14
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian Keterangan: batasan penelitian
Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Fungsi Ekologis Fungsi Ekonomi
Persepsi Wisatawan
terhadap Objek Wisata
Dampak Ekonomi Wisata terhadap
Pendapatan Masyarakat Nilai
Ekonomi Wisata
Analisis Deskriptif
Kualitatif
Harapan wisatawan
terhadap Pengembangan
Wisata Tiket
Masuk Kawasan
Wisata
Harga Tiket
Optimum
Pengembangan Wisata Alam yang dapat Menjaga Kelestarian SDAL dan Memberi Dampak Ekonomi bagi Masyarakat Lokal
WTP Wisata Curug
Cigamea Ancaman Kerusakan
SDAL di GSE Jumlah Pengunjung yang
Cenderung Meningkat di Curug Cigamea
Travel Cost Method
Analisis Regresi Linier
Berganda
Nilai Dampak Ekonomi
Wisata Keynesian Multiplier
Direct Indirect
Induce
Nilai Ekonomi
Wisata Estimasi Jumlah
Pengunjung dan Penerimaan
Pengelola Gunung Salak Endah
15
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Curug Cigamea yang terletak di Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Lokasi ini dipilih secara sengaja
purposive dengan pertimbangan bahwa Curug Cigamea merupakan salah satu objek wisata alam di TNGHS dengan jumlah kunjungan yang tinggi. Keberadaan
objek wisata Curug Cigamea dapat mendorong masyarakat yang mendapatkan keuntungan dari wisata tersebut untuk tetap menjaga kelestarian sumber daya
alam di TNGHS. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2013.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Data primer
merupakan data cross section yang diperoleh dari wawancara terstruktur menggunakan kuesioner secara langsung kepada responden. Responden
merupakan pengunjung, unit usaha, serta tenaga kerja lokal objek wisata Curug Cigamea. Data primer yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah persepsi
responden terhadap objek wisata Curug Cigamea, pengeluaran pengunjung, pengeluaran dan pendapatan unit usaha, pengeluaran dan pendapatan tenaga kerja
lokal, serta kesediaan pengunjung membayar tarif masuk optimum. Data sekunder mengenai TNGHS diperoleh dari pihak Balai TNGHS, sedangkan data sekunder
mengenai objek wisata Curug Cigamea diperoleh dari Disbudpar Kabupaten Bogor. Selain itu, berbagai data pendukung diperoleh melalui skripsi terdahulu
yang relevan, buku, jaringan internet, dan jurnal terkait.
4.3 Metode Pengambilan Contoh
Metode pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan metode non- probability sampling yaitu metode pengambilan contoh dimana semua objek
penelitian tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai