Tempat Penelitian dan Waktu

dapat dimanfaatkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dan dapat memilahnya menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung Li 1956; Roy 2000. Karakter bobot brangkasan, jumlah polong total, jumlah polong isi, bobot polong total, bobot seratus biji dan indeks masak biji kulit adalah karakter yang tidak disertakan pada analisis lintas. Hal ini disebabkan karakter-karakter tersebut tidak berkorelasi dengan bobot biji kering P 0.05 berdasarkan uji Pearson correlation.

5.3.2 Analisis Lintas Karakter Bobot Biji Kering

Gupta and Singh 1969 menyatakan bahwa, sifat hasil merupakan sifat kuantitatif yang kompleks yang sangat dipengaruhi oleh fluktuasi lingkungan, sedangkan sifat komponen hasil merupakan sifat kuantitatif yang relatif lebih tidak dipengaruhi lingkungan dibandingkan dengan hasil. Dengan demikian, seleksi biasanya diarahkan pada sifat kuantitatif lain yang lebih mudah diseleksi dan berkorelasi dengan hasil komponen hasil. Korelasi antara karakter selain karakter-karakter yang mencirikan hasil akan ikut menentukan besarnya pengaruh karakter-karakter tersebut terhadap karakter hasil Gani et al. 1995. Analisis koefisien lintas path-coefisien analysis mampu menjelaskan konstribusi relatif dari komponen tumbuh dan komponen hasil terhadap hasil, baik langsung maupun tidak langsung Tabel 5.2. Metode ini memecah koefisien korelasi antara masing-masing karakter yang dikorelasikan dengan hasil menjadi dua komponen, yaitu pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, sehingga hubungan kausal di antara karakter yang dikorelasikan dapat diketahui Ambarwati dan Murti 2001; Mohammadi et al. 2003. Enam karakter yang dianalisis mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap bobot biji kering, namun tidak seluruhnya memberikan pengaruh langsung yang besar. Pengaruh langsung yang besar hanya pada karakter bobot polong isi 0.045, bobot biji tanaman 0.206 dan bobot polong kering 0.587. Pengaruh langsung terbesar disumbangkan oleh bobot polong kering, demikian juga dengan jumlah pengaruh total koefisien lintas masing- masing karakter terlihat bahwa bobot polong kering memiliki nilai total terbesar 0.860. Hal ini menunjukkan bahwa karakter bobot polong kering paling berpengaruh terhadap karakter bobot biji kering. Hasil penelitian Chozin 1997 melaporkan bahwa produktifitas kacang tanah dapat diukur dari bobot polong kering. Selanjutnya Kasno et al. 1987 menyatakan bahwa, bobot polong dan hasil memiliki keragaman yang disebabkab oleh faktor-faktor bukan genetik, hal ini menunjukkan besarnya pengaruh lingkungan pada karakter-karakter tersebut. Pengaruh variabel bebas independent yang mempunyai pengaruh langsung terbesar terhadap variabel terikat dependent adalah sebesar C pengaruh langsung dapat diinterpretasikan bahwa setiap kenaikan satu simpangan baku dalam nilai independent secara rata-rata akan meningkatkan nilai dependent sebesar C simpanan baku Sugiyono 2013. Dengan demikian, pengaruh langsung bobot polong kering terhadap bobot biji kering adalah sebesar 0.587 dapat diinterpretasikan bahwa setiap kenaikan satu simpangan baku dalam nilai bobot polong kering secara rata-rata akan meningkatkan nilai bobot biji kering sebesar 0.587 simpanan baku. Demikian pula interpretasi tentang pengaruh