Stabilitas  hasil  genotipe  yang  diuji  dengan  menggunakan  tiga  metode stabilitas  ditunjukkan  pada  Tabel  4.9.  Genotipe  GWS-18A1,  GWS-73D,  GWS-
74A1,  GWS-110A1,  GWS-110A2,  GWS-134A,  GWS-134D  dan  Jerapah merupakan  genotipe  stabil  yang  dinyatakan  dalam  metode  Finlay-Wilkinson  dan
Elberhar-Russell.  Genotipe  GWS-110A1,  GWS-110A2  dan  GWS-134A dinyatakan  sebagai  genotipe  stabil  dengan  daya  adaptasi  yang  tinggi.  Oleh
AMMI,  ketiga  genotipe  tersebut  merupakan  genotipe-genotipe  yang  spesifik lingkungan  tertentu.  Genotipe  GWS-110A1  spesifik  lingkungan  Bogor,  GWS-
110A2  spesifik  lingkungan  Sukabumi  dan  GWS-134A  spesifik  lingkungan Kuningan.  Genotipe-genotipe  yang  dinyatakan  stabil  menurut  metode  AMMI
yaitu  GWS-73D  dan  GWS-138A.  Genotipe  GWS-73D  dinyatakan  sebagai genotipe stabil berdasarkan ketiga metode stabilitas.
Metode stabilitas
Finlay-Wilkinson, Eberhart-Russell
dan AMMI
merupakan metode yang digunakan untuk mengukur aspek yang sama. Pemilihan metode  didasarkan  pada  efektifitas  model  yang  dihasilkan.  Kekurangan  dari
penggunaan  koefisien  regresi  diantaranya  adalah  tereliminasi  genotipe-genotipe yang responsif terhadap lingkungan produktif b
i
1 sedangkan produksi diatas rata-rata.    Metode  AMMI  sangat  dapat  menjelaskan  interaksi  genotipe  dan
lingkungan  yang  diinterpretasikan  dalam  bentuk  Biplot  AMMI.  Biplot  AMMI meringkas pola hubungan antar genotipe, antar lingkungan dan antar genotipe dan
lingkungan.  Biplot  AMMI  menyajikan  pola  tebaran  titik-titik  genotipe  dengan kedudukan relatifnya pada lingkungan secara simultan dan membaginya kedalam
genotipe stabil dan genotipe spesifik lingkungan dalam model Biplot.
4.4  Simpulan
Genotipe GWS-72A memiliki potensi hasil rata-rata paling tinggi yaitu 1.78 ton.ha
-1
.  Oleh  AMMI,  genotipe  GWS-72A  merupakan  genotipe  spesifik lingkungan  Kuningan.  Berdasarkan  metode  Finlay-Wilkinson  dan  Eberhart-
Russel, genotipe GWS-110A1, GWS-110A2 dan GWS-134A merupakan genotipe yang  stabil  dengan  daya  adaptasi  yang  tinggi  general  adaptability  pada  semua
lingkungan.  Genotipe-genotipe  tersebut  menunjukkan  rataan  hasil  lebih  tinggi berturut-turut  yaitu  1.74,  1.55  dan  1.62   ton.ha
-1
dari  rataan  total  1.46  ton.ha
-1
. Oleh  AMMI,  genotipe  GWS-110A1,  GWS-110A2  dan  GWS-134A  merupakan
genotipe-genotipe  yang  spesifik  lingkungan  tertentu.  Genotipe  GWS-110A1 spesifik  pada  lingkungan  Bogor,  GWS-110A2  spesifik  pada  lingkungan
Sukabumi  dan  GWS-134A  spesifik  pada  lingkungan  Kuningan.  Genotipe  GWS- 73D  dan  GWS-138A  merupakan  genotipe-genotipe  yang  stabil  menurut  ketiga
metode  stabilitas.  Metode  AMMI  Additive  Main  Effect  Multiplicative Interaction  merupakan  metode  stabilitas  yang  paling  sesuai  untuk  menganalisis
stabilitas kacang tanah dalam penelitian ini.
BAB 5  ANALISIS LINTAS KARAKTER KUANTITATIF PADA GALUR-GALUR HARAPAN KACANG TANAH
Arachis hypogaea  L.
Abstrak
Percobaan  analisis  lintas  untuk  mendapatkan  karakter-karakter  kuantitatif yang  dapat  dijadikan  sebagai  kriteria  seleksi  pada  galur-galur  harapan  kacang
tanah  rakitan  IPB  dilakukan  di  lingkungan  Sukabumi.  Bahan  tanam  yang digunakan  adalah  sepuluh  galur-galur  harapan  hasil  Pemuliaan  Departemen
Agronomi  dan  Hortikultura,  Fakultas  Pertanian  IPB  dan  empat  varietas  unggul nasional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga September 2013.
Rancangan  penelitian  yang  digunakan  adalah  rancangan  kelompok  lengkap teracak RKLT dengan  faktor tunggal yaitu genotipe dengan  tiga ulangan. Petak
yang digunakan berukuran 4 m x 3 m, jarak tanam 40 cm x 15 cm dan menanam satu  benih  per  lubang  tanam.  Hasil  korelasi  dan  analisis  lintas  menunjukkan
bahwa karakter yang mempunyai nilai pengaruh langsung yang positif,  bertanda sama  dengan  nilai  korelasi  serta  memiliki  selisih  yang  kecil  yaitu  bobot  polong
isi, bobot biji tanaman dan bobot polong kering. Karakter-karakter tersebut dapat digunakan sebagai kriteria seleksi pada galur-galur harapan kacang tanah Arachis
hypogaea L. rakitan IPB.
Kata kunci:  Korelasi, sidik lintas, pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung.
Abstract
An experiment path analysis to obtain the quantitative characters that can be used  as  selection  criteria  on  peanut  cultivars  assembled  by  IPB  conducted  in
Sukabumi  environment.  Planting  materials  were  ten  promising  cultivars  from breeding  programs  of  Agronomy  and  Horticulture  Department,  Faculty  of
Agriculture, IPB and four national varieties. This study  had been conducted from February  and  September  2013  and    used  a  Randomized  Complete  Block  Design
RCBD design with a single factor which is genotypes and three replications. The measured  experiment  units  was  4  mx  3  m,  with  of  40  cm  x  15  cm  spacing  and
cultivated with one seed per hole. Correlation and crossed analysis results showed that the characters have a direct positive influence value which equal to the value
of correlation has a small difference in the weight of pods, seed weight and plant dry  weight  of  pods.  Those    characters  can  be  used  as  selection  criteria  on
promising lines of peanut Arachis hypogaea L. developed by IPB.
Key words : Correlation, direct effect, indirect effec, path analysis.