Matriks SWOT Tabel 17 Tahap pemasukan data The Input Stage

77

7.2.2 Matriks SWOT Tabel 17

. Matriks SWOT Gapoktan Silih Asih Kekuatan Strenght 8. Ketua yang berjiwa wirausaha tinggi, disiplin dan bertanggung jawab 9. Produk yang memiliki nilai ekonomis dan berdaya saing tingggi 10. Prospek usaha yang baik dan ramah lingkungan 11. Inovasi dan variasi produk 12. Surat izin PIRT 13. Ketersediaan sumber modal 14. Ketersediaan Sarana dan prasarana Kelemahan Weakness 4. Administrasi keuangan yang masih rendah 5. Kurangnya ketersediaan air 6. Kompetensi SDM petani yang masih rendah Peluang Opputunities 8. Trend Back to nature 9. Jumlah penduduk yang meningkat 10. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dan bermitra dengan beberapa Gapoktan lain 11. Ketersediaan bahan baku 12. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hidup sehat 13. Permintaan pasar terhadap beras sehat semakin terbuka luas 14. Peranan LPS dalam pemasaran S1. Meningkatkan promosi beras SAE untuk memenuhi kebutuhan pasar S1,S2,S3,S4,S5,S6,O2,O3,O6,O7 S2. Meningkatkan pengembangan produk beras SAE untuk memenuhi permintaan pasar S1,S2,S4,S5,S7,O1,O3,O4,O5,O6 S3. Meningkatkan keterampilan SDM petani Gapoktan Silih Asih untuk menghasilkan SDM yang kompeten W1,W3,O3,O7 Ancaman Threath 4. Perubahan cuaca yang tak menentu 5. Persaingan dalam industri 6. Adanya diversifikasi produk pangan S4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas beras SAE untuk memenangkan persaingan S2,S4,S6,T1,T2,T3 S5. Mengefisienkan fasilitas Gapoktan untuk perbaikan ketersediaan air W2,T1,T3 S6. Memperbaiki sistem administrasi untuk kelancaran Gapoktan W1,T2 78 Berdasarkan faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diperoleh, kemudian diformulasikan alternative strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Alternatif strategi yang dapat diterapkan unit usaha beras SAE Gapoktan Silih Asih antara lain 1 Strategi SO Strategi SO merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan internal Gapoktan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Strategi yang dilakukan adalah meningkatkan promosi beras SAE S1 untuk memenuhi kebutuhan pasar. Selain promosi dari mulut ke mulut, pameran maka Gapoktan Silih Asih harus dapat meningkatkan kegiatan promosi dengan cara membuat selebaran, pamplet yang lebih banyak yang disebarkan ke wilayah-wilayah dengan adanya penghargaan-penghargaan yang didapat oleh Gapoktan agar lebih memberikan kualitas beras SAE tersebut. Adapun strategi yang lain adalah meningkatkan pengembangnan produk beras SAE S2. Meningkatkan pengembangan produk beras untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. Dengan adanya pengembangan produk beras SAE dapat meningkatkan penjualan beras SAE dengan adanya produk baru yang akan dikembangkan. 2 Strategi WO Strategi WO merupakan strategi yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Strategi yang dilakukan adalah meningkatkan keterampilan SDM petani Gapoktan Silih Asih S3 dengan cara penyuluhan, pendampingan dengan penyuluh, pemberian motivasi dan lain-lain agar petani mempunyai keterampilan yang baik dalam mengusahakan beras SAE sehingga hasil dari beras SAE pun lebih baik. 3 Strategi ST 79 Strategi ST merupakan strategi yang menggunakan kekuatan sebuah Gapoktan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi meningkatkan kualitas dan kuantitas beras SAE S4. Kualitas yang ditingkatkan adalah dari segi produk, standar mutu, kemasan dan kalau perlu sampai menggunakan ke tahap sertifikasi organic sehingga konsumen pun tidak ragu akan kualitas beras SAE. Kuantitas produk pun harus ditingkatkan agar penjualannya pun meningkat seiring dengan permintaan yang meningkat juga. 4 Strategi WT Strategi merupakan strategi yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Strategi yang dilakukan adalah mengefisienkan fasilitas Gapoktan untuk perbaikan ketersediaan air S5. Jadi dengan adanya pengefisienan fasilitas Gapoktan untuk perbaikan air dapat menjadikan Gapoktan untuk lebih memperhatikan tentang ketersediaan air untuk produksi beras SAE. Strategi yang lain adalah memperbaiki sistem administrasi S6 untuk memenangkan persaingan. Administrasi yang dijalankan Gapoktan lebih dirapikan lagi agar tidak membingungkan dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

a. Tahap Keputusan 7.3.1 Matriks QSPM

Dokumen yang terkait

Optimalisasi produksi usaha pendederan ikan pada kelompok pembudidaya ikan silih asih fish farm di desa Ciburuy, kecamatan Cogombong, kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 9 75

Analisis Gender Dalam Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S) (Kajian Program Beras Seha! di Desa Ciburuy, Kecall1atall Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 7 237

Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 11 194

Evaluasi kemitraan petani padi dengan lembaga pertanian sehat dompet dhuafa republika desa Ciburuy, kecamatan Cigombong kabupaten Bogor

0 4 216

Penataan kelembagaan pertanian dalam penerapan sistem pertanian padi sehat (studi di kampung Ciburuy, desa Ciburuy, kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor)

1 22 173

Penerapan Teknologi Pertanian Padi Organik Di Kampung Ciburuy, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor

0 6 107

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sehat di Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

3 9 218

Penerapan LEISA pada Usahatani Padi Sehat dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Usahatani di Gapoktan Harapan Maju dan Gapokan Silih Asih, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 10 98

Potensi Konsolidasi Pengelolaan Lahan Padi Sawah Di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor

0 8 54

Peran Penyuluh dan Kontak Tani dalam Peningkatan Daya Adopsi Inovasi Pertanian Model SRI di Kelompok Tani Silih Asih I dan Silih Asih II, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.

0 1 2