Daerah Model Analisis zona pesisir terdampak berdasarkan model dispersi thermal dari air buangan sistem air pendingin pt. Badak ngl di perairan bontang kalimantan timur

Gambar 12 Diagram Kerangka Pemikiran Rencana Penelitian. PERSIAPAN : - PUSTAKA - KOORDINASI - PERIZINAN - SURVEI AWAL PENETAPAN BATAS WILAYAH STUDI INPUT verifikasi PROSES OUTPUT INDUSTRI POLA SEBARAN Model POM BUANGAN AIR PENDINGIN ANALISIS BIOTA LAUT FITOPLANKTON TERUMBU KARANG KONDISI BIOTA LAUT PROFIL SUHU DAMPAK KENAIKAN SUHU PADA BIOTA LAUT Waktu dan T. Cuplik ZONA TERDAMPAK ZONA BELUM TERDAMPAK ZONA TIDAK TERDAMPAK SKENARIO INPUT MODEL LUAS PERAIRAN TERKENA DAMPAK BERDASARKAN HASIL PENELITIAN LUAS PERAIRAN TERKENA DAMPAK BERDASARKAN KEPMEN LH NO. 51 2004 REKOMENDASI PENGELOLAAN overlay Gambar 13 Diagram Alir Program model POM Sumber : Mellor 1998. Set Parameters Initial Values Print START 9000 STOP ADVCT BAROPG 8000 IEXT=1,I Adjust Integral of U,V to match UT, VT VERTVL BCOND5 ADVQQ2 ADVQQ2L PROFQ BCOND6 ADVTT ADVTS PROFT PROFT BCOND4 ADVU ADVV PROFU PROFV BCOND3 STOP Compute EL BCOND1 ADVAVE Compute UA, VA Compute UT, VT For use in Internal Mode BCOND2 8000 3.4 Tahapan Pelaksanaan Studi 3.4.1 Tahap Persiapan Kegiatan pada tahap ini meliputi survei lokasi pra penelitian yang dilakukan sejak Maret 2008 sampai Juli 2008, survei ini telah menghasilkan penentuan stasiun pengamatan yang dianggap dapat mewakili wilayah penelitian. Selain itu dilakukan studi pustaka berkaitan dengan kondisi lokasi penelitian terutama aspek lingkungan. Pengurusan perizinan untuk akses memasuki wilayah operasional PT. Badak NGL yang mencakup wilayah penelitian ini merupakan bagian penting dari tahap persiapan.

3.4.2 Tahap Penelitian Lapangan

Kegiatan pada tahap ini meliputi survei lapangan untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian. Survei dilakukan pada stasiun pengamatan yang telah ditentukan yakni di sekitar buangan air pendingin PT. Badak NGL dan beberapa lokasi yang dianggap dapat mewakili daerah yang tidak terkena dampak buangan limbah air pendingin Gambar 14.

3.4.2.1 Survei Oseanografi dan Debit Sungai a. Pengukuran elevasi muka laut

Elevasi muka laut diukur di Pelabuhan Sekangat Stasiun 12 dengan menggunakan mistar pasut yang dipancang di tiang pelabuhan setelah sebelumnya diketahui posisi muka laut pada saat surut maksimum. Pengukuran ini dilakukan selama 29 hari yakni sejak 13 September 2008 sampai dengan 11 Oktober 2008 di Pelabuhan Sekangat, dengan interval waktu pencatatan 1 jam. Dalam studi ini penentuan muka laut rata-rata pasang surut di wilayah penelitian dilakukan dengan menggunakan metode admiralty, dimana permukaan air laut rata-rata diperoleh dengan menghitung komponen harmonik pasut. Adapun klasifikasi sifat pasut di lokasi tersebut ditentukan dengan menggunakan rumus Formzahl, dengan persamaan sebagai berikut : Nilai Formzahl F 3.1 K1 : Komponen luni bulan harian M2 : Komponen utama bulan pasut ganda S2 : Komponen utama matahari pasut ganda O1 : Komponen utama matahari harian