R
y
=
Vektor koefisien korelasi antara peubah bebas X
i
i=1,2, ....p dengan peubah tak bebas Y
Apabila koefisien lintas C
i
telah diperoleh, maka beberapa informasi penting akan diperoleh berdasarkan metode analisis lintas antara lain seperti 1.
Pengaruh langsung variabel bebas yang dibakukan, terhadap variabel tak bebas Y, diukur oleh koefisien lintas C
i
. 2. Pengaruh tidak langsung variabel bebas Z
i
terhadap variabel tak bebas Y, melalui variabel bebas Z
j
melalui kehadiran variabel bebas Z
j
dalam model diukur dengan besaran C
j
.r
ij
. 3. Pengaruh galat atau error atau sisaan atau residual yang tak dapat dijelaskan oleh
model analisis lintas. Pengaruh-pengaruh yang tidak dapat dijelaskan oleh suatu model dimasukkan sebagai pengaruh galat atau sisaan yang diukur nilainya
dengan rumus:
p
2
= 1 − ∑
dimana =
2
i = 1
Apabila nilai korelasi antara faktor penyebab dan akibat hampir sama besarnya dengan pengaruh langsungnya perbedaannya tidak lebih dari 0.05
maka koefisien tersebut menjelaskan hubungan yang sebenarnya dan seleksi langsung terhadap variabel tersebut akan sangat efektif Allard 1960.
Penentuan karakter-karakter yang dapat dijadikan sebagai kriteria seleksi yang efektif
dapat dilihat dari besarnya pengaruh langsung terhadap hasil C
i
, korelasi antara karakter dengan hasil r
ih
dan selisih antara korelasi antar karakter dan hasil dengan pengaruh langsung karakter tersebut terhadap hasil r
ih
-C
i
0.05. Jika ketiga hal tersebut dipenuhi, maka karakter tersebut sangat efektif sebagai kriteria seleksi untuk menduga hasil.
5.3 Hasil dan Pembahasan
5.3.1 Korelasi Karakter Agronomi dengan Karakter Bobot Biji Kering
Korelasi merupakan derajat keeratan hubungan antara dua karakter atau lebih. Keeratan hubungan antar karakter ditujukan oleh nilai korelasi r yang
berada antara -1 hingga +1, nilai nol menunjukkan tidak ada hubungan antara kedua peubah Allard 1960; Gomez dan Gomes 1995; Mattik dan Sumertajaya
2006; Priyatno 2009. Analisis korelasi memberikan keterangan tambahan tentang adanya karakter tertentu yang merupakan komponen penting yang
mempengaruhi hasil. Pendugaan analisis korelasi ditujukan untuk mempelajari pola hubungan karakter komponen hasil dan hasil dan menyeleksi karakter-
karakter yang berkorelasi dengan karakter hasil. Hasil merupakan karakter utama untuk tujuan perbaikan dalam setiap program pemuliaan tanaman.
Pendugaan analisis koralasi bertujuan untuk mempelajari pola hubungan karakter komponen hasil dan hasil dan menyeleksi karakter-karakter yang
berkorelasi dengan karakter hasil. Hasil merupakan tujuan perbaikan dalam program pemuliaan tanaman. Kombinasi karakter seleksi antara karakter hasil dan
komponennya dapat meninggkatkan kemajuan genetik dan dan daya hasil pada kacang tanah.
Hubungan signifikansi menerangkan tentang kesahihan hubungan antara dua variabel berdasarkan pada taraf kepercayaan yang diambil 5 atau 1.
Nilai korelasi yang nyata berarti adanya hubungan yang kuat, bukan karena adanya peluang tetapi benar-benar hubungan yang nyata antara dua variabel
tersebut Siregar 2013. Tabel 5.1 Nilai Koefisien Korelasi antar karakter kuantitatif pada galur-galur
harapan kacang tanah Arachis hypogaea L. rakitan IPB
Karakter kuantitatif
TT JC
PPBU BB
JPT JPI
BPT BPI
BBT BSB
IMBK BPK
JC r
0.331 Sig. 0.247
PPBU r
-0.755 -0.535
Sig. 0.002 0.048
BB r
0.316 -0.043 0.154 Sig. 0.271
0.883 0.599 JPT
r 0.274
0.275 -0.314 0.446
Sig. 0.343 0.341 0.275
0.110 JPI
r 0.336
0.294 -0.390 0.396 0.984
Sig. 0.240 0.307 0.168
0.161 0.000 BPT
r 0.270
0.023 -0.061 0.661
0.465 0.500
Sig. 0.351 0.937 0.836
0.010 0.094 0.068
BPI r
0.301 0.054 -0.108
0.643 0.493
0.535 0.998
Sig. 0.296 0.856 0.714
0.013 0.073 0.049 0.000
BBT r
0.266 0.104 -0.102
0.526 0.399 0.442
0.967 0.969
Sig. 0.359 0.723 0.728
0.053 0.157 0.113 0.000 0.000
BSB r
0.420 0.246 -0.164
0.721 0.192
0.186 0.577
0.567 0.477
Sig. 0.135 0.396 0.576
0.004 0.510 0.524 0.031 0.034 0.085
IMBK r
0.027 0.084 -0.055
-0.069 0.109 0.154 0.556
0.560 0.731
-0.037 Sig. 0.928 0.776 0.853
0.813 0.710 0.600 0.039 0.037 0.003
0.899 BPK
r 0.591
0.559 -0.720
0.156 0.363 0.426 0.536
0.568 0.587
0.428 0.367 Sig. 0.026
0.038 0.004 0.595 0.202
0.129 0.048 0.034 0.027 0.126 0.197
BBK r
0.288 0.477
-0.693 -0.156 0.376
0.449 0.405 0.442 0.475 0.178 0.419
0.860 Sig. 0.319
0.085 0.006 0.594 0.185
0.108 0.151 0.114 0.086 0.543 0.136
0.000
Keterangan : berbeda nyata
pada α 0.01 dan
tn
berbeda nyata pada α 0.05, r = korelasi
TT = Tinggi tanaman
BPT = Bobot polong total
JC = Jumlah cabang
BPI = Bobot polong isi
PPBU = Persentase panjang batang utama berdaun hijau
BBT = Bobot biji tanaman
BB = Bobot brangkasan
IMBK = Indeks masak biji kulit
JPT = Jumlah polong total
BPK = Bobot polong kering
JPI = Jumlah polong isi
BBK = Bobot biji kering
Nilai koefisien korelasi yang menunjukkan keeratan hubungan antar karakter kuantitatif pada galur-galur harapan kacang tanah Arachis hypogaea L.
rakitan IPB dapat dilihat pada Tabel 5.1. Karakter bobot polong kering berkorelasi positif dan sangat nyata dengan karakter bobot biji kering dengan nilai