Identifikasi Peluang dan Ancaman

70 Gapoktan Silih asih masih rendah dalam administrasi terbukti dari visi dan misi yang belum tertulis. Pencatatan tentang keuangan masih belum rapi sehingga administrasinya pun masih rendah. Administrasi yang dilakukan Gapoktan masih belum terlalu modern sehingga masih butuh penataan administrasi yang lebih baik lagi. 2. Kurangnya ketersediaan air Air yang digunakan tergantung pada musim, jadi ketika musim kemarau, air yang didapat sangatlah terbatas sehingga dapat mengganggu pola tanam padi. 3. Manajemen SDM petani yang masih rendah Tingkat pendidikan petani pada Gapoktan Silih Asih termasuk golongan yang rendah yaitu lulusan SD, SMP. Kompetensi petani pun kurang kompeten sehingga manajemen yang dimiliki petani masih terbatas.

6.3.2 Identifikasi Peluang dan Ancaman

Berdasarkan analisis lingkungan eksternal didapatkan faktor kunci sukses kemudian ditentukan peluang dan ancaman tersebut. Peluang merupakan situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan Gapoktan sedangkan ancaman merupakan situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan Gapoktan. Peluang-peluang yang dihadapi oleh Gapoktan Silih Asih antara lain : 1. Trend Back to nature Gaya hidup sehat telah menjadi trend baru masyarakat dunia dengan slogan “Back to Nature”. Orang makin menyadari bahwa penggunaan bahan- bahan kimia non-alami, seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis serta hormon tumbuhan, dalam produksi pertanian ternyata berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Gaya hidup yang demikian ini telah mensyaratkan adanya penjaminan bahwa produk pertanian harus mempunyai atribut aman dikonsumsi food safety attributes, memiliki kandungan nutrisi tinggi nutritional attributes dan ramah terhadap lingkungan eco-labelling attributes. 2. Jumlah penduduk yang meningkat Dengan adanya jumlah penduduk yang meningkat di Indonesia dan kabupaten Bogor maka akan meningkatkan pula konsumsi akan pangan sehingga jumlah penduduk yang meningkat menjadi peluang 71 3. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dan bermitra dengan beberapa Gapoktan lain Dinas Pertanian merupakan suatu instansi yang bertanggung jawab dalam sector pertanian dan Dinas Pertanian Kabupaten Bogor bertanggung jawab terhadap keadaan dan perkembangan Gapoktan Silih Asih. Gapoktan Silih Asih berhubungan baik dengan Dinas Pertanian. Hal ini dapat dilihat dari interkasi antara keduanya, Gapoktan Silih Asih memasarkan Beras SAE nya kepada Dinas Pertanian, dan Dinas pertanian membantu Gapoktan Silih Asih dalam pameran- pameran yang ada di Kabupeten Bogor. Gapoktan tersebut banyak mendapatkan pelatihan dan penyuluhan tentang padi sehat. 4. Ketersediaan bahan baku Bahan baku yang diterima pemasok merupakan peluang bagi Gapoktan silih asih untuk kesinambungan pasokan karena bahan baku berasal dari mitra Gapoktan Silih asih yang ingin bekerjasama. Jadi ketersediaan bahan baku dari banyak pasokan akan menjamin kelangsungan untuk Gapoktan Silih Asih 5. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hidup sehat “kesehatan adalah harta yang paling berharga dalam hidup ini. Sehat dan bugar adalah dua kunci yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang agar hidup ini menjadi lebih bermakna. Untuk mewujudkannya antara lain dapat kita lakukan melalui pengaturan makanan.Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, maka tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga kian bergeser. Bahan pangan yang kini mulai banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta penampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh. Fungsi yang demikian dikenal sebagai fungsi tertier tertiary function. Semakin tinggi tingkat kemakmuran dan kesadaran seseorang terhadap kesehatan, maka tuntutan terhadap fungsi bahan pangan tersebut akan semakin tinggi pula. 6. Permintaan pasar terhadap beras sehat semakin terbuka luas Keterbatasan persediaan beras yang ramah lingkungan menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan yang belum terpenuhi oleh beberapa produsen beras sehat termasuk Gapoktan Silih Asih 72 7. Peranan LPS dalam pemasaran LPS merupakan lembaga yang membantu dalam segi pemasaran Gapoktan Silih Asih. LPS membantu memasarkan beras SAE ke daerah-daerah Jakarta, Bogor dan sekitarnya. LPS sangat membantu Gapoktan dalam mencari daerah pemasaran. Ancaman-ancaman yang dihadapi Gapoktan Silih Asih antara lain : 1. Perubahan cuaca yang tak menentu Kabupaten Bogor merupakan Kabupaten yang tidak menentu cuacanya karena Bogor dikatakan kota hujan, sehingga dengan tidak menentunya cuaca akan mempengaruhi keberlangsungan produksi beras SAE. Sehingga terlihat bagaimana produksi beras di saat musin kemarau dan hujan, dan hasilnya pun tidak dapat diperkirakan dengan baik. 2. Persaingan dalam industri Persaingan dalam industryimerupakan ancaman untuk gapoktan Silih Asih karena dengan adanya pesaing dapat menjadikan Gapoktan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas beras SAEdan memenangkan persaingan. 3. Adanya diversifikasi produk pangan Meskipun beras merupakan makanan pokok sebagian masyarakat Indonesia tetapi dengan adanya diversifikasi produk pangan menjadi ancaman untuk Gapoktan Silih Asih agar terus mempertahankan produknya agar tidak tergantikan oleh produk pangan yang lainnya. VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

7.1 Tahap pemasukan data The Input Stage

Dokumen yang terkait

Optimalisasi produksi usaha pendederan ikan pada kelompok pembudidaya ikan silih asih fish farm di desa Ciburuy, kecamatan Cogombong, kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 9 75

Analisis Gender Dalam Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S) (Kajian Program Beras Seha! di Desa Ciburuy, Kecall1atall Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 7 237

Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 11 194

Evaluasi kemitraan petani padi dengan lembaga pertanian sehat dompet dhuafa republika desa Ciburuy, kecamatan Cigombong kabupaten Bogor

0 4 216

Penataan kelembagaan pertanian dalam penerapan sistem pertanian padi sehat (studi di kampung Ciburuy, desa Ciburuy, kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor)

1 22 173

Penerapan Teknologi Pertanian Padi Organik Di Kampung Ciburuy, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor

0 6 107

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sehat di Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

3 9 218

Penerapan LEISA pada Usahatani Padi Sehat dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Usahatani di Gapoktan Harapan Maju dan Gapokan Silih Asih, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 10 98

Potensi Konsolidasi Pengelolaan Lahan Padi Sawah Di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor

0 8 54

Peran Penyuluh dan Kontak Tani dalam Peningkatan Daya Adopsi Inovasi Pertanian Model SRI di Kelompok Tani Silih Asih I dan Silih Asih II, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.

0 1 2