29 Tabel 9 Karakteristik responden pengunjung dalam berwisata di objek wisata
Curug Cigamea tahun 2013
Karakteristik Jumlah orang
Persentase 1 Frekuensi kunjungan kalitahun
1 – 2
77.0 77.0
3 – 4
20.0 20.0
4 3.0
3.0 Jumlah
100.0 100.0
2 Motivasi wisata Rekreasi
100.0 100.0
Penelitian 0.0
0.0 Bekerja
0.0 0.0
Jumlah 100.0
100.0 3 Agenda kedatangan
Keinginan sendiri 62.0
62.0 Acara keluarga
24.0 24.0
Acara kantor 9.0
9.0 Acara sekolah
5.0 5.0
Jumlah 100.0
100.0 4 Jenis kendaraan
Kendaraan pribadi 93.0
93.0 Kendaraan sewa
7.0 7.0
Jumlah 100.0
100.0 Sumber: Hasil olahan data primer 2013
Tabel 9 memperlihatkan sebagian besar pengunjung melakukan kunjungan sebanyak satu sampai dengan dua kali per tahun dengan proporsi sebesar 77.0.
Semua responden pengunjung mengatakan tujuan mereka datang ke objek wisata Curug Cigamea adalah rekreasi. Hal ini menunjukkan, bahwa Curug Cigamea
merupakan wisata alam yang menarik bagi para pengunjung yang memiliki tujuan utama untuk melakukan rekreasi.
Menurut jenis kendaraan yang digunakan, sebagian besar responden menggunakan kendaraan pribadi berupa motor atau
mobil karena jarang ditemukan angkutan umum yang langsung sampai ke lokasi.
5.3 Karakteristik Unit Usaha di Objek Wisata Curug Cigamea
Pengembangan wisata di objek wisata Curug Cigamea membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk memanfaatkan aktivitas wisata. Hal ini dilihat dari
banyaknya jumlah unit usaha yang didirikan oleh masyarakat di objek wisata Curug Cigamea. Sebanyak 60.0 unit usaha didirikan oleh masyarakat asli,
sedangkan sisanya adalah bukan masyarakat asli. Sebagian besar jenis usaha yang didirikan di objek wisata Curug Cigamea adalah kios makanan dengan proporsi
sebesar 65.7 dari 35 total unit usaha. Hal ini terjadi karena, pada umumnya pengunjung akan lebih tertarik untuk membelajakan uangnya di kios makanan.
30 Proporsi terbesar lama mendirikan unit usaha adalah 4 sampai 6 tahun. Hal ini
menunjukkan banyak unit usaha yang sudah lama mendirikan usahanya di sekitar lokasi wisata. Rata-rata lama membuka unit usaha setiap minggunya adalah tujuh
hari. Hal ini disebabkan jumlah pengunjung yang tetap ada meskipun hari kerja. Unit usaha paling ramai dikunjungi oleh pengunjung saat libur lebaran dan tahun
baru karena jumlah pengunjung yang datang ke Curug Cigamea lebih banyak .
Karakteristik unit usaha dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Karakteristik unit usaha di objek wisata Curug Cigamea tahun 2013
Karakteristik Jumlah unit
Proporsi 1
Pendiri unit usaha Masyarakat asli
21.0 60.0
Bukan masyarakat asli pendatang 14.0
40.0 Jumlah
35.0 100.0
2 Lama mendirikan unit usaha
1-3 tahun 10.0
28.6 4-6 tahun
13.0 37.1
7-9 tahun 4.0
11.4 9 tahun
8.0 22.9
Jumlah 35.0
100.0 3
Jenis unit usaha Kios makanan
24.0 65.7
Kios makanan dan toilet 1.0
2.9 Cir eng
1.0 2.9
Cenderamata 3.0
5.7 Toilet umum
2.0 5.7
Foto keliling 3.0
8.6 Fish spa
1.0 2.9
Jumlah 35.0
100.0 4
Waktu Membuka Unit Usaha per minggu 2 hari
13.0 37.1
7 hari 22.0
62.9 Jumlah
35.0 100.0
Sumber: Hasil olahan data primer 2013
5.4 Karakteristik Tenaga Kerja Lokal di Objek Wisata Curug Cigamea
Keberadaan wisata Curug Cigamea memberi peluang bagi masyarakat untuk bekerja di sektor wisata. Sebagian besar tenaga kerja di objek wisata Curug
Cigamea merupakan penduduk asli dengan proporsi sebesar 83.3 dari 12 responden tenaga kerja. Sisanya sebanyak 16.7 tenaga kerja di objek wisata ini
merupakan penduduk pendatang. Data mengenai karakteristik tenaga kerja lokal di objek wisata Curug Cigamea dapat dilihat pada Tabel 11.
31 Tabel 11 Karakteristik tenaga kerja lokal di objek wisata Curug Cigamea tahun
2013
Karakteristik Jumlah orang
Proporsi 1 Status kependudukan
Masyarakat asli 10.0
83.3 Bukan masyarakat asli
2.0 16.7
Jumlah 12.0
100.0 2 Status pekerjaan di bidang pariwisata
Pekerjaan utama 12.0
100.0 Pekerjaan sampingan
0.0 0.0
Jumlah 12.0
100.0 3 Jenis pekerjaan
Penjaga fish spa 1.0
8.3 Karyawan jagung bakar
1.0 8.3
Karyawan penjual cireng Juru parkir
Penjaga tiket Safety guard
1.0 2.0
5.0 2.0
18.3 16.7
41.7 16.7
Jumlah 12.0
100.0 4 Lama bekerja
1 tahun 7.0
58.3 2 tahun
2.0 16.7
2 tahun 3.0
25.0 Jumlah
12.0 100.0
5 Tingkat pendapatan 1 000 000
4.0 33.3
1 000 001 – 2 000 000
3.0 25.0
2 000 001 – 3 000 000
2.0 16.7
3 000 000 3.0
25.0 Jumlah
12.0 100.0
Sumber: Hasil olahan data primer 2013
Tabel 11 memperlihatkan, semua responden menyatakan bahwa pekerjaan di objek wisata Curug Cigamea merupakan pekerjaan utama. Hal tersebut
menunjukkan bahwa, keberadaan Curug Cigamea memberikan dampak positif yaitu berupa penyerapan tenaga kerja lokal untuk bekerja di objek wisata tersebut.
Tingkat pendapatan setiap tenaga kerja lokal berbeda-beda sesuai dengan jenis pekerjaan masing-masing tenaga kerja. Tingkat pendapatan kurang dari
Rp 1 000 000 memiliki proporsi nilai lebih tinggi dibandingkan tingkat pendapatan lainnya, yaitu sebesar 33.3. Lama bekerja responden tenaga kerja
paling besar baru satu tahun dengan proporsi sebesar 58.3. Hal ini karena, sebagian penjaga tiket dan safety guard baru bekerja di wisata Curug Cigamea
sekitar satu tahun terakhir semenjak dikelola oleh masyarakat. Pada saat dikelola oleh Disbudpar Kabupaten Bogor, pengelola hanya mempekerjakan beberapa
orang saja sebagai penjaga tiket dan safety guard.