Karakteristik Tenaga Kerja Lokal di Objek Wisata Curug Cigamea

35 Harapan lainnya dari responden yaitu perbaikan jalan, menjaga keindahan alam, promosi tempat wisata, dan peningkatan keamanan. Keamanan yang dimaksud responden dalam hal ini adalah keamanan responden dari gangguan monyet yang terkadang mengambil makanan yang dibawa oleh para pengunjung. Hal ini terjadi karena lokasi wisata Curug Cigamea memang merupakan habitat dari monyet tersebut. Responden pengunjung berharap pengelola meminimalisir gangguan yang ditimbulkan dari monyet terhadap pengunjung.

6.2 Nilai Ekonomi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Wisata Curug Cigamea

Nilai ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat wisata merupakan salah satu hal yang penting diketahui dari suatu kawasan wisata. Nilai ekonomi menunjukan besarnya manfaat keberadaan wisata Curug Cigamea di TNGHS, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat wisata digunakan untuk melihat faktor apa saja yang mempengaruhi kegiatan berwisata dari pengunjung.

6.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Wisata di Curug Cigamea

Fungsi permintaan wisata di Curug Cigamea dibentuk dengan memasukkan enam variabel bebas diduga mempengaruhi variabel terikat yaitu jumlah kali kunjungan dalam satu tahun terakhir. Variabel bebas tersebut antara lain biaya perjalanan, pendapatan total, lama pendidikan, usia, lama mengetahui lokasi wisata, dan waktu yang dihabiskan di lokasi wisata. Hasil output analisis regresi dapat dilihat pada Tabel 15 dan lebih jelas disajikan pada Lampiran 1. Tabel 15 Hasil regresi fungsi permintaan wisata Curug Cigamea Variabel Koefisien P value VIF Constant -.759 0.543 X 1 Biaya perjalanan .322 0.002 a 1.404 X 2 Pendapatan total -.066 0.408 1.916 X 3 Lama pendidikan -.497 0.227 1.199 X 4 Usia Pengunjung -.232 0.252 1.478 X 5 Lama mengetahui lokasi wisata .305 0.000 a 1.249 X 6 Waktu yang dihabiskan di Lokasi .262 0.088 b 1.095 R 2 26.3 R 2 adj 21.6 Durbin Watson 2.08 Sumber: Olahan Hasil Data Primer 2013 Keterangan: Tanda a dan b menunjukkan taraf nyata koefisien regresi masing-masing variabel berturut- turut pada α : 1 dan 10. 36 Model fungsi permintaan wisata Curug Cigamea dan faktor-faktor yang mempengaruhinya diestimasi dengan menggunakan analisis regresi berganda. Fungsi permintaan wisata ke Curug Cigamea yang diperoleh dari hasil analisis regresi berganda adalah sebagai berikut: Ln Y = - 0.759 + 0.322 lnX 1 – 0.066 lnX 2 – 0.497 lnX 3 – 0.232 lnX 4 + 0.305 lnX 5 + 0.288 lnX 6 Keterangan: Y = Jumlah kali kunjungan ke Curug Cigamea kali X 1 = Biaya perjalanan individu ke Curug Cigamea Rp X 2 = Pendapatan total Rp X 3 = Lama pendidikan tahun X 4 = Usia tahun X 5 = Lama mengetahui objek wisata tahun X 6 = Waktu yang dihabiskan di lokasi wisata jam Nilai R-adj dari hasil analisis regresi berganda diperoleh sebesar 21.6. Nilai tersebut menunjukkan sebesar 21.6 keragaman permintaan wisata dijelaskan oleh variabel bebas yang terdapat di dalam model, dan sisanya 78.4 dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Berdasarkan hasil regresi liner berganda, uji normalitas terpenuhi karena nilai Asymp.Sig 2-tailed lebih besar dari 0.05 taraf nyata yaitu sebesar 0.093 Lampiran 2. Nilai P value 0.000 lebih kecil dari α 5, artinya semua variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel Y Lampiran 3. Uji multikolinearitas diketahui dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Berdasarkan pengelolaan data, diperoleh nilai VIF masing-masing peubah bebas antara 1.095 sampai 1.916 Lampiran 4 sehingga tidak terjadi multikolinearitas. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas Lampiran 6, diperoleh sebaran titik-titik tidak mengumpul pada satu titik maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Nilai Durbin Watson yang diperoleh adalah 2.01 Lampiran 5, dimana nilai ini berada pada selang 1.55 sampai 2.46 sehingga tidak terjadi autokorelasi. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan terdapat beberapa faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan yaitu variabel pendapatan total, lama pendidikan, dan usia responden. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan 37 terhadap kunjungan wisatawan yaitu biaya total, lama mengetahui lokasi wisata, dan waktu yang dihabiskan di lokasi. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi minat wisata pengunjung secara signifikan: a Biaya perjalanan Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji t, variabel biaya perjalanan berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5 dan memiliki pengaruh positif terhadap jumlah kunjungan individu ke Curug Cigamea dengan nilai elastisitas 0.322. Hal ini berarti apabila peningkatan biaya perjalanan sebesar 1, maka rata- rata frekuensi kunjungan ke Curug Cigamea akan mengalami peningkatan juga sebesar 0.322 dengan asumsi peubah bebas lain tetap cateris paribus. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal karena berdasarkan data demografi sebagian besar responden pengunjung berasal dari luar Bogor Tabel 6, sehingga responden cenderung mengeluarkan banyak biaya perjalanan. Besarnya jumlah pengunjung dari luar bogor diduga karena mereka membutuhkan wisata alam yang tidak ditemukan di daerah asal masing-masing responden pengunjung. b Lama mengetahui lokasi wisata Variabel lama mengetahui keberadaan lokasi wisata berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan wisata ke Curug Cigamea pada taraf nyata 1 diperoleh berdasarkan uji t dan memiliki nilai elastisitas 0.305. Hal ini sesuai hipotesis awal dan memiliki arti apabila terjadi peningkatan lama mengetahui lokasi wisata sebesar 1, maka rata-rata frekuensi kunjungan ke Curug Cigamea akan mengalami peningkatan sebesar 0.305 dengan asumsi peubah bebas lain tetap cateris paribus. Hal ini menunjukkan semakin lama pengunjung mengetahui lokasi wisata semakin sering mereka mengunjungi lokasi wisata Curug Cigamea. c Waktu yang dihabiskan di lokasi Variabel ini memiliki pengaruh positif dan berpengaruh signifikan pada taraf nyata 10 terhadap intensitas kunjungan pengunjung dengan nilai elastisitas sebesar 0.262. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal dan memiliki arti apabila waktu yang dihabiskan di lokasi meningkat sebesar 1, maka rata-rata frekuensi kunjungan ke Curug Cigamea akan mengalami peningkatan juga sebesar 0.262 dengan asumsi peubah bebas lain tetap cateris paribus. Hal ini menunjukkan