Persepsi Pengunjung terhadap Kondisi Alam di Objek Wisata Curug Cigamea

37 terhadap kunjungan wisatawan yaitu biaya total, lama mengetahui lokasi wisata, dan waktu yang dihabiskan di lokasi. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi minat wisata pengunjung secara signifikan: a Biaya perjalanan Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji t, variabel biaya perjalanan berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5 dan memiliki pengaruh positif terhadap jumlah kunjungan individu ke Curug Cigamea dengan nilai elastisitas 0.322. Hal ini berarti apabila peningkatan biaya perjalanan sebesar 1, maka rata- rata frekuensi kunjungan ke Curug Cigamea akan mengalami peningkatan juga sebesar 0.322 dengan asumsi peubah bebas lain tetap cateris paribus. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal karena berdasarkan data demografi sebagian besar responden pengunjung berasal dari luar Bogor Tabel 6, sehingga responden cenderung mengeluarkan banyak biaya perjalanan. Besarnya jumlah pengunjung dari luar bogor diduga karena mereka membutuhkan wisata alam yang tidak ditemukan di daerah asal masing-masing responden pengunjung. b Lama mengetahui lokasi wisata Variabel lama mengetahui keberadaan lokasi wisata berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan wisata ke Curug Cigamea pada taraf nyata 1 diperoleh berdasarkan uji t dan memiliki nilai elastisitas 0.305. Hal ini sesuai hipotesis awal dan memiliki arti apabila terjadi peningkatan lama mengetahui lokasi wisata sebesar 1, maka rata-rata frekuensi kunjungan ke Curug Cigamea akan mengalami peningkatan sebesar 0.305 dengan asumsi peubah bebas lain tetap cateris paribus. Hal ini menunjukkan semakin lama pengunjung mengetahui lokasi wisata semakin sering mereka mengunjungi lokasi wisata Curug Cigamea. c Waktu yang dihabiskan di lokasi Variabel ini memiliki pengaruh positif dan berpengaruh signifikan pada taraf nyata 10 terhadap intensitas kunjungan pengunjung dengan nilai elastisitas sebesar 0.262. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal dan memiliki arti apabila waktu yang dihabiskan di lokasi meningkat sebesar 1, maka rata-rata frekuensi kunjungan ke Curug Cigamea akan mengalami peningkatan juga sebesar 0.262 dengan asumsi peubah bebas lain tetap cateris paribus. Hal ini menunjukkan 38 semakin lama pengunjung berada di lokasi wisata semakin sering mereka mengunjungi lokasi wisata Curug Cigamea.

6.2.2 Nilai Ekonomi Objek Wisata Curug Cigamea

Nilai ekonomi Curug Cigamea diestimasi menggunakan pendekatan Individual Travel Cost Method ITCM. Nilai ekonomi diperoleh dengan mengetahui nilai surplus konsumen pengunjung terlebih dahulu. Surplus konsumen diperoleh dengan cara mengkuadratkan jumlah kunjungan responden pengunjung satu tahun terakhir yaitu sebanyak 169 kunjungan Lampiran 9 kemudian dibagi dengan dua kali koefisien biaya perjalanan. Analisis regresi antara jumlah kunjungan sebagai variabel terikat dan biaya perjalanan sebagai variabel bebasnya dilakukan agar nilai koefisien biaya perjalanan lebih akurat. Berdasarkan hasil analisis regresi Lampiran 7, diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 1.412 + 0.00000374 X 1 Keterangan: Y = Jumlah kali kunjungan ke Curug Cigamea satu tahun terakhir kali X 1 = Biaya perjalanan individu Rp Koefisien biaya perjalanan yang diperoleh digunakan untuk mengestimasi besarnya nilai surplus konsumen. Kemudian nilai surplus konsumen digunakan untuk mengestimasi nilai ekonomi objek wisata Curug Cigamea, dengan cara mengalikan surplus konsumen tersebut dengan jumlah pengunjung pada tahun 2012. Perhitungan nilai ekonomi objek wisata Curug Cigamea dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Perhitungan nilai ekonomi Curug Cigamea Keterangan Nilai Satuan Jumlah responden a 100 Orang Jumlah kunjungan responden b 169 Kali per tahun Jumlah kunjungan tahun 2012 c 17 200 Kali per tahun Koefisien biaya perjalanan d 0.00000374 Satuan Surplus konsumen e = b 2 2d 3 818 315 508 Rupiah Surplus konsumenindividukunjungan f = eab 225 936 Rupiah Nilai ekonomi g = f x c 3 886 099 200 Rupiah Sumber : Hasil olahan data primer 2013 Tabel 16 menunjukkan, surplus konsumen pengunjung terhadap objek wisata Curug Cigamea sebesar Rp 225 936 per orang per kunjungan, sehingga