Penentuan Karakter-karakter untuk Menyusun Kriteria Seleksi
Galur-galur harapan kacang tanah rakitan IPB yaitu GWS-18A1, GWS-39D, GWS-72A, GWS-73D, GWS-74A1, GWS-134D, GWS-110A1, GWS-
110A2, GWS-134A, GWS-138A menunjukkan Produktivitas kacang tanah yang tidak lebih rendah dari varietas-varietas unggul Nasional sebagai
pembanding. Lingkungan Sukabumi memberikan produksi biji kering kacang tanah tertinggi yaitu 2.32 ton.ha
-1
dibandingkan lingkungan Bogor, Sumedang dan Kuningan. Genotipe GWS-39D, GWS-72A, GWS-74A1, GWS-110A1,
GWS-110A2 GWS-134A dan GWS-138A memiliki produktivitas yang lebih tinggi dari produktivitas nasional 1.35 ton.ha
-1
. 4. GWS-110A1, GWS-110A2 dan GWS-134A dinyatakan sebagai genotipe
stabil dengan daya adaptasi yang tinggi oleh metode stabilitas Finlay Wilkinson dan Elberhart Russell. Ketiga genotipe tersebut merupakan
genotipe-genotipe yang spesifik lingkungan tertentu berdasarkan metode AMMI. Genotipe GWS-110A1 spesifik lingkungan Bogor, GWS-110A2
spesifik lingkungan Sukabumi dan GWS-134A spesifik lingkungan Kuningan.
5. Karakter bobot polong isi, bobot biji tanaman dan bobot polong kering memiliki pengaruh langsung yang tertinggi, positif dan sangat nyata dengan
karakter bobot biji kering. Dengan demikian karakter-karakter tersebut dapat dijadikan sebagai kriteria seleksi galur-galur harapan kacang tanah Arachis
hypogaea L. rakitan IPB.
6. AMMI merupakan metode stabilitas yang efekif dalam penelitian kacang tanah. Metode AMMI dapat menginterpretasikan genotipe-genotipe yang
diuji kedalam lingkungan stabil atau spesifik dalam bentuk biplot AMMI.
Saran
1. Perlu dilakukan penelitian dilokasi yang berada di wilayah tropik kering agar dapat diketahui juga potensi hasil antara wilayah tropik basah dan tropik
kering.
2. Pengujian kacang tanah untuk uji multilingkungan memiliki ketinggian tempat yang beragam, maka perlu umur panen disesuaikan dengan perbedaan
ketinggian lokasi mdpl.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati E, Murti RH. 2001. Analisis korelasi dan koefisien lintas sifat-sifat agronomi terhadap komposisi kimia umbi Iles-Iles Amorphopallus
variabilis. Ilmu Pertanian 8:55-61. Adisarwanto T, Rahmianna AA, Suhartina. 2000. Budidaya Kacang Tanah.
Malang ID: Monograph Balittan. Akcura M, Kaya Y, Taner S, Ayranci R. 2006. Parametric stability analyses for
grain yield of durun wheat. Plant Soil Environ 6:254-261. Allard RW. 1960. Principles of plant breeding. John Wiley and Sons, Inc. 485 p.
Arsyad M, Aslan M, Irshad M. 2007. Genetic variability and character association among morphological traits of mungbean genotypes. Journal of
Agricultural Research p.14-18. Aryana IGPM. 2010. Adaptasi dan stabilitas hasil galur-galur padi beras merah
pada tiga lingkungan tumbuh. J. Agron. Indonesia 372:95-100. Baihaki A., Stucker RE, Lambert JW. 1976. Association of genotype x
environment interactions with performance level of soybean line in preliminary yield tests. Crop Sci. 16:718-721.
Baihaki A, Wicaksana N. 2005. Interaksi Genotipe x Lingkungan, Adaptabilitas dan Stabilitas Hasil dalam Pengembangan Tanaman Varietas Unggul di
Indonesia. Zuriat 1611-8. Becker HC, Leon J. 1988. Stability Analysis in Plant breeding. Plant Breeding
101:1-23. Biswass BK, Hasanuzzaman M, Taj F, Alam MS, Amin MR. 2001. Simultaneous
selection for fodder and grain yields in sorghum. Journal of Biological Sciences 15321-323.
Bos I, Caligari P. 1995. Selection Methods in Plant Breeding. London UK: Chapman and Hall London.
Boote KJ. 1982. Growth stage of peanut Arachis hypogaea L. Peanut Science 9: 35-39.
[BPS]. Badan Pusat Statistika. 2013. Data Produsi Kacang Tanah. [Internet]. [diunduh 2013 Juli 3 ]. Tersedia pada http:www.bps.go.id
Byth DE. 1981. A Conceptual Basis of Genotypic x Environment Interaction for Plant Improvement, pp. 254-265. Australia AU: Inst.
Agric. Scie. Brisbane. queensland. Chahal GS, Gosal SS. 2002. Principles and Procedures of Plant Breeding:
Biotechnological and Conventional Approaches. Kolkata IN: Narosa Publishing House.
Chozin M. 1997. Analisis faktor pada kacang tanah. Akta Agrasia 1 2: 52 -54. Comstock RE, Moll RH. 1963. Genotype-Environment Interaction. Statistical
Genetics and Plant Breeding. Washington US: NAS-NRC Pulb 982. Crossa J. 1990. Statistical analysis of multilocation trials. Adv. In Agron. 44:55-
85. Crowder LV. 2006. Genetika Tumbuhan. L Kusdiarti, penerjemah. Yogyakarta
ID: Gadjah Mada University Pr. Chapman SR, LP Carter. 1976. Crop Production: Principles and Practices. San
Francisco US: WH. Freeman and Company.