17
3.1.5  Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Visi  merupakan  pernyataan  tentang  cita-cita  yang  ingin  dicapai  di  masa depan  dan  misi  merupakan  pernyataan  tentang  alasan  keberadaan  organisasi.
Sebuah pernyataan visi yang jelas menjadi dasar  bagi pengembangan pernyataan visi  yang  komprehensif.  Pernyataan  visi  haruslah  singkat,  diharapkan  satu
kalimat,  dan  sebanyak  mungkin  manajer  diminta  masukannya  dalam  proses pengembangannya.  Pernyataan  misi  menjelaskan  ingin  menjadi  apa  suatu
organisasi dan siapa sajakah yang coba dilayaninya. Pernyataan visi dan misi yang disiapkan  secara  cermat  diakui  secara  luas  baik  oleh  praktisi  maupun  akademisi
sebagai langkah pertama dalam manajemen strategis. Menurut  David  2006,  enam  alasan  pentingnya  menetapkan  pernyataan
visi dan misi yaitu : 1. Memastikan adanya kesatuan tujuan dalam organisasi
2. Menjadi landasan dalam mengalokasikan sumberdaya organisasi 3. Menciptakan iklim organisasi yang sama
4. Sebagai  acuan  bagi  setiap individu  dalam  memahami  tujuan  dan  arah organisasi
5. Memfasilitasi penerjemahan tujuan organisasi ke struktur kerja 6. Menjelaskan  tujuan  organisasi  dalam  menerjemahkan  tujuan  menjadi
beberapa sasaran kegiatan Tujuan  mendasar  yang  membedakan  suatu  perusahaan dari  perusahaan
lain yang sejenis dan yang menjelaskan cakupan operasinya dalam bentuk produk dan  pasar  didefinisikan  sebagai  misi  perusahaan.  Misi  ini  mengandung  filosofi
bisnis dari para pengambil keputusan strategik perusahaan, menyiratkan citra yang ingin  dipancarkan  perusahaan,  mencerminkan  konsep  diri  perusahaan,  dan
mengidentifikasikan  bidang  produk  atau  jasa  utama  perusahaan  serta  kebutuhan utama pelanggan yang akan dipenuhi perusahaan  Pierce dan Robinson, 1997
3.1.6 Audit Eksternal
Analisis  lingkungan  eksternal  diperlukan  untuk  mengetahui  faktor-faktor yang  dapat  memberikan  peluang  dan  ancaman  bagi  perusahaan.  Pada  umumnya
lingkungan  eksternal  berada  di  luar  kontrol  perusahaan.  Interaksi  lingkungan
18 eksternal  akan  berpengaruh  terhadap  realisasi  misi  perusahaan  karena  pada
hakikatnya  kondisi  lingkungan  ekternal  berada  di  luar  kendali  perusahaan. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam dua kategori, yaitu :
1 Lingkungan Jauh Lingkungan  jauh  perusahaan  terdiri  dari  faktor-faktor  yang  pada
dasarnya  di  luar  dan  terlepas  dari  perusahaan.  Faktor-faktor  utama  yang diperhatikan adalah faktor Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi PEST.
a Faktor Politik Faktor  penting  bagi  para  pengusaha  untuk  terus  berusaha  diantaranya
adalah  arah,  kebijakan,  dan  stabilitas  politik  pemerintah.  Situasi  politik yang  tidak  kondusif  dapat  menimbulkan  dampak  bagi  perkembangan
usaha, begitu pula sebaliknya. Hal yang harus diperhatikan adalah undang- undang  tentang  lingkungan  dan  perburuhan,  peraturan  tentang
perdagangan  luar  negeri,  stabilitas  pemerintahan,  peraturan  tentang keamanan dan kesehatan kerja, sistem perpajakan, dan sebagainya.
b Faktor Ekonomi Kondisi  ekonomi  suatu  daerah  atau  negara  dapat  mempengaruhi  iklim
bisnis  suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi  ekonomi, semakin buruk pula  iklim  berbisnis.  Pemerintah  dan  seluruh  lapisan  masyarakat
hendaknya  mempertahankan  dan  meningkatkan  kondisi  ekonomi daerahnya.  Beberapa  faktor  kunci  yang  perlu  diperhatikan  dalam
menganalisis  ekonomi  suatu  daerah  atau  negara  adalah  siklus  bisnis, ketersediaan energi, suku bunga, inflasi, investasi, harga produk dan jasa,
produktivitas, dan  tenaga kerja. c Faktor Sosial Budaya, Demografi dan Lingkungan
Berubahnya kondisi sosial masyarakat yang terjadi harus dapat diatasi oleh perusahaan  karena  hal  tersebut  akan  memengaruhi  keberlangsungan
perusahaan. d Faktor Teknologi
Kemajuan  teknologi  yang  semakin  baik  akan  mendorong  dalam perkembangan  suatu  bisnis  ataupun  bidang  yang  mendukung  kegiatan
bisnis. Teknologi tidak hanya mencakup penemuan-penemuan baru tetapi
19 juga  meliputi  cara-cara  pelaksanaan  atau  metode-metode  baru  dalam
mengerjakan suatu pekerjaan. Setiap kegiatan usaha yang akan dijalankan selalu  mengikuti  perkembangan  teknologi  yang  diterapkan  pada  produk
dan jasa. 2 Lingkungan Industri
Analisis  lingkungan  industri  dilakukan  dengan  menggunakan  konsep competitive  strategy yang  dikemukakan  oleh  Michael  E.  Porter.  Competitive
strategy  menganalisis  persaingan  bisnis  berdasarkan  lima  aspek  utama  yang disebut Lima Kekuatan Bersaing, yaitu :
1. Ancaman masuknya pendatang baru
Ancaman  masuknya  pendatang  baru  ke  dalam  industri  tergantung  pada rintangan masuk yang ada, digabung dengan reaksi dari para pesaing yang sudah
ada  yang dapat  diperkirakan oleh pendatang baru.   Jika rintangan atau hambatan ini  besar  atau  pendatang  baru  memperkirakan  akan  ada  perlawanan  yang  keras
dari  pelaku  usaha  lama,  maka  ancaman  masuknya  pendatang  baru  akan  menjadi rendah.  Ketika  perusahaan  baru  dapat  dengan  mudah  masuk  ke  dalam  industri
tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. 2.
Ancaman produk pengganti Perusahaan  dalam  suatu  industri  akan  bersaing  dengan  produk  pengganti.
Meskipun  karakteristiknya  berbeda,  barang substitusi  dapat  memberikan  fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produksi kuat apabila konsumen dihadapkan pada
switching  cost  yang  lebih  rendah  dan  jika  produksi  substitusi  harganya  lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk industri.
3. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Pembeli menjadi pesaing suatu industri dengan cara tawar-menawar untuk harga  yang  lebih  rendah,  mutu  yang  lebih  tinggi  dan  pelayanan  yang  lebih  baik,
semuanya  dengan  mengorbankan  kemampulabaan  industri.    Kekuatan  dari  tiap- tiap  kelompok  pembeli  yang  penting  dalam  industri  tergantung  pada  sejumlah
karakteristik  situasi  pasarnya  dan  pada  kepentingan  relatif  pembeliannya  dari industri yang bersangkutan dibandingkan dengan keseluruhan dari bisnis pembeli
tersebut.
20 4.
Kekuatan tawar-menawar pemasok Pemasok  dapat  mempengaruhi  industri  lewat  kemampuan  menaikkan
harga  atau  pengurangan  kualitas  produk  atau  jasa.  Pemasok  dapat  menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap para peserta industri dengan mengancam akan
menaikkan harga  atau menurunkan mutu produk atau jasa yang dibeli.  Pemasok yang  kuat  dapat  menekan  kemampulabaan  industri  yang  tidak  mampu
mengimbangi  kenaikan  harganya.  Kondisi  yang  membuat  pemasok  kuat cenderung serupa dengan kondisi yang membuat pembeli kuat.
5. Tingkat persaingan di antara pesaing yang ada perusahaan sejenis
Rivalitas  di  kalangan  pesaing  yang  ada  berbentuk  perlombaan  untuk mendapatkan  posisi  dengan  menggunakan  taktik-taktik  seperti  perang  iklan,
persaingan  harga,  introduksi  produk, dan  meningkatkan  pelayanan  atau  jaminan kepada  pelanggan.  Persaingan  terjadi  karena  satu  atau  lebih  pesaing  merasakan
adanya  tekanan  atau  melihat  peluang  untuk  memperbaiki  posisi.  Pada  sebagian besar  industri,  gerakan  persaingan  oleh  satu  perusahaan  mempunyai  pengaruh
yang  besar  terhadap  para  pesaingnya  dan  dengan  demikian  dapat  mendorong perlawanan  atau  usaha  untuk  menandingi  gerakan  tersebut,  artinya  perusahaan-
perusahaan saling tergantung  satu sama lain.
3.1.7 Audit Internal