Kesimpulan Pembuatan serbuk minuman jewawut (Pennisetum glaucum) instan dan uji penerimaan konsumennya

49

B. Saran

1. Untuk meningkatkan mutu fisik produk, perlu dikaji penambahan komposisi lain dalam pengolahan jewawut. 2. Untuk mendapatkan informasi label produk yang lengkap, perlu dilakukan uji umur simpan agar diperoleh tanggal kadaluwarsa produk yang akurat. 3. Untuk meningkatkan rendemen pengeringan produk, perlu dikaji pengaruh beberapa variabel pengeringan yang optimum agar tak banyak produk yang tertinggal pada alat dan terbuang sebagai kerak. 4. Penerimaan konsumen terhadap serbuk minuman jewawut instan melalui pembentukan persepsi perlu dikaji dengan disain survei yang kompleks dan seragam. Pengendalian kondisi survei diperlukan untuk mendapatkan data dengan tingkat konsistensi yang tinggi. 50 DAFTAR PUSTAKA Adawiyah, D. R. dan Waysima. 2008. Penuntun Praktikum Evaluasi Sensori. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanan Bogor, Bogor. Adiratma, E. R. 2004. Stop Tanam Padi. Penebar Swadaya, Jakarta. AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Official of Analytical Chemist. AOAC, Inc, Washington DC. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2006. Padi aek sibundong: pangan fungsional. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian-Bogor, 28: 6. Badan Penelitian Sereal. 2007. Pengelolaan Plasma nutfah Jagung, Sorgum, Gandum, dan Jewawut. http:balitsereal.litbang.deptan.go.id . [13 September 2010] Beleia, A., Varriano-Marston, E., Hoseney, R.C. 1980. Characterization of Starch from Pearl Millet. Cereal Chemistry 57 5: 300-303. Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., Wootton, M. 1987. Ilmu Pangan. Purnomo, H. dan Adiono, penerjemah. UI-Press, Jakarta. Bus, A. E. M. dan Worsley, A. 2003. Consumer health perceptions of three types of milk: a survey in Australia. Appetite, 40: 93-100. Chandrashekar, A. dan Satyanarayana, K. V. 2006. Disease and pest resistance in grains of sorghum and millets. Journal of Cereal Science, 44: 287-304. Cho, S. H., Choi, Y., dan Hat, Y. 2000. In vitro and in vivo effect of proso millet, buckwheat and sorghum on cholesterol metabolism. Journal Federation of American Societies for Experimental Biology, 144: 249-260. Delgado-Andrade, C., Rufián-Henares, J. A., dan Morales, F. J. 2008. Optimised procedure to analyse maillard reaction-associated fluorescence in cereal-based products. Journal of Food Science, 265: 339–346. Doni, A. 2002. Karakteristik Bubur Instan dari Buah Sukun yang Diolah dengan Pengering Drum. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Dwiari, S. R., Asadayanti, Dania, Nurhayati, Sofyaningsih, Mira, Frida A.R., Sandi. 2008. Teknologi Pangan Jilid 1 untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Dykes, L. dan Rooney, L.W. 2006. Sorghum and millet, phenol and antioxidant. Journal of Cereal Science, 443: 236-251. Dykes, Linda dan Rooney, L. W. 2006. Sorghum and millet phenols and antioxidants.Journal of Cereal Science, 44: 236–251. Earle, R.L. 1983. Unit Operations in Food Processing. Second Edition. Pergamon Press. United Kingdom. El Hag, M. E., El Tinay, A. H., dan Yousif, N. E. 2002. Effect of fermentation and dehulling on starch, total polyphenols, phytic acid content and in vitro protein digestibility of pearl millet. Journal of Food Chemistry, 77: 193-196. Engel, J. F., Blackwell, R. D., dan Miniard, P. W. 2003. Consumer Behaviour. 11 th Edition. The Dryden Press, Orlando. FAO. 1992. Technology of production of edible flours and protein products from soybeans. http:www.fao.orgdocrept0532et0532e05.htm , [5 Desember 2010].