Prosedur Penelitian Metode Penelitian

Tebel 4.3 Analisis ragam gabungan bobot biji kering ton.ha -1 dari empat belas genotipe kacang tanah pada empat lingkungan Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F hit Pr F KK Lingkungan L 3 62.363 20.788 98.24 .0001 31.60 Ulangan Lingkungan 8 8.009 1.001 4.73 .0001 Genotipe G 13 7.663 0.589 2.79 0.0019 Interaksi G x L 39 18.449 0.473 2.24 0.0007 Galat 104 22.007 0.211 Total 167 118.490 Keterangan : berpengaruh nyata pada α 0.01 Singh dan Chaudary 1979 menyatakan bahwa, jika dalam analisis ragam gabungan terdapat interaksi genotipe dan lingkungan yang nyata dapat diteruskan dengan analisis stabilitas hasil. Metode stabilitas dengan menggunakan metode Finlay dan Wilkinsons 1963 dan Eberhart and Russel 1966 untuk menganalisis adaptabilitas dan stabilitas hasil genotipe. Metode lainnya adalah metode AMMI yang mempolakan interaksi genotipe dan lingkungan dalam bentuk biplot Mattjik dan Sumertajaya 2002. Tabel 4.4 Rata-rata hasil bobot biji kering ton.ha -1 dari empat belas genotipe kacang tanah pada empat lingkungan No Genotipe Lingkungan Rataan Bogor Sumedang Sukabumi Kuningan 1 GWS-18A1 1.08 a 0.66 a 2.09 b 1.06 h 1.22 c 2 GWS-39D 0.92 a 0.74 a 2.80 ab 1.16 fgh 1.42 bc 3 GWS-72A 0.87 a 0.81 a 2.62 ab 2.83 a 1.78 ab 4 GWS-73D 0.95 a 0.76 a 2.16 b 1.15 fgh 1.26 c 5 GWS-74A1 0.88 a 0.88 a 2.08 b 1.75 cde 1.40 bc 6 GWS-110A1 1.15 a 0.96 a 2.38 b 2.49 ab 1.74 ab 7 GWS-110A2 0.94 a 0.89 a 2.22 b 2.14 ba 1.55 abc 8 GWS-134A 1.07 a 0.96 a 2.28 b 2.17 ba 1.62 abc 9 GWS-134D 0.68 a 0.70 a 2.09 b 1.55 efg 1.25 c 10 GWS-138A 0.74 a 1.50 a 1.89 b 1.60 def 1.43 bc 11 Gajah 0.87 a 0.80 a 3.80 a 1.99 cde 1.88 a 12 Jerapah 0.88 a 0.72 a 2.11 b 1.09 gh 1.20 c 13 Zebra 0.86 a 0.81 a 1.44 b 2.03 cd 1.28 c 14 Sima 1.03 a 0.64 a 2.54 ab 1.23 fgh 1.36 bc Rataan lingkungan 0.92 C 0.85 C 2.32 A 1.73 B Keterangan : Angka dalam tiap kolom lingkungan dan rataan genotipe, serta pada baris rataan lingkungan yang diikuti oleh huruf non kapital kolom atau kapital baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada α 0.05 Produktivitas genotipe pada penelitian ini berkisar antara 0.64 sampai 3.80 ton.ha -1 Tabel 4.4. Rata-rata umum tertinggi ditunjukkan oleh varietas Gajah dengan hasil bobot kering mencapai 1.87 ton.ha -1 lebih tinggi dari rata-rata umumnya. Rata-rata umum terendah ditunjukkan oleh varietas Jerapah dengan hasil bobot kering mencapai 1.20 ton.ha -1 , lebih rendah dari rata-rata umumnya. Genotipe GWS-18A1, GWS-110A1, GWS-73D, GWS-110A2, GWS-134A, dan Sima pada lingkungan Bogor menunjukkankan hasil bobot kering yang tinggi berturut-turut yaitu 1.08, 0.95, 1.15, 0.94, 1.07 dan 1.03 ton.ha -1 . Genotipe GWS- 74A1, GWS-110A1, GWS-110A2, GWS-134A dan GWS-138A pada lingkungan Sumedang menunjukkan hasil bobot biji kering yang tinggi berturut-turut yaitu 0.96, 0.88, 0.89, 0.96 dan 1.50 ton.ha -1 . Pada lingkungan Sukabumi, genotipe GWS-39D, GWS-72A, GWS-110A1, Gajah dan Sima menunjukkan hasil yang tinggi berturut-turut yaitu 2.80, 2.62, 2.38, 3.80 dan 2.54 ton.ha -1 . Genotipe GWS- 72A, GWS-110A1, GWS-110A2 dan GWS-134A, menunjukkan hasil yang lebih tinggi berturut-turut yaitu 2.83, 2.49, 2.14, dan 2.17 ton.ha -1 pada lingkungan Kuningan. Sukabumi dan Kuningan menunjukkan rata-rata hasil bobot biji kering berturut-turut yaitu 2.32 dan 2.06 ton.ha -1 lebih tinggi dari rataan total sebesar 1.46 ton.ha -1 . Bogor dan Sumedang menunjukkan rata-rata hasil bobot biji kering berturut-turut yaitu 0.92 dan 0.85 ton.ha -1 lebih rendah dari rataan total. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil bobot biji kering pada kedua lingkungan ini dipengaruhi oleh penyakit bercak daun. Penyakit ini dapat mengurangi kapasitas fotosintesis untuk menghasilkan assimilat mengakibatkan pembentukan polong dan biji tidak sempurna sehingga mengurangi bobot biji kacang tanah. Gambar 4.1 Interaksi genotipe dan lingkungan bobot biji kering ton.ha -1 dari empat belas genotipe kacang tanah pada empat lingkungan uji. Interaksi genotipe dan lingkungan memainkan peranan penting pada pada penampilan fenotipik suatu genotipe dan keberhasilan program pemuliaan untuk menghasilkan bahan genetik yang stabil dan adaptif pada berbagai lingkungan Satoto et al. 2010. Interaksi antara genotipe dan lingkungan disebabkan oleh perubahan respon genotipe, sehingga memberikan tanggap produktivitas yang 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 Bogor Sumedang Sukabumi Kuningan B o b o t b iji k e r in g to n h a -1 Lingkungan GWS-18A1 GWS-39D GWS-72A GWS-73D GWS-74A1 GWS-110A1 GWS-110A2 GWS-134A GWS-134D GWS-138A Gajah Jerapah Zebra Sima