Modeling ISM yang dilengkapi program komputernya. Hasil analisis tersebut akan memberikan gambaran mengenai posisi organisasi-organisasi yang terkait dengan pengendalian kebakaran hutanlahan berdasarkan variabel-variabel seperti tersebut di atas. Hasil analisis tersebut juga dapat memberikan gambaran mengenai organisasi- organisasi yang berperanan dalam aspek-aspek dari pengendalian kebakaran hutanlahan yakni: a perumusan kebijakan, b sistem peringatan dan deteksi dini, c pencegahan kebakaran, d pemadaman kebakaran, e rehabilitasi kawasan bekas kebakaran, dan f tindakan yustisi kebakaran hutanlahan. 3.6.3. Analisis Hubungan Antar Organisasi Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui dua hal yaitu 1 pola hubungan antar organisasi dalam pengendalian kebakaran hutanlahan, dan 2 tingkat pengetahuan dan pemahaman pemangku kepentingan mengenai hubungan antar organisasi di Indonesia. Hubungan antar organisasi yang dimaksud sebenarnya dapat diuraikan secara lebih rinci untuk masing-masing kegiatan pengendalian kebakaran yang meliputi pencegahan, pemadaman, dan penanganan pasca kebakaran dan untuk masing-masing tingkatan yaitu nasional, provinsi dan kabupaten serta kombinasi antara kegiatan dan tingkatan tersebut. Oleh karena keterbatasan waktu dan kurangnya urgensi dari kerincian tersebut, maka penelitian ini hanya mengambil tingkatan, tanpa merinci kegiatan pengendalian kebakaran. Oleh karenanya, untuk tujuan analisis yang pertama akan diamati variabel-variabel sebagai berikut: a. Hubungan kerja antar organisasi di level nasional; b. Hubungan kerja antar organisasi di level provinsi;