Nilai Ekonomi Wisata Alam
12
III KERANGKA PEMIKIRAN
Taman Nasional Gunung Halimun Salak TNGHS memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi ekologis dan fungsi ekonomis. Gunung Salak Endah GSE
merupakan salah satu bagian dari kawasan konservasi TNGHS yang memiliki beberapa atraksi wisata alam yang merupakan salah satu dari fungsi ekonomis
yang dilakukan TNGHS. Curug Cigamea merupakan salah satu objek wisata di GSE. Kelestarian sumber daya alam di sekitar kawasan objek wisata
menghasilkan udara yang sejuk dan panorama alam yang indah. Besarnya jumlah kunjungan di objek wisata Curug Cigamea berpotensi menjadi ancaman bagi
kelestarian sumber daya alam dan lingkungan di TNGHS. Ancaman kelestarian sumber daya alam tersebut dapat mengurangi fungsi ekologis dari TNGHS. Oleh
karena itu, sangat penting bagi pengelola dan semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan wisata Curug Cigamea untuk menjaga kelestarian sumber daya alam
di TNGHS. Setiap lokasi wisata berhubungan erat dengan pengunjung tidak terkecuali
Curug Cigamea, sehingga penting untuk mengetahui bagaimana persepsi pengunjung terhadap kondisi alam dan fasilitas wisata di Curug Cigamea.
Persepsi pengunjung mengenai kondisi alam digunakan untuk mengetahui dampak keberadaan wisata terhadap kondisi sumber daya alam di TNGHS saat ini
sudah mengalami kerusakan atau belum. Persepsi pengunjung mengenai fasilitas wisata juga perlu diketahui agar pengelola dapat meningkatkan pelayanan
terhadap pengunjung tanpa merusak kelestarian sumber daya alam di TNGHS. Setiap lokasi wisata memiliki potensi nilai ekonomi, tidak terkecuali objek
wisata Curug Cigamea. Nilai ekonomi tersebut diestimasi berdasarkan pendekatan besarnya biaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung dalam berwisata. Biaya
perjalanan yang dikeluarkan tersebut merupakan besarnya nilai yang diberikan pengunjung kepada sumber daya alam dan lingkungan di lokasi wisata Fauzi
2010. Oleh karena itu, nilai ekonomi perlu diketahui untuk melihat seberapa besar manfaat keberadaan objek wisata Curug Cigamea di TNGHS.
Kegiatan wisata di Curug Cigamea memberikan dampak ekonomi baik langsung maupun tidak langsung bagi perekonomian daerah setempat, seperti
13 peningkatan pendapatan. Hal ini dipengaruhi oleh adanya pengeluaran para
pengunjung selama berwisata. Adanya transaksi tersebut menimbulkan dampak pengganda bagi sektor ekonomi yang lainnya. Estimasi dampak ekonomi yang
ditimbulkan oleh kegiatan wisata tersebut merupakan indikator penting mengenai seberapa besar wisata Curug Cigamea berdampak ekonomi bagi masyarakat lokal.
Besarnya jumlah pengunjung di objek wisata Curug Cigamea dikhawatirkan akan menimbulkan over carrying capacity dalam jangka waktu panjang. Oleh
karena itu, perlu diestimasi tarif masuk optimum yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengontrol jumlah pengunjung. Tarif masuk optimum diestimasi
melalui pendekatan Willingness to Pay WTP pengunjung terhadap harga tiket masuk karena tarif masuk lokasi wisata tidak selalu sama dengan harga
sebenarnya yang bersedia dibayarkan. Penerapan tarif masuk optimum tersebut juga dapat mengestimasi besarnya jumlah pengunjung dan penerimaan pengelola
dengan harga tiket optimum. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan wisata
alam yang dapat menjaga kelestarian SDAL dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat lokal
. Selain dapat memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal,
keberadaan wisata ini juga tidak mengganggu atau merusak sumber daya alam di TNGHS. Kerangka penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.