Agustus, ketinggian tempat 500 mdpl, suhu rata-rata bulanan 18 °C sampai 32 °C dengan  curah  hujan  berkisar  1  200  hingga  2  200  mmtahun  dan  Kabupaten
Kuningan  waktu  penanaman    bulan  Juni  -  September,    ketinggian  tempat  700 mdpl,  suhu  rata-rata  bulanan  berkisar  antara  18  °C    sampai  32  °C  dengan  curah
hujan berkisar 2 000 mm hingga 2 500 mm per tahun.
3.2.2 Bahan dan Alat
Bahan tanam yang digunakan adalah 10 galur kacang tanah hasil  pemuliaan Departemen  Agronomi  dan  Hortikultura,  Fakultas  Pertanian  IPB    yaitu  GWS-
18A1,  GWS-39D,  GWS-72A,  GWS-73D,  GWS-74A1,  GWS-134D,  GWS- 110A1,  GWS-110A2,  GWS-134A,  GWS-138A  dan  4  varietas  unggul  nasional
sebagai  pembanding    yaitu  varietas  Gajah  yang  rentan  terhadap  penyakit  bercak daun    dan  varietas    Sima,  Jerapah  dan  Zebra  yang  toleran  terhadap  penyakit
bercak daun. Galur yang diuji merupakan 10 galur GWS hasil persilangan varietas Gajah dengan varietas introduksi GP-NCWS4 yang tahan penyakit bercak daun.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk phonska 15:15:15 sebanyak 200 kgha, diberikan secara  larikan pada saat tanam.  Insektisida  furadan  diberikan ke dalam
lubang  tanam    pada  waktu  penanaman  dengan  dosis  sesuai  anjuran.  Pengapuran dengan  menggunakan  kapur  dolomit  diberikan  secara  larikan  pada  saat  tanaman
berumur 1 MST dengan dosis 500 kgha.
3.2.3  Pelaksanaan Penelitian
Persiapan  lahan  dilakukan  sebelum  penanaman  dengan  membuat  lahan menjadi petakan  berukuran 4 m x 3 m. Lahan terbagi atas 3 ulangan, tiap ulangan
terdapat 14 petakan sesuai dengan jumlah perlakuan. Benih kacang tanah ditanam dengan jarak    40 cm  x 15 cm dengan satu benih per lubang tanam.
Pemeliharaan
Penyulaman dilakukan pada 2 MST dan penyiangan dilakukan pada 3 dan 7 MST. Panen dilakukan pada 15 MST atau disesuaikan dengan kondisi pertanaman
di lapangan, dilakukan secara serentak atau per ulangan pada hari berbeda dalam minggu yang sama.
Pengamatan
Pengamatan peubah dilakukan terhadap petak 4 m x 3 m, ubinan 1 m x 1 m, dan 5 tanaman contoh yaitu :
1.  Tinggi tanaman cm. 2.  Jumlah cabang, diamati pada saat panen pada 5 tanaman contoh.
3.  Persentase panjang  batang utama  berdaun  hijau, diamati saat panen pada
5tanaman contoh. 4.  Bobot brangkasan basah gram pada 5 tanaman contoh.
5.  Jumlah polong total per tanaman pada 5 tanaman contoh. 6.  Jumlah polong isi per tanaman pada 5 tanaman contoh.
7.  Bobot polong total per tanaman pada 5 tanaman.
8.  Bobot polong isi per tanaman pada 5 tanaman contoh. 9.  Bobot biji per tanaman pada 5 tanaman contoh.
10.  Bobot 100 butir pada tiap petak ubinan. 11.  Indeks masak biji kulit
:
12.  Bobot polong kering per m
2
. 13.  Bobot biji kering per m
2
.
3.2.4  Rancangan Penelitian
Penelitian  dengan  menggunakan  Rancangan  Kelompok  Lengkap  Teracak RKLT  dengan  faktor  tunggal  yaitu  genotipe  dengan  3  ulangan  yang  tersarang
pada  masing-masing  lingkungan pengujian. Setiap ulangan terdiri dari kelompok yang  mewakili  10  galur-galur  harapan  kacang  tanah  rakitan  IPB  dan  4    varietas
unggul sebagai pembanding yang ditempatkan secara acak sehingga akan terdapat 42 satuan percobaan.
Model  linear aditif dari rancangan pada  masing-masing  lingkungan dengan Rancangan  Kelompok  Lengkap    Teracak  RKLT  dapat  ditulis  sebagai  berikut
Mattjik dan Sumertajaya 2002 : � =   + � +   + ɛ
Dimana : Y
ij
=  Respon pengamatan pada galur ke-i dan ulangan ke-j µ
=  Rataan total �         =  Respon pengamatan pada galur ke-i dan ulangan ke-j
β
j
=  Pengaruh ulangan ke-j j=1,2,3 ɛ
=  Galat percobaan pada galur ke-i, ulangan ke-j Model  linear  aditif  dari  RKLT  untuk  analisis  gabungan  dari  semua
lingkungan pengujian adalah sebagai berikut : � =   +  +
+ � +  � +
Dimana : i =  1, 2,
… .14; j = 1, 2, 3; k  =  1, 2, 3 �   =  Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j, lingkungan ke-k
µ =  Nilai rata-rata umum
=  Pengaruh perlakuan ke-i =  Pengaruh ulangan ke-j dalam lingkungan ke-k
� =  Pengaruh lingkungan ke-k
� =  Pengaruh interaksi perlakuan ke-i dan lingkungan ke-k
=  Pengaruh  acak  pada  perlakuan  ke-i,  ulangan  ke-k  dan  lingkungan ke-k
3.2.5  Analisis Data Uji Normalitas
Tujuan  dilakukan  uji  normalitas  terhadap  serangkaian  data  adalah  untuk mengetahuiapakah  populasi  data  terdistribusi  normal  atau  tidak.  Bila  data
berdistribusi  normal  maka  dapat  digunakan  uji  statistik  berjenis  parametrik Siregar  2013.  Salah  satu  uji  formal  yang  dapat  digunakan  untuk  menguji
normalitas  suatu  sebaran  data  adalah  metode  Kolmogorov-Smirnov.Signifikansi uji, nilai |FT
– FS| terbesar dibandingkan dengan nilai tabel Kolmogorov Smirnov. Jika nilai |FT
– FS| terbesar nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho diterima ; Ha ditolak. Jika nilai |FT
– FS| terbesar  nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho ditolak ; Ha diterima.
Statistik uji menurut Panneerselvam 2004 :
D = |FT – FS|
Dimana :
FT =
Kumulatif  proporsi  luasan  kurva  normal  berdasarkan    notasi  Zi dihitung dari luasan kurva mulai dari ujung kiri kurva sampai dengan
titik Z
FS =
Banyaknya angka sampai angka ke n1 Banyaknya seluruh angka pada data
Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah  0,05  berarti  data  yang  akan  diuji  mempunyai  perbedaan  yang  signifikan
dengan  data  normal  baku,  berarti  data  tersebut  tidak  normal.  jika  signifikansi  di atas 0,05 maka  berarti tidak terdapat perbedaan  yang signifikan antara data yang
akan diuji dengan data normal baku, berarti data tersebut normal. Analisis Ragam Masing-masing lingkungan
Data  kuantitatif  pada  setiap  lingkungan  dilakukan  analisis  ragam  dengan model tetap Tabel 3.1. Jika berbeda nyata dilakukan uji lanjut DMRT
Duncan’s muliple range test.
Tabel 3.1 Analisis ragam masing-masing lingkungan dengan model tetap Sumber keragaman
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah
Nilai harapan kuadrat tengah
F-Hitung Ulangan
r-1 M
r
- M
r
M
e
Genotipe G g-1
M
g
σ
2
+ r ∑ g
2
g - 1 M
g
M
e
Galat r-1g-1
M
e
σ
2
-
Sumber : Steel  Torrie 1981.
Keterangan : r = banyaknya ulangan, g = banyaknya genotipe.
Analisis Kehomogenan Ragam
Ragam  galat  dari  masing-masing  lingkungan  dianalisis  kehomogenannya menggunakan  uji  Bartlett  sebelum  dilakukan  analisis  ragam  gabungan.  Hanya
percobaan  tunggal  yang  ragamnya  homogen  yang  dapat  digabungkan  untuk analisis ragam gabungan dan stabilitas daya hasil. Homogenitas  ragam galat dari
beberapa lingkungan diuji Bartlett yang membandingkan nilai khi-kuadrat hitung
χ
2
hitung    dengan  khi- kuadrat  tabelnya  χ
2
tabel  Gomez  dan  Gomez  1995. Apabila χ
2
hitung  χ
2
tabel maka hipotesis kehomogenan ragam ditolak atau galat tidak homogen dan pengujian dilakukan terpisah. Namun jika χ
2
hitung  χ
2
tabel maka ragam galat  homogen  sehingga dapat diuji  gabungan.  Jika dua  lingkungan
tumbuh  dalam  dua  musim  tanam  mempunyai  ragam  galat  homogen  maka  dapat dilanjutkan uji stabilitas hasilnya.
Analisis Ragam  Gabungan
Analisis  ragam  gabungan  menggunakan  model  acak  Tabel  3.2  untuk menganalisis  komponen  agronomi  dari  data  penelitian  pada  empat  lingkungan.
Analisis  ragam  gabungan  menggunakan  model  tetap  Tabel  3.3  untuk menganalisis karakter bobot biji kering ton.ha
-1
dari data penelitian pada empat lingkungan untuk dilanjutkan analisis stabilias hasil. Jika berbeda nyata dilakukan
uji lanjut DMRT Duncan’s muliple range test.
Tabel  3.2  Analisis  ragam  gabungan  menggunakan  model  campuran  lingkungan acak, genotipe tetap
Sumber keragaman Derajat
bebas Kuadrat
Tengah Nilai harapan
kuadrat tengah F Hitung
Lingkungan l-1
M
l
σ
2
+ g σ
2
M
l
M UL
r-1l M
ul
σ
2
+ g σ
ɤ 2
M
ul
M Genotipe
g-1 M
g
σ
2
+ ∑ g
2
g − 1
M
g
M G x L
g-1l-1 M
gl
σ
2
+ σ
g 2
M
gl
M Galat
lr-1g-1 M
σ
2
- Total
rlg - 1 Sumber
:  Steel  Torrie 1981. Keterangan
:  r = banyaknya ulangan, l = banyaknya lingkungan, g = banyaknya genotipe,
σ
2
=  ragam lingkungan,
σ
g 2
= ragam interaksi.
3.3  Hasil dan Pembahasan
3.3.1 Keragaan Karakter Kuantitatif Kacang Tanah
Analisis varian anova adalah suatu metode untuk menguraikan  keragaman total  data  menjadi  komponen-komponen  yang  mengukur  berbagai  sumber
keragaman.  Analisis  data  gabungan  beberapa  lingkungan  atau  analisis  data percobaan lingkungan ganda multi-environmental trials, MET merupakan  suatu
prosedur  analisis  yang  menggabungkan  gugus  data  dari  beberapa  lingkungan percobaan, sehingga cakupan analisis menjadi lebih luas dan dugaan ragam yang
diperoleh  semakin  presisi  melalui  penambahan  faktor  peubah  percobaan  yang berasal dari lingkungan De Lacy et al. 1996.