Daerah Model Pendekatan Penelitian

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2008 sampai Oktober 2010 di wilayah Perairan Bontang, Kotamadya Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, yang secara geografis terletak pada posisi antara 0º01’21”-0º14’ Lintang Utara dan 117º23’-117º38’ Bujur Timur Gambar 10. Gambar 10 Peta administrasi wilayah Kota Bontang dan daerah model dalam kotak hitam Sumber : DKP Kota Bontang 2005.

3.2 Daerah Model

Penelitian ini dilakukan di perairan sekitar buangan air pendingin cooling water PT. Badak NGL. Daerah model meliputi zona terkena dampak dan tidak terkena dampak kenaikan suhu akibat buangan air pendingin PT. Badak NGL Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Kutai Timur S el a t M a kas sar o 02 ’ L U o 04’ o 06’ o 08’ o 10’ o 1 2 ’ 117 o 26’ 117 o 28’ 117 o 30’ 117 o 32’ 117 o 34’ 117 o 36’ 117 o 38’ BT Gambar 11. Adapun batas wilayah dan letak geografis daerah model adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Pantai Marina 0 Sebelah Selatan : Kelurahan Bontang Lestari 0 06’5” LU Sebelah Barat : Kelurahan Bontang Lestari 117 02’0” LU Sebelah Timur : Selat Makassar 117 27’0” BT 30’ BT Keterangan : 1 = kanal pendingin train A-F outfall 1 6 = Pulau Sieca 2 = kanal pendingin train GH outfall 2 7 = Pantai Marina 3 = kolam pendingin 8 = Intake 4 = kanal pendingin train A-H 9 = Teluk Nyerakat 5 = Muara Kanal Pendingin Gambar 11 Daerah model dan kontur batimetri dalam meter lokasi penelitian. Penetapan daerah model di atas didasarkan pada hasil survei awal yang menunjukkan bahwa daerah ini dapat merepresentasikan zona terkena dampak K el . B ont ang L es tar i PT. Badak NGL Se lat M ak as sar Kel. Bontang Lestari 5 Lintang Utara derajat Bujur Timur derajat 16 16 8 4 8 4 8 8 6 7 4 3 2 1 4 8 9 8 dan zona yang tidak terkena dampak kenaikan suhu akibat buangan air pendingin PT. Badak NGL. Luas wilayah penelitian adalah sekitar 1 986 ha, dimana untuk arah utara-selatan sekitar 5 610 m dan arah barat-timur sekitar 3 540 m.

3.3 Pendekatan Penelitian

Kerangka utama penelitian ini adalah bahwa dengan mengetahui pola sebaran suhu di wilayah perairan, maka dapat diprediksi gangguan yang dapat ditimbulkan dengan masuknya buangan air pendingin pada suatu perairan, sehingga upaya untuk mencegah rusaknya lingkungan perairan akibat buangan air pendingin tersebut dapat dilakukan Maderich et al. 2008. Adapun sistematika penelitian ini adalah sebagai berikut. Langkah pertama, melakukan pengukuran suhu di sekitar buangan air pendingin PT. Badak NGL untuk memperoleh data lapangan tentang pola sebaran dan kenaikan suhu perairan akibat adanya buangan air pendingin tersebut. Data ini untuk menentukan zona pesisir yang kena dampak dan tidak kena dampak, sehingga penetapan untuk daerah model dapat dilakukan. Langkah kedua, melakukan identifikasi kondisi sebaran biota laut yang terdapat dalam daerah model. Dalam penelitian ini identifikasi dilakukan terhadap fitoplankton dan terumbu karang. Langkah ketiga, melakukan simulasi pola sebaran suhu buangan air pendingin cooling water dengan menggunakan model POM Princeton Ocean Model . Dari hasil simulasi diperoleh informasi tentang pola dan magnitude suhu di wilayah studi. Langkah keempat, menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh kenaikan suhu akibat buangan air pendingin PT. Badak NGL terhadap fitoplankton dan terumbu karang dengan menggunakan hasil simulasi model dispersi thermal. Langkah kelima, membuat rekomendasi pengelolaan wilayah pesisir yang meliputi pengelolaan buangan air pendingin serta arahan kebijakan terkait suhu buangan air pendingin cooling water. Pengelolaan buangan air pendingin dilakukan dengan membuat skenario debit dan suhu buangan air pendingin ketika memasuki wilayah perairan, sementara arahan kebijakan didasarkan pada hasil analisis dampak kenaikan suhu terhadap terumbu karang dan fitoplankton. Diagram kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 12 dan diagram alir POM pada Gambar 13. Gambar 12 Diagram Kerangka Pemikiran Rencana Penelitian. PERSIAPAN : - PUSTAKA - KOORDINASI - PERIZINAN - SURVEI AWAL PENETAPAN BATAS WILAYAH STUDI INPUT verifikasi PROSES OUTPUT INDUSTRI POLA SEBARAN Model POM BUANGAN AIR PENDINGIN ANALISIS BIOTA LAUT FITOPLANKTON TERUMBU KARANG KONDISI BIOTA LAUT PROFIL SUHU DAMPAK KENAIKAN SUHU PADA BIOTA LAUT Waktu dan T. Cuplik ZONA TERDAMPAK ZONA BELUM TERDAMPAK ZONA TIDAK TERDAMPAK SKENARIO INPUT MODEL LUAS PERAIRAN TERKENA DAMPAK BERDASARKAN HASIL PENELITIAN LUAS PERAIRAN TERKENA DAMPAK BERDASARKAN KEPMEN LH NO. 51 2004 REKOMENDASI PENGELOLAAN overlay Gambar 13 Diagram Alir Program model POM Sumber : Mellor 1998. Set Parameters Initial Values Print START 9000 STOP ADVCT BAROPG 8000 IEXT=1,I Adjust Integral of U,V to match UT, VT VERTVL BCOND5 ADVQQ2 ADVQQ2L PROFQ BCOND6 ADVTT ADVTS PROFT PROFT BCOND4 ADVU ADVV PROFU PROFV BCOND3 STOP Compute EL BCOND1 ADVAVE Compute UA, VA Compute UT, VT For use in Internal Mode BCOND2 8000 3.4 Tahapan Pelaksanaan Studi 3.4.1 Tahap Persiapan