Pengertian Belajar dan Mengajar

xxxii

2. Pengertian Belajar dan Mengajar

a. Pengertian Belajar Udin S. Winata Putra 1995:2 menyatakan bahwa secara global ada dua pendekatan psikologis dalam melihat proses belajar yakni pendekatan connectionist behaviorist dan pendeakatan cognitive field. Pendekatan pertama melihat proses belajar sebagai proses terjadinya hubungan antara stimulus atau rangsangan dengan respon atau antara respon dengan penguatan. Pendekatan kedua melihat proses belajar tidak semata-mata hasil hubungan stimulus dan respon tetapi lebih merupakan hasil dari kemampuan mental individu dalam melakukan fungsi-fungsi psikologis seperti konsep dan ingatan atau dengan kata lain pendekatan pertama menekankan pada unsur di luar dari individu, sedangkan yang kedua menitikberatkan pada potensi individu. Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh Oemar Hamalik 2000:60 menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pada pengalaman dan latihan. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan kemampuan serta aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar. Dari uraian dan pendapat para ahli di atas dapat dikemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dialami seseorang melalui serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengarkan dan lain sebagainya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan dalam pengertian, pemecahan masalah, keterampilan, kebiasaan ataupun sikap seseorang. Toeti Sukamto 1997:8 menyatakan bahwa apabila seseorang telah belajar sesuatu, maka ia akan berubah kesiapannya dalam hal menghadapi lingkungannya. Dengan demikian belajar adalah usaha untuk merubah tingkah laku seseorang dari tidak tahu menjadi mengerti. Perubahan tersebut tidak hanya berupa penambahan ilmu pengetahuan belaka, namun dapat juga berupa xxxiii kecakapan, pengertian, keterampilan sikap, harga diri, dan sebagainya yang menyangkut segala aspek kehidupan termasuk pribadinya. b. Pengertian Mengajar Pengertian mengajar dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu : dari sudut pandang pelakunya pengajarnya dan dari kegiatan siswa yang belajar. Dari sudut pandang pelakunya, Nana Sujana dan Daeng Arifin 1980:19 mengemukakan “mengajar diartikan menyampaikan ilmu pengetahuan bahan pelajaran kepada siswaanak didik. Rumusan tersebut menganggap bahwa siswa sebagai obyek, bukan sebagai subyek, sehingga guru berperan sebagai pusat pengajaran teacher centered. Sementara itu dari sudut pandang siswa yang belajar Nana Sujana 1975:32 mengartikan sebagai berikut: mengajar adalah membimbing kegiatan-kegiatan siswa belajar. Mengajar adalah mengatur serta mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa, sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan. Dari uraian tersebut tersirat bahwa mengajar itu adalah suatu kegiatan di mana pengajar menyampaikan pengetahuanpengalaman yang dimiliki kepada siswa. Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan itu dapat dipahami siswa. Supaya hal ini dapat terwujud atau hasil belajar dari siswa baik, pengajaran harus memberikan fasilitas belajar yang baik sehingga terjadi proses belajar mengajar yang baik. Peran seorang pelajar atau guru sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses siswa belajar dengan baik. Fungsi mediator dan fasilitator dapat dijabarkan dalam beberapa tugas sebagai berikut: xxxiv 1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses, dan penelitian. Di sini jelas bahwa memberi kuliah atau ceramah bukanlah tugas utama seorang guru. 2. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekpresikan gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka. 3. Menyediakan sarana utama yang merangsang siswa berpikir secara produktif. 4. Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung proses belajar siswa. 5. Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran si siswa jalan atau tidak. 6. Menunjukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuan siswa itu berlaku untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan. 7. Membantu mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan siswa.

3. Prestasi Belajar Pada prinsipnya, hasil belajar ideal meliputi segenap

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METAFORA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI SURAKARTA

1 23 209

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMP NEGERI DI KECAMATAN TAROKAN KABUPATEN KEDIRI

0 4 15

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA PENDEKATAN KOOPERATIF DAN KONVENSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

2 26 125

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematika Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Nege

0 2 16

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematika Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Nege

0 1 11

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA.

0 1 13

PENDAHULUAN PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA.

0 1 8

PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) DAN JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 3

Pengaruh Penggunaan Media Prezi Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Sukoharjo BAB 0

0 0 17

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR LATERAL MATEMATIKA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI BATURRADEN

0 0 15