xxxiv 1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa
bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses, dan penelitian. Di sini jelas bahwa memberi kuliah atau ceramah bukanlah tugas
utama seorang guru.
2. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekpresikan
gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka. 3. Menyediakan sarana utama yang merangsang siswa berpikir secara
produktif. 4. Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung
proses belajar siswa. 5. Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran si siswa
jalan atau tidak. 6. Menunjukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuan siswa itu
berlaku untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan. 7. Membantu mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan siswa.
3. Prestasi Belajar Pada prinsipnya, hasil belajar ideal meliputi segenap
ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, perubahan tingkah laku
seluruh ranah itu, khususnya disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible tak dapat diraba. Oleh
sebab itu yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap
penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta
dan rasa maupun karsa Moh. Surya 1992:24.
Prestasi adalah hasil suatu usaha, sedangkan achievement prestasi, perolehan adalah : a pencapaian atau hasil yang
telah dicapai, b sesuatu yang telah dicapai, c satu tingkat khusus dari kesuksesan karena mempelajari tugas-tugas sekolah
atau akademis. Secara pendidikan atau akademis prestasi merupakan satu tingkat khusus perolehan atau hasil keahlian
dalam karya akademis yang dinilai oleh guru-guru, lewat tes-tes yang dibakukan, atau lewat kombinasi kedua hal tersebut.
xxxv
Kartini Kartono 1989:6 menyatakan bahwa prestasi belajar adalah ukuran mengenai kemampuan seseorang pada
saat sekarang dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tugas- tugas baik lisan maupun tertulis yang diukur dalam nilai score
tertentu. Dalam hal ini dipandang bahwa energi motivasi yang cukup penting adalah achievement, dimana dorongan belajar
sangat relevan dengan dorongan tentang bagaimana para siswa mempunyai kebutuhan untuk mencapai prestasi setinggi-
tingginya. Istilah achievement menjadi tolok ukur keberhasilan proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar.
Achievement adalah untuk berbuat sebaik mungkin, untuk meraih
sukses, untuk
menyelesaikan tugas-tugas
yang membutuhkan keterampilan dan usaha, untuk diakui haknya,
untuk menyelesaikan hal yang penting, untuk melakukan tugas yang sulit dan menarik, untuk memecahkan problem-problem
yang sulit dan menantang, dan untuk lebih sanggup memikirkan daripada yang lain.
Menurut Aiken 1997:111, tes prestasi belajar adalah untuk menentukan seberapa banyak pengetahuan para siswa atau sejauh mana mereka menguasai
ketrampilan-ketrampilan tertentu. Prinsip-prinsip tes terutama tes prestasi belajar, yang berkualitas meliputi validitas dan reliabilitas. Nana Sudjana 1975:22
mendefinisikan bawa prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Dari uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang yang dinyatakan dengan adanya
perubahan-perubahan tingkah laku dalam bentuk pengetahuan, kecakapan, dan sikap dengan adanya pengalaman setelah warga belajar tersebut mengalaminya
sendiri proses belajar.
4. Persepsi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika a. Pengertian Persepsi