Analisis AMMI 1988 Hasil dan Pembahasan

BAB 5 ANALISIS LINTAS KARAKTER KUANTITATIF PADA GALUR-GALUR HARAPAN KACANG TANAH

Arachis hypogaea L. Abstrak Percobaan analisis lintas untuk mendapatkan karakter-karakter kuantitatif yang dapat dijadikan sebagai kriteria seleksi pada galur-galur harapan kacang tanah rakitan IPB dilakukan di lingkungan Sukabumi. Bahan tanam yang digunakan adalah sepuluh galur-galur harapan hasil Pemuliaan Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB dan empat varietas unggul nasional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga September 2013. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak RKLT dengan faktor tunggal yaitu genotipe dengan tiga ulangan. Petak yang digunakan berukuran 4 m x 3 m, jarak tanam 40 cm x 15 cm dan menanam satu benih per lubang tanam. Hasil korelasi dan analisis lintas menunjukkan bahwa karakter yang mempunyai nilai pengaruh langsung yang positif, bertanda sama dengan nilai korelasi serta memiliki selisih yang kecil yaitu bobot polong isi, bobot biji tanaman dan bobot polong kering. Karakter-karakter tersebut dapat digunakan sebagai kriteria seleksi pada galur-galur harapan kacang tanah Arachis hypogaea L. rakitan IPB. Kata kunci: Korelasi, sidik lintas, pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung. Abstract An experiment path analysis to obtain the quantitative characters that can be used as selection criteria on peanut cultivars assembled by IPB conducted in Sukabumi environment. Planting materials were ten promising cultivars from breeding programs of Agronomy and Horticulture Department, Faculty of Agriculture, IPB and four national varieties. This study had been conducted from February and September 2013 and used a Randomized Complete Block Design RCBD design with a single factor which is genotypes and three replications. The measured experiment units was 4 mx 3 m, with of 40 cm x 15 cm spacing and cultivated with one seed per hole. Correlation and crossed analysis results showed that the characters have a direct positive influence value which equal to the value of correlation has a small difference in the weight of pods, seed weight and plant dry weight of pods. Those characters can be used as selection criteria on promising lines of peanut Arachis hypogaea L. developed by IPB. Key words : Correlation, direct effect, indirect effec, path analysis.

5.1 Pendahuluan

Usaha untuk meningkatkan produksi kacang tanah antara lain melalui pengembangan varietas berdaya hasil tinggi, berkualitas, serta tahan terhadap hama-penyakit. Perakitan varietas berdaya hasil tinggi dapat dilakukan melalui seleksi secara langsung terhadap daya hasil atau tidak langsung melalui beberapa karakter lain yang terkait dengan daya hasil Singh dan Chaudhary 1985. Karakter daya hasil merupakan karakter kompleks yang sangat dipengaruhi oleh karakter pertumbuhan dan karakter komponen hasil. Karakter hasil dan komponen hasil serta karakter pertumbuhan dikendalikan oleh banyak gen yang ekspresinya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan Allard 1960. Keeratan hubungan antar karakter kuantitatif dapat diketahui dengan analisis korelasi. Dalam program pemuliaan metode ini sangat bermanfaat dalam mengetahui ada tidaknya hubungan antara karakter yang ada dengan karakter utama, sehingga berguna untuk memperbaiki respon ikutan correlated respon dalam penerapan seleksi tak langsung indirect selection Falconer dan Mackay 1996. Akan tetapi analisis korelasi saja tidak cukup menggambarkan hubungan antar karakter tersebut, karena antar komponen –komponen hasil saling berkorelasi dan pengaruh tidak langsung melalui komponen hasil dapat lebih berperan dari pada pengaruh langsungnya Singh dan Chaudhary 1985. Analisis lintas merupakan pengembangan metode analisis korelasi. Analisis lintas merupakan bentuk analisis regresi linear terstruktur yang memperlihatkan hubungan dan pengaruh antar karakter, baik pengaruh langsung direct effect maupun pengaruh tidak langsung indirect effect antar karakter bebas terhadap karakter respon. Jika dibandingkan dengan analisis korelasi, maka sidik lintas tidak hanya memberikan informasi tentang keeratan hubungan antar karakter, tetapi juga menjelaskan mekanisme hubungan kausal antar karakter. Mekanisme hubungan kausal diperoleh dari penguraian koefisien korelasi menjadi pengaruh langsung masing-masing karakter dan pengaruh tidak langsung masing-masing karakter melalui karakter lain Singh dan Chaudhary 1985. Analisis lintas juga mampu menjelaskan mekanisme hubungan kausal antar sifat melalui lintasan- lintasan terpisah yang dibangun dalam diagram lintas Li 1956. nalisis lintas sebagai sebagai alat pengukur hubungan antar karakter tanaman telah banyak digunakan oleh para peneliti. Hakim 2012 menyatakan bahwa tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, dan indeks panen berperan penting dalam menentukan hasil biji kedelai. Oleh karena itu, ketiga parameter disarankan sebagai kriteria seleksi guna mendapatkan genotipe kedelai berdaya hasil tinggi. Haydar et al. 2007 dalam penelitiannya menguraikan bahwa tinggi tanaman pada saat berbunga dan jumlah bunga merupakan karakter yang paling penting kontribusinya terhadap hasil tomat. Sumarno dan Zuraida 2006, melaporkan bahwa karakter yang dapat digunakan sebagai dasar kriteria seleksi genotipe kedelai berdaya hasil tinggi adalah tinggi tanaman dan jumlah polong per tanaman. Kedua karakter tersebut berpengaruh langsung terhadap hasil kedelai. Hasil peneltian Mursito 2003 didapatkan bahwa karakter berat polong isi pertanaman berpengaruh langsung paling besar terhadap berat biji kering pertanaman. Niazi et al. 2002 melaporkan bahwa jumlah polong per tanaman, jumlah biji per polong dan ukuran biji berpengaruh langsung terhadap hasil biji tanaman kacang hijau. Penggunaan analisis korelasi dan sidik lintas sangat bermanfaat dalam mempelajari keeratan hubungan karakter kuantitatif dan sebagai dasar perencanaan program seleksi yang lebih efisien Rahman et al 2002; Wirnas et al. 2006; Arsyad et al. 2007; Nasution 2010. Sidik lintas dapat digunakan untuk mengetahui adanya komponen pertumbuhan dan komponen hasil yang mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap bobot biji kering pada tanaman kacang tanah. Dalam penelitian ini dipelajari hubungan antar karakter-karakter kuantiatif galur-galur harapan kacang tanah Arachis hypogaea L. rakitan IPB berdasarkan analisis korelasi dan analisis lintas.

5.2 Metode Penelitian

5.2.1 Tempat Penelitian dan Waktu

Percobaan analisis lintas berdasarkan data kacang tanah dari lingkungan Sukabumi waktu penanaman bulan Mei - Agustus, ketinggian tempat 500 mdpl, suhu rata-rata bulanan 18 °C sampai 32 °C dengan curah hujan berkisar 1 200 hingga 2 200 mmtahun.

5.2.2 Bahan dan Alat

Bahan tanam yang digunakan adalah 10 galur kacang tanah hasil pemuliaan Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB yaitu GWS- 18A1, GWS-39D, GWS-72A, GWS-73D, GWS-74A1, GWS-134D, GWS- 110A1, GWS-110A2, GWS-134A, GWS-138A dan 4 varietas unggul nasional sebagai pembanding yaitu varietas Gajah yang rentan terhadap penyakit bercak daun dan varietas Sima, Jerapah dan Zebra yang toleran terhadap penyakit bercak daun. Galur yang diuji merupakan 10 galur GWS hasil persilangan varietas Gajah dengan galur introduksi GP-NCWS4 yang tahan penyakit bercak daun. Pupuk yang digunakan adalah pupuk phonska 15:15:15 sebanyak 200 kgha, diberikan secara larikan pada saat tanam. Insektisida furadan diberikan ke dalam lubang tanam pada waktu penanaman dengan dosis sesuai anjuran. Pengapuran dengan menggunakan kapur dolomit diberikan secara larikan pada saat tanaman berumur 1 MST dengan dosis 500 kgha.

5.2.3 Prosedur Penelitian

Persiapan lahan dilakukan sebelum penanaman dengan membuat lahan menjadi petakan berukuran 4 m x 3 m. Lahan terbagi atas 3 ulangan, tiap ulangan terdapat 14 petakan sesuai dengan jumlah perlakuan. Benih kacang tanah ditanam dengan jarak 40 cm x 15 cm dengan satu benih per lubang tanam. Pemeliharaan Penyulaman dilakukan pada 2 MST dan penyiangan dilakukan pada 3 dan 7 MST. Panen dilakukan pada 15 MST atau disesuaikan dengan kondisi pertanaman di lapangan, dilakukan secara serentak atau per ulangan pada hari berbeda dalam minggu yang sama. Pengamatan Pengamatan peubah kuantitaif dilakukan terhadap petak 4 m x 3 m, ubinan 1 m x1 m, dan 5 tanaman contoh yaitu : 1. Tinggi tanaman cm. 2. Jumlah cabang, diamati pada saat panen pada 5 tanaman contoh. 3. Persentase panjang batang utama berdaun hijau, diamati saat panen pada 5 tanaman contoh. 4. Bobot brangkasan basah gram pada 5 tanaman contoh. 5. Jumlah polong total per tanaman pada 5 tanaman contoh. 6. Jumlah polong isi per tanaman pada 5 tanaman contoh. 7. Bobot polong total per tanaman pada 5 tanaman. 8. Bobot polong isi per tanaman pada 5 tanaman contoh. 9. Bobot biji per tanaman pada 5 tanaman contoh. 10. Bobot 100 butir pada tiap petak ubinan. 11. Indeks masak biji kulit : 12. Bobot polong kering per m 2 . 13. Bobot biji kering per m 2 . Analisis Data Data kuantitatif dianalisis dengan analisis korelasi dilanjutkan dengan menggunakan analisis lintasan untuk mencari karakter yang berpengaruh langsung dan tidak langsung pada bobot biji kering. 1. Nilai korelasi dihitung dengan menggunakan rumus Walpole 1993 : = ∑XY − ∑X∑Y n ∑x 2 – ∑x 2 n ∑Y 2 – ∑Y 2 n 2. Perhitungan Analisis Lintasan Singh dan Chaudary 1979 : 11 12 … 1 1 1 21 22 … 2 2 2 … … … … = … … … … … … … 1 2 … R x C i R y Sehingga untuk mendapatkan nilai Ci pengaruh langsung dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : = −1 Dimana : R x = Matriks korelasi antar peubah bebas ; −1 = Invers matriks R x C i = Vektor koefisien lintasan yang menunjukkan pengaruh langsung setiap peubah bebas yang telah dibakukan terhadap peubah tak bebas