11 Varietas Inpari 5 dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No.
955KptsSR.12072008 tanggal 17 Juli 2008. Varietas ini termasuk golongan cere, dengan umur tanaman 115 hari, tinggi tanaman 100-105 cm, dan jumlah
anakan 15 anakan. Varietas Inpari 5 agak rentan terhadap hama wereng batang coklat Biotipe I, 2, dan 3, tetapi varietas ini agak tahan terhadap penyakit hawar
daun bakteri, dan penyakit virus tungro inokulum varian 073 dan 031. Pada umumnya varietas inpari 5 cocok ditanam pada lahan irigasi dengan
ketinggian sampai dengan 600 m dpl. 6 Inpari 6 Jete
Termasuk golongan cere indica dengan umur tanaman 118 hari, tinggi tanaman 100 cm, jumlah anakan 15 batang. Inpari 6 memiliki tekstur nasi sangat
pulen dengan kadar amilosa 18 persen. Potensi produksi varietas Inpari 6 produktivitas 8,60 tonha GKG; 12 ton ha GKG. Varietas ini tahan rebah, serta
tahan terhadap hama wereng batang coklat biotipe 2 dan 3 serta tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri strain III, IV dan strain VIII. Varietas INPARI 6
JETE diiepas
berdasarkan Keputusan
Menteri Pertanian
No. 956
KptsSR.12072008 Tanggal 17 Juli 2008. Inbrida Padi Rawa IN PARA Inbrida Padi Rawa adalah varietas-varietas unggul padi yang baik dibudidayakan pada
kondisi lahan rawa, tahan terhadap rendaman, serta daya adaptasi pada kondisi lahan masam.
2.2 Pertanian Sehat
Pertanian sehat merupakan proses budidaya tanaman yang mengutamakan pada penggunaan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan, mudah dan murah
untuk mendapatkannya dengan tetap menjaga produktifitas dan hasil pertanian. Tujuan dari pengembangan pola pertanian sehat ini kepada petani yaitu
menghilangkan ketergantungan petani terhadap penggunaan sarana pertanian kimia sintetik dengan tetap menjaga tingkat produktifitas pertanian,
mengembalikan kesuburan dan kesehatan lahan pertanian, melestarikan
12 keanekaragaman hayati pada ekosistem pertanian, dan mengembangkan
kreatifitas dan kemampuan petani dalam mengelola usahataninya.
2
Teknologi pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan adalah teknologi yang mudah, sederhana,
dan murah. Pemanfaatan pestisida botani dan hayati untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman sehingga pertanian ramah lingkungan menjadi
layak diterapkan dibandingkan pertanian konvensional. Secara umum ada dua aspek dalam pertanian sehat yaitu teknologi
dan pembangunan sistem komunitas. Pertanian sehat merupakan pertanian yang menanamkan karakter sehat dalam setiap bagian input, proses, output
maupun petani sebagai pelakunya. Input yang sehat yaitu pupuk, benih, dan pestisida yang memiliki aspek kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Proses yang sehat adalah budidaya, pengorganisasian, pembiayaan yang bersifat sehat. Output yang sehat adalah produk pertanian yang dihasilkan
sehat untuk dikonsumsi, tidak mengandung residu kimia dan berkelanjutan dalam menyediakan produk-produk yang dibutuhkan pasar. Petani sebagai
pengelola harus sehat baik secara jasmani dan rohani.
2.3 Beras “SAE”
Beras sebagai bahan pangan utama yang kita konsumsi setiap hari sangat berpotensi mengandung residu pestisida berbahaya. Sebab menurut hasil analisa
laboratorium menunjukkan bahwa sebagian besar beras yang dihasilkan dari jalur Pantura - Jawa Barat telah tercemar 5 jenis residu insektisida berbahaya, yaitu
Klorporifos, Lindan, Endosulfan, BPMC, dan Karbofuran dengan residu yang telah melebihi batas aman. Residu pestisida kimia yang terdapat dalam bahan
pangan yang dikonsumsi akan terakumulasi dalam tubuh kita dan dapat membahayakan kesehatan. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan aktif
yang bersifat racun dari pestisida kimia tidak terbuang ke luar tubuh, tetapi akan terakumulasi di dalam jaringan dan dapat memicu timbulnya kangker, penurunan
kesuburan, gangguan fungsi syaraf, kerusakan hati, ginjal, dan paru-paru.
2
Samsudin.2010.Menimbang Kelayakan Pertanian Sehat Ramah Lingkungan. Dalam Semai : Tumbuh Berkembang Bersama Petani. Edisi 4 hlm 04.
13 Beras “SAE” merupakan beras yang diproduksi dengan teknologi ramah
lingkungan. BERAS SAE Sehat Aman Enak dinyatakan bebas pestisida berdasarkan uji laboratorium BB BIOGEN BOGOR No. 080LBVII2006. Merek
Terdaftar No. DOO 2007005776 Dinas Kesehatan Bogor P-IRT No. 215320119. Beras SAE diproduksi dengan menggunakan teknologi pertanian yang ramah
lingkungan. Beras SAE bebas residu pestisida golongan Organoklorin, Organophospate, Karbanet, dan Piretoid. Beras SAE memiliki karakteristik yang
khas yaitu memiliki warna nasi yang putih, pulen, dan wangi.
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Konsep Strategi
Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli. Menurut Stephanie K. Marrus, strategi didefinisikan sebagai suatu
proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana
agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana mencapai misi dan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dengan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan mamaksimalkan keterbatasan Wheelen dan Hunger, 2003.
Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Strategi
mempunyai konsekuensi multifungsional atau multidivisional serta perlu mempertimbangkan, baik faktor eksternal maupun internal yang dihadapi
perusahaan. Strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadi kecepatan inovasi pasar yang baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti David, 2009.
3.1.2 Hirarki Strategi
Suatu perusahaan bisnis mempunyai tiga tingkatan level strategi yaitu korporasi, divisiona,l dan fungsional Hunger dan Wheelen, 2003. Pertama,
strategi korporasi merupakan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai
bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa. Strategi korporasi juga meliputi pola keputusan yang berkenaan dengan tipe-tipe
bisnis perusahaan, arus keuangan, dan hubungan antara perusahaan dengan kelompok utama dalam lingkungan perusahaan.
Kedua, strategi fungsional merupakan strategi yang memaksimalkan pada sumber daya produktivitas. Strategi fungsional mengembangkan strategi untuk
mengumpulkan berbagai kompetensi guna memperbaiki kinerja. Ketiga, strategi divisional merupakan strategi yang dikembangkan pada level divisi dan
15 menunjukkan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa
perusahaan dalam industry atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi tersebut. Strategi divisional mengarah pada peningkatan laba dalam produksi dan penjualan
barang dan jasa yang dihasilkan. Strategi ini pun mengintegrasikan berbagai kegiatan fungsional untuk mencapai tujuan divisi.
Tiga level strategi tersebut membentuk hirarki strategi dalam suatu perusahaan. Pelaksanaan khusus hirarki strategi sangat bervariasi dalam suatu
perusahaan. Menurut hirarki strategi, Gapoktan Silih Asih berada pada tingkatan level strategi divisional karena memiliki divisi-divisi tertentu meliputi beras
“SAE”, pupuk offer, peternakan, dan perikanan. Penelitian ini hanya terbatas pada divisi beras “SAE”.
3.1.3. Model Manajemen Strategis Komprehensif
Manajemen strategis merupakan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan
lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen,
pemasaran, keuanganakuntansi, produksi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi David,2009.
16
Gambar 1 . Model Manajemen Strategis Komprehensif
Sumber : David 2009
3.1.4 Formulasi Strategi
Model manajemen strategis komprehensif menurut David tahun 2009 terdiri dari tiga unsur utama yaitu formulasi strategi, implementasi strategi, dan
evaluasi strategi. Penelitian ini hanya dibatasi pada tahap formulasi strategi. Formulasi strategi merupakan suatu proses untuk merancang, menyeleksi, dan
memilih strategi yang lebih tepat untuk diterapkan dan serangkaian strategi yang disusun untuk mencapai tujuan organisasi. Gapoktan Silih Asih dipandang sebagai
perusahaan, oleh karena itu untuk memformulasikan strategi dapat dilakukan dengan mengaudit faktor internal dan eksternal, mengembangkan visi dan misi,
menetapkan tujuan jangka panjang dan dijadikan dasar dalam membuat dan mengevaluasi strategi.
Evaluasi Strategi
Implementasi Strategi
Formulasi Strategi Menjalankan
Audit Eksternal
Merumuskan Mengevaluasi
dan Memilih Strategi
Implementasi Strategi-isu
Manajemen Implementasi
strategi isu-isu pemasaran,
keuangan, akutansi,
penelitian dan pengembangan,
sistem informasi Mengukur
dan Mengevaluasi
Kinerja
Menjalankan Audit Internal
Menetap- kan Tujuan
Jangka Panjang
Mengem- bangkan
Pernyataan Visi dan
Misi
17
3.1.5 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Visi merupakan pernyataan tentang cita-cita yang ingin dicapai di masa depan dan misi merupakan pernyataan tentang alasan keberadaan organisasi.
Sebuah pernyataan visi yang jelas menjadi dasar bagi pengembangan pernyataan visi yang komprehensif. Pernyataan visi haruslah singkat, diharapkan satu
kalimat, dan sebanyak mungkin manajer diminta masukannya dalam proses pengembangannya. Pernyataan misi menjelaskan ingin menjadi apa suatu
organisasi dan siapa sajakah yang coba dilayaninya. Pernyataan visi dan misi yang disiapkan secara cermat diakui secara luas baik oleh praktisi maupun akademisi
sebagai langkah pertama dalam manajemen strategis. Menurut David 2006, enam alasan pentingnya menetapkan pernyataan
visi dan misi yaitu : 1. Memastikan adanya kesatuan tujuan dalam organisasi
2. Menjadi landasan dalam mengalokasikan sumberdaya organisasi 3. Menciptakan iklim organisasi yang sama
4. Sebagai acuan bagi setiap individu dalam memahami tujuan dan arah organisasi
5. Memfasilitasi penerjemahan tujuan organisasi ke struktur kerja 6. Menjelaskan tujuan organisasi dalam menerjemahkan tujuan menjadi
beberapa sasaran kegiatan Tujuan mendasar yang membedakan suatu perusahaan dari perusahaan
lain yang sejenis dan yang menjelaskan cakupan operasinya dalam bentuk produk dan pasar didefinisikan sebagai misi perusahaan. Misi ini mengandung filosofi
bisnis dari para pengambil keputusan strategik perusahaan, menyiratkan citra yang ingin dipancarkan perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan, dan
mengidentifikasikan bidang produk atau jasa utama perusahaan serta kebutuhan utama pelanggan yang akan dipenuhi perusahaan Pierce dan Robinson, 1997
3.1.6 Audit Eksternal
Analisis lingkungan eksternal diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memberikan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Pada umumnya
lingkungan eksternal berada di luar kontrol perusahaan. Interaksi lingkungan
18 eksternal akan berpengaruh terhadap realisasi misi perusahaan karena pada
hakikatnya kondisi lingkungan ekternal berada di luar kendali perusahaan. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam dua kategori, yaitu :
1 Lingkungan Jauh Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada
dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang diperhatikan adalah faktor Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi PEST.
a Faktor Politik Faktor penting bagi para pengusaha untuk terus berusaha diantaranya
adalah arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah. Situasi politik yang tidak kondusif dapat menimbulkan dampak bagi perkembangan
usaha, begitu pula sebaliknya. Hal yang harus diperhatikan adalah undang- undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang
perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintahan, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, sistem perpajakan, dan sebagainya.
b Faktor Ekonomi Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim
bisnis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula iklim berbisnis. Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat
hendaknya mempertahankan dan meningkatkan kondisi ekonomi daerahnya. Beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam
menganalisis ekonomi suatu daerah atau negara adalah siklus bisnis, ketersediaan energi, suku bunga, inflasi, investasi, harga produk dan jasa,
produktivitas, dan tenaga kerja. c Faktor Sosial Budaya, Demografi dan Lingkungan
Berubahnya kondisi sosial masyarakat yang terjadi harus dapat diatasi oleh perusahaan karena hal tersebut akan memengaruhi keberlangsungan
perusahaan. d Faktor Teknologi
Kemajuan teknologi yang semakin baik akan mendorong dalam perkembangan suatu bisnis ataupun bidang yang mendukung kegiatan
bisnis. Teknologi tidak hanya mencakup penemuan-penemuan baru tetapi
19 juga meliputi cara-cara pelaksanaan atau metode-metode baru dalam
mengerjakan suatu pekerjaan. Setiap kegiatan usaha yang akan dijalankan selalu mengikuti perkembangan teknologi yang diterapkan pada produk
dan jasa. 2 Lingkungan Industri
Analisis lingkungan industri dilakukan dengan menggunakan konsep competitive strategy yang dikemukakan oleh Michael E. Porter. Competitive
strategy menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing, yaitu :
1. Ancaman masuknya pendatang baru
Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada, digabung dengan reaksi dari para pesaing yang sudah
ada yang dapat diperkirakan oleh pendatang baru. Jika rintangan atau hambatan ini besar atau pendatang baru memperkirakan akan ada perlawanan yang keras
dari pelaku usaha lama, maka ancaman masuknya pendatang baru akan menjadi rendah. Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri
tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. 2.
Ancaman produk pengganti Perusahaan dalam suatu industri akan bersaing dengan produk pengganti.
Meskipun karakteristiknya berbeda, barang substitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produksi kuat apabila konsumen dihadapkan pada
switching cost yang lebih rendah dan jika produksi substitusi harganya lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk industri.
3. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Pembeli menjadi pesaing suatu industri dengan cara tawar-menawar untuk harga yang lebih rendah, mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik,
semuanya dengan mengorbankan kemampulabaan industri. Kekuatan dari tiap- tiap kelompok pembeli yang penting dalam industri tergantung pada sejumlah
karakteristik situasi pasarnya dan pada kepentingan relatif pembeliannya dari industri yang bersangkutan dibandingkan dengan keseluruhan dari bisnis pembeli
tersebut.
20 4.
Kekuatan tawar-menawar pemasok Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan menaikkan
harga atau pengurangan kualitas produk atau jasa. Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap para peserta industri dengan mengancam akan
menaikkan harga atau menurunkan mutu produk atau jasa yang dibeli. Pemasok yang kuat dapat menekan kemampulabaan industri yang tidak mampu
mengimbangi kenaikan harganya. Kondisi yang membuat pemasok kuat cenderung serupa dengan kondisi yang membuat pembeli kuat.
5. Tingkat persaingan di antara pesaing yang ada perusahaan sejenis
Rivalitas di kalangan pesaing yang ada berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti perang iklan,
persaingan harga, introduksi produk, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan
adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi. Pada sebagian besar industri, gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai pengaruh
yang besar terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorong perlawanan atau usaha untuk menandingi gerakan tersebut, artinya perusahaan-
perusahaan saling tergantung satu sama lain.
3.1.7 Audit Internal
Analisis lingkungan internal merupakan analisis yang dilakukan terhadap situasi dalam perusahaan, dan tahap pengkajian faktor-faktor yang menjadi
kekuatan dan kelemahan dalam suatu perusahaan. Lingkungan internal terbagi menjadi enam bagian yakni manajemen; pemasaran; keuangan atau akuntansi;
produksi atau operasi; penelitian dan pengembangan; dan sistem informasi komputer. Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produk harus
mempunyai orientasi litbang yang kuat David 2009. Landasan penting dari anlisis lingkungan internal adalah pengertian
mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan .
21 1. Manajamen
Fungsi Manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar, perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengendalian, dan pengolahan staf.
Manajemen dilakukan pada struktur organisasi perusahaan secara keseluruhan. Manusia merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan.
2. Pemasaran Proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi
kebutuhan dan keinginan atas barang dan jasa. Adapun tujuh fungsi pemasaran yaitu analisis pelanggan, penjualan produk dan jasa, penetapan
harga, perencanaan produk dan jasa, distribusi, riset pemasaran, dan analisa peluang.
3. Keuangan Indikator terbaik posisi kompetitif dan daya tarik perusahaan. Likuiditas,
solvabilitas, modal kerja, keuntungan, pemanfaatan harta, arus kas, dan modal saham dapat mengurangi sejumlah hal yang dianggap feasible atau dapat
dilaksanakan. Fungsi keuangan terdiri dari tiga keputusan yaitu investasi, finansial dan deviden. Keputusan keuangan berkaitan dengan struktur modal
terbaik untuk perusahaan dan meneliti berbagai metode yang meningkatkan modal
4. Produksi atau operasi Kegiatan produksi operasi perusahaan dapat dilihat dari keteguhan dalam
prinsip efisiensi, produktivitas, dan efektivitas. Fungsi produksi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas yang mengubah masukan barang dan jasa.
5. Penelitian dan Pengembangan Perusahaan membutuhkan penelitian dan pengembangan yang kuat agar
dapat bertahan dan berkembang. Anggaran Litbang diarahkan pada pengembangan
produk baru
sebelum pesaing
melakukannya dan
memperbaiki proses manufaktur untuk mengurangi biaya. 6. Sistem Informasi Manajemen
Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis menjadi satu dan menyediakan dasar untuk semua keputusan manajerial. Tujuan dari sistem
22 manajemen informasi adalah meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara
meningkatkan kualitas keputusan kerja.
3.1.8 Menetapkan Tujuan Jangka Panjang
Strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan jangka panjang. Hal ini berarti tujuan jangka panjang merupakan hasil yang
diharapkan dari penerapan strategi saat ini. Sifat dari tujuan jangka panjang ialah kuantitatif, terukur, realistis, dapat dimengerti, menantang, hierarkis, dapat
dicapai, dan selaras antar unit organisasi. Tujuan biasanya dinyatakan dalam bentuk pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, pangsa pasar,
tingkat dan sifat diversivikasi, tingkat dan sifat integrasi vertikal, laba bersih per saham, dan tanggung jawab sosial.
3.1. 9 Merumuskan, Menetapkan dan Memilih Strategi
Analisis dan pilihan strategi berguna untuk menentukan alternatif tindakan untuk mencapai misi dan tujuan dengan cara yang terbaik. Strategi, tujuan, dan
misi perusahaan digabungkan dengan informasi audit internal dan eksternal sehingga memberikan dasar untuk menghasilkan dan mengevaluasi strategi yang
layak. Alternatif strategi diturunkan dari visi, misi, tujuan, audit eksternal, audit internal perusahaan dan konsisten dengan strategi masa lalu yang telah berhasil
dijalankan. Beberapa alat analisis yang dapat digunakan dalam perumusan, penetapan dan pemilihan strategi antara lain:
3.1.9.1 Matriks EFE dan IFE
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal yang
menyangkut ekonomi, sosial, budaya, demografi, politik, lingkungan, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri dimana perusahaan
berada dan data eksternal lainnya yang relevan. Sedangkan Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi dapat dilakukan dari beberapa fungsional perusahaan yaitu aspek manajemen, keuangan,
SDM, pemasaran, sistem informasi, dan produksi.
23
3.1.9.2 Matriks IE Internal-Eksternal
Matriks Internal-Eksternal IE merupakan matriks yang digunakan pada tahap pencocokan The Matching Stage pada proses manajemen strategi. Matriks
IE merupakan matriks yang memadukan atau mencocokan hasil pembobotan IFE dan EFE. Pada Matriks IE, terdapat dua dimensi dengan total skor dari matriks
IFE pada sumbu X dan total skor dari Matriks EFE pada sumbu Y. Hasil dari pencocokan tersebut akan terangkum dalam matriks IE yang mempunyai sembilan
sel yang akan menunjukkan posisi perusahaan di dalam industri.
3.1.9.3 Matriks SWOT
Matriks SWOT adalah sebuah pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi yaitu Strategi S-O
memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Strategi W-O bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal
dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Strategi S-T menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi
dampak dari ancaman eksternal. Strategi W-T adalah taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman
eksternal David, 2009.
3.1.9.4 Matriks QSP QSPM
QSPM adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternative secara objektif, berdasarkan key
success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasi. Jadi, secara
konseptual, tujuan QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif relative attractiveness dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk
menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Umar, 2008
3.2 Hasil Penelitian yang Relevan