xlviii
8. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini adalah penelitian dari Joko Riyanto 2004 yang berjudul “ Pengaruh Kemampuan Verbal
dan Persepsi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika SMA Kota Boyolali”. Kesamaan dari penelitian tersebut dengan
penelitian ini adalah pengaruh persepsi siswa pada mata pelajaran matematika terhadap prestasi belajar. Perbedaannya adalah dalam penelitian ini pembelajaran
matematika dengan pendekatan flow dan mengambil topik program linier.
Hasil dari penelitian yang dilakukan Joko Riyanto adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari kemampuan verbal dan persepsi siswa terhadap
prestasi belajar matematika. Siswa yang mempunyai kemampuan verbal dan persepsi tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang
mempunyai persepsi rendah.
B. KERANGKA BERPIKIR
Prestasi belajar siswa di sekolah merupakan indikator keberhasilan siswa dalam mencapai tujuannya terutama pelajaran matematika. Prestasi belajar yang
tinggi menggambarkan bahwa siswa mampu mencapai tujuan belajar dengan sukses. Prestasi Belajar matematika yang rendah memperlihatkan siswa belum
dapat mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Bagi siswa yang sudah berhasil perlu ditingkatkan dengan pengajaran materi lebih lanjut dan bagi mereka yang
belum berhasil perlu diperbaiki agar dapat mencapai tujuan belajarnya. Salah satu cara mencapai prestasi belajar yang baik adalah diperlukan pembelajaran yang
efektif, efisien tetapi dapat meningkatkan minat, aktifitas, dan perhatian siswa dalam belajar. Salah satu pembelajaran tersebut adalah pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan flow. Pembelajaran dengan pendekatan flow dapat membantu anak didik menjadi senang pada mata pelajaran matematika dan
memotivasi siswa dalam belajar matematika. Selain itu juga pembelajaran dengan pendekatan flow dapat meningkatkan minat, perhatian, dan konsentrasi siswa
pada saat pelajaran matematika. Aktivitas dan kreativitas siswa akan lebih tampak sebab siswa tidak merasa cemas, gelisah, takut salah dalam menjawab, dan berani
mengemukakan pendapat dalam proses belajar mengajar matematika. Antara kemampun dan keterampilan yang telah dikuasai siswa seimbang dengan tugas
yang dikerjakan, sehingga dapat menciptakan suasana dimana suatu kegiatan menantang siswa hingga batas tertinggi kemampuannya. Apabila suatu tugas
terlampau sederhana akan membosankan tetapi apabila terlalu berat hasilnya adalah rasa cemas.
Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar adalah persepsi siswa, karena apabila siswa telah mempunyai persepsi yang rendah negatif mengenai
mata pelajaran matematika otomatis siswa tersebut kurang bergairah dalam belajar, cemas dalam belajar, motivasi rendah, sikap terhadap matematika yang
buruk serta tidak menyenangi mata pelajaran matematika. Lain halnya apabila seorang siswa mempunyai persepsi yang tinggi positif pada mata pelajaran