Hubungan Persepsi dan Pembelajaran

xxxix diubah melalui komponen kognisinya. Hal ini berarti proses yang sama dapat menghasilkan berbagai persepsi yang berbeda antar individu. Persepsi tampilannya berupa aspek-aspek yang meliputi evaluasi baik-buruk, potensi kuat-lemah, dan aktivitas aktif-pasif. Mengapa objek yang sama dapat dipahami berbeda oleh subjek yang berlainan? Menurut Bimo Walgito 1997:54-55 hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor dari individu yang melakukan persepsi dan lingkungan dimana persepsi itu berlangsung. Faktor yang berasal dari dalam individu dapat berupa pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir, motivasi, sedangkan faktor lingkungan yang melatarbelakangi objek persepsi merupakan kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Dengan demikian objek yang sama dengan situasi dan kondisi yang berbeda dapat menghasilkan persepsi yang berbeda bagi setiap individu.

c. Hubungan Persepsi dan Pembelajaran

Menurut Udin S. Winataputra 1995:25 seseorang cenderung percaya sesuai dengan bagaimana ia memahami situasi. Persepsi adalah interprestasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku individu. Seorang guru akan dapat memahami siswanya lebih baik bila ia peka terhadap bagaimana cara seorang siswa melihat suatu situasi tertentu. Menurut Udin S. Winataputra 1995:26 berkenaan dengan persepsi ini ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan: xl 1. Setiap siswa melihat dunia berbeda satu dari lainnya karena setiap siswa memiliki lingkungan yang berbeda. Semua siswa tidak dapat melihat lingkungan yang sama dengan cara yang sama. 2. Seorang siswa menafsirkan lingkungan sesuai dengan tujuan, sikap, alasan, pengalaman, kesehatan, perasaan, dan kemampuannya. 3. Cara bagaimana siswa melihat dirinya berpengaruh terhadap perilakunya. Dalam suatu situasi seorang siswa cenderung bertindak sesuai dengan cara ia melihat dirinya sendiri. 4. Para siswa dapat dibantu dengan cara memberi kesempatan menilai dirinya sendiri. Guru dapat menjadi contoh hidup. Perilaku yang baik tergantung pada persepsi yang cermat dan nyata mengenai suatu situasi. Guru dan pihak lain dapat membantu siswa menilai persepsinya. 5. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan para siswa akan mempengaruhi pandangannya terhadap dirinya. Persepsi seorang siswa terhadap suatu hal sangat mempengaruhi motivasi belajar dirinya. Kemudian motivasi belajar seseorang tersebut juga sangat mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar, termasuk didalamnya belajar matematika. Di samping itu persepsi juga mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran di sekolah. Terdapat hubungan yang positif antara keberhasilan pembelajaran matematika di dalam kelas dengan sikap yang baik atau menyenangkan terhadap matematika. Menurut klasifikasi penentu keberhasilan belajar, sikap termasuk pada kepribadian dan motivasi yang meliputi konsep pribadi, pujian, keinginan, dan kemauan untuk belajar. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan antara persepsi dengan proses belajar mengajar memang erat sekali. Persepsi akan menumbuhkan sikap dalam menentukan sesuatu. Persepsi juga mampu menumbuhkan motivasi diri seseorang tetapi juga tidak menutup kemungkinan sebaliknya. Sikap dan motivasi yang positif akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran sedangkan sikap dan motivasi yang negatif akan menghambatnya. Persepsi yang positif akan membuahkan berhasilnya proses pembelajaran, begitu pula sebaliknya persepsi yang negatif dan rasa tidak senang akan menghambat keberhasilan proses pembelajaran. Dengan kata lain persepsi siswa akan sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. xli

5. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Matematika.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METAFORA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI SURAKARTA

1 23 209

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMP NEGERI DI KECAMATAN TAROKAN KABUPATEN KEDIRI

0 4 15

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA PENDEKATAN KOOPERATIF DAN KONVENSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

2 26 125

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematika Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Nege

0 2 16

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematika Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Nege

0 1 11

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA.

0 1 13

PENDAHULUAN PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA.

0 1 8

PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) DAN JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 3

Pengaruh Penggunaan Media Prezi Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Sukoharjo BAB 0

0 0 17

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR LATERAL MATEMATIKA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI BATURRADEN

0 0 15