DATA UMUM KONSUMEN Latar Belakang

8 Lampiran 14. Leaflet Surve Serefita adalah s antioksidan    M   Serefita, kompos Jewawut merupakan penting dalam ket Jewawut mampu ber Biji jewawut telah b india dan china, 58 vei Persepsi Konsumen susu dan sereal penuh nutrisi, mengandung serat dan an. Serat dan antioksidan sangat bermanfaat untuk:  Melancarkan Buang Air Besar  Mengurangi resiko terjadinya kanker  Mengurangi resiko terjadinya penyakit jantung  Mencegah penuaan dini  Meningkatkan daya tahan tubuh osisinya terdiri dari susu, gula, dan biji sereal jewawut piliha kan tanaman pangan pokok pengganti beras yang memiiki ketahanan pangan negara Indonesia di masa mendatang. beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang sangat gersa rata-rata curah hujan sangat rendah. h biasa digunakan sebagai makanan manusia di berbagai nega , Eropa bagian tenggara dan Afrika utara untuk membuat ber makanan olahan tepung. 58      han. iki peran g. sang dan gara Asia berbagai 60 61 Lampiran 17. Rekapan Data Penilaian Daya Tarik Merek, Label, dan Kemasan Konsume n Label Kemasa n Merek Konsume n Label Kemasa n Merek 1 2 2 2 51 1 2 2 2 2 52 1 3 2 2 2 53 1 4 2 2 2 54 1 5 2 2 2 55 1 6 2 2 2 56 1 7 2 2 2 57 1 8 2 1 2 58 1 9 2 1 2 59 1 10 2 1 2 60 1 11 2 1 1 61 1 12 2 1 1 62 13 1 1 1 63 14 1 1 1 64 15 1 1 1 65 16 1 1 1 66 17 1 1 1 67 18 1 1 1 68 19 1 1 1 69 20 1 1 1 70 21 1 1 1 71 22 1 1 1 72 23 1 1 1 73 24 1 1 1 74 25 1 1 1 75 26 1 1 1 76 -1 27 1 1 1 77 -1 28 1 1 1 78 -1 29 1 1 1 79 -1 -1 30 1 1 1 80 -1 -1 31 1 1 1 81 -1 -1 32 1 1 1 82 -1 -1 33 1 1 1 83 -1 -1 34 1 1 1 84 -1 -1 35 1 1 1 85 -1 -1 36 1 1 1 86 -1 -1 37 1 1 1 87 -1 -1 62 38 1 1 1 88 -1 -1 39 1 1 1 89 -1 -1 40 1 1 1 90 -1 -1 41 1 1 1 91 -1 -1 42 1 1 1 92 -1 -1 43 1 1 93 -1 -1 -1 44 1 1 94 -1 -1 -1 45 1 1 95 -1 -1 -1 46 1 1 96 -1 -1 -1 47 1 97 -1 -1 -1 48 1 98 -1 -1 -1 49 1 99 -1 -1 -1 50 1 100 -1 -1 -2 63 Lampiran 23. Hasil Analisis Fisik dan Kimia Serbuk Minuman Jewawut Instan Parameter Ulangan Formula terpilih Formula I Rata-rata Laju Pembasahan 1 4.8310 grmenit 4.895 grmenit ±0.0905 2 4.9590 grmenit Daya Serap Air 1 10.7228 gg 10.6116 gg±0.0157 2 10.5003 gg Kadar Air 1 11.1807 10.6069±0.8115 2 10.0330 Kadar Abu 1 1.5017 1.5609±0.0837 2 1.6200 Kadar Protein 1 8.4200 8.4410±0.02969 2 8.4620 Kadar Lemak 1 2.0620 2.0855±0.0332 2 2.1090 Kadar Karbohidrat 1 76.8170 77.313±0.7014 2 77.8090 Kadar Serat 1 5.0179 5.0148±0.0045 2 5.0116 Total Fenol mg TAEg 1 2.5982 2.1507±0.6328 2 1.7032 64 Konsentrasi mgL Absorbansi A 0.000 50 0.124 100 0.240 150 0.320 200 0.430 250 0.480 Sampel Serbuk Minuman Jewawut Absorbansi Absorbansi Sampel Netto Total Fenol mgL Total Fenol mg TAEg Sampel Blanko Ulangan 1 0.114 0.001 0.113 90 2.5982 Ulangan 2 0.083 0.001 0.082 59 1.7032 y = 0.001x + 0.023 R² = 0.986 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 50 100 150 200 250 300 A b so r b a n si A Konsentrasi mgL Kurva Standar Fenol 66 Lampiran 11. Rekapan Data Penilaian Uji Rating Hedonik Panelis Warna Aroma Rasa Overall 3 1 2 445 976 862 445 976 862 445 976 862 1 2 1 3 2 1 2 4 1 3 3 1 2 2 5 3 7 1 2 2 6 3 5 3 2 6 3 3 2 3 2 5 2 6 3 5 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 5 2 5 5 2 6 5 5 3 3 2 3 2 5 3 5 4 3 5 6 5 2 3 4 5 2 3 5 6 3 5 6 7 3 2 5 3 2 4 3 2 5 3 2 4 8 6 3 2 3 5 2 6 4 5 6 4 2 9 5 2 2 2 5 6 4 3 6 3 2 5 10 5 2 1 2 2 2 5 2 3 5 3 4 11 5 3 1 4 4 4 5 1 5 5 2 4 12 2 4 1 2 3 4 4 3 5 4 3 4 13 4 2 5 3 3 4 3 2 5 3 2 5 14 5 2 3 1 6 2 2 3 5 2 3 3 15 5 1 5 2 6 4 2 5 6 3 5 5 16 2 2 3 3 5 2 3 3 6 3 3 4 17 3 5 2 2 6 3 6 3 6 3 3 5 18 6 2 2 4 5 2 6 5 5 5 4 5 19 3 2 7 2 2 2 6 3 7 6 2 7 20 5 2 6 2 6 5 5 3 5 5 5 6 21 2 2 2 3 2 2 5 3 5 5 2 6 22 6 6 6 2 6 2 5 2 6 5 3 7 23 2 1 1 1 1 2 5 1 6 2 1 2 24 7 2 3 4 4 2 6 3 5 5 3 5 67 25 2 6 3 2 6 5 5 3 4 5 4 3 26 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 27 6 2 7 2 5 6 6 6 7 6 5 6 28 2 4 1 1 6 3 7 3 7 6 4 6 29 3 1 3 3 2 3 6 5 7 5 5 7 30 3 2 2 7 5 2 7 6 7 7 6 7 31 2 4 1 2 2 1 6 2 6 5 3 5 32 5 1 5 5 2 2 6 2 2 6 2 3 33 3 2 4 2 3 1 5 4 6 3 4 5 34 4 2 6 2 7 4 6 4 7 5 3 7 35 3 2 2 5 3 2 7 5 7 6 6 7 36 2 3 5 2 6 2 3 2 6 2 3 3 37 2 2 5 2 4 4 5 2 5 2 3 4 38 3 2 6 2 5 3 6 3 7 5 3 6 39 3 2 5 2 3 1 3 5 6 2 3 5 40 6 4 2 7 6 2 7 7 4 7 7 4 41 3 2 4 4 3 5 5 2 6 4 3 5 42 5 2 2 2 3 1 3 2 1 4 2 2 43 6 2 7 4 6 5 6 4 6 6 4 5 44 5 3 4 3 6 3 5 3 6 4 3 5 45 4 5 4 4 3 4 5 2 7 5 3 5 46 5 5 3 2 5 4 5 4 6 4 3 4 47 6 4 6 4 4 6 5 2 7 3 4 6 48 4 4 4 3 6 2 6 3 7 5 4 6 49 6 3 6 3 6 2 7 6 7 6 5 5 50 6 4 4 4 6 6 6 6 6 4 4 4 51 6 3 7 7 2 3 6 3 7 6 3 7 68 Lampiran 18. . Hasil Analisis Independent Sample T-Test Atribut Aroma Tester Produk Serbuk Minuman Jewawut Instan 52 4 5 2 6 5 5 6 3 6 6 5 6 53 5 3 6 7 4 7 4 3 2 6 3 6 54 5 5 5 4 6 4 6 5 6 5 5 5 55 4 2 3 5 6 3 5 3 6 6 4 6 56 7 6 6 6 6 6 7 3 6 6 3 6 57 5 2 5 4 5 3 6 5 7 3 5 6 58 3 5 2 4 5 3 6 5 7 6 4 3 59 4 3 5 6 4 5 7 6 6 6 5 6 60 6 2 6 4 5 4 4 3 6 4 3 6 61 4 4 6 3 5 4 6 5 6 4 4 5 62 3 5 6 2 5 3 5 3 7 5 3 6 63 6 3 6 6 4 3 6 5 7 6 3 5 64 2 1 6 2 3 2 2 3 6 2 3 6 65 5 2 5 3 5 2 4 2 5 4 2 4 66 5 5 3 5 4 5 4 5 4 6 6 6 67 5 2 3 3 4 3 4 5 5 4 5 5 68 5 4 3 4 3 3 6 3 5 6 4 6 69 4 2 2 3 2 2 5 2 6 5 2 6 70 2 1 1 2 1 1 3 1 4 2 1 3 69   70   71   72 73 Konsumen Penilaian Konsumen Penilaian Konsumen Penilaian Rasa Warna Aroma Overall Rasa Warna Aroma Overall Rasa Warna Aroma Overall 1 1 1 1 1 42 2 2 2 2 83 3 6 3 3 2 1 1 1 1 43 2 2 2 2 84 3 6 3 3 3 1 1 1 1 44 3 2 2 2 85 3 6 3 3 4 1 1 1 1 45 3 2 2 2 86 6 6 3 3 5 1 1 1 1 46 3 2 2 2 87 6 6 3 3 6 1 1 1 2 47 3 2 2 2 88 6 6 3 3 7 1 1 1 2 48 3 2 2 2 89 6 6 3 3 8 1 2 1 2 49 3 3 2 2 90 6 6 6 6 9 2 2 1 2 50 3 3 2 2 91 6 6 6 6 10 2 2 1 2 51 3 3 2 2 92 6 6 6 6 11 2 2 1 2 52 3 3 2 2 93 6 6 6 6 12 2 2 2 2 53 3 3 2 2 94 6 6 6 6 13 2 2 2 2 54 3 3 3 3 95 6 6 6 6 14 2 2 2 2 55 3 3 3 3 96 6 6 6 6 15 2 2 2 2 56 3 3 3 3 97 6 6 6 6 16 2 2 2 2 57 3 3 3 3 98 6 6 6 6 17 2 2 2 2 58 3 3 3 3 99 6 6 6 6 18 2 2 2 2 59 3 3 3 3 100 6 6 6 6 19 2 2 2 2 60 3 3 3 3 20 2 2 2 2 61 3 3 3 3 21 2 2 2 2 62 3 3 3 3 22 2 2 2 2 63 3 3 3 3 23 2 2 2 2 64 3 3 3 3 24 2 2 2 2 65 3 3 3 3 74 25 2 2 2 2 66 3 3 3 3 26 2 2 2 2 67 3 3 3 3 27 2 2 2 2 68 3 3 3 3 28 2 2 2 2 69 3 3 3 3 29 2 2 2 2 70 3 3 3 3 30 2 2 2 2 71 3 3 3 3 31 2 2 2 2 72 3 3 3 3 32 2 2 2 2 73 3 3 3 3 33 2 2 2 2 74 3 3 3 3 34 2 2 2 2 75 3 3 3 3 35 2 2 2 2 76 3 3 3 3 36 2 2 2 2 77 3 3 3 3 37 2 2 2 2 78 3 3 3 3 38 2 2 2 2 79 3 3 3 3 39 2 2 2 2 80 3 3 3 3 40 2 2 2 2 81 3 3 3 3 41 2 2 2 2 82 3 3 3 3 i PEMBUATAN SERBUK MINUMAN SEREAL JEWAWUT Pennisetum glaucum INSTAN DAN UJI PENERIMAAN KONSUMENNYA SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh Octavianti Mayasari F24061637 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ii Judul Skripsi : Pembuatan Serbuk Minuman Sereal Jewawut Instan Pennisetum glaucum dan Uji Penerimaan Konsumennya Nama : Octavianti Mayasari NIM : F24061637 Menyetujui: Dosen Pembimbing, Prof. Dr. Ir. Fransiska Rungkat Zakaria, M.Sc.. NIP. 19490614.198503.2.001 Mengetahui: Ketua Departemen, Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc. NIP.19650814.199002.1.001 Tanggal Lulus: vi FABRICATION OF INSTANT CEREAL DRINK POWDERS MADE OF MILLET Pennisetum glaucum AND TEST OF CONSUMER ACCEPTANCE Octavianti Mayasari Departement of Food Science and Technology, Faculty of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University, IPB Darmaga Campus, Bogor, West Java, Indonesia. ABSTRACT The existence of the incidence of degenerative diseases are strongly associated with lack of fiber and antioxidant intake makes millet an ideal commodity for human consumption. Millet containing phenolic components functions as antioxidant and has the potential to increase cell proliferation of human lymphocytes. The purpose of this study is to make a millet drink powder and identify aspects of consumer acceptance on a limited scale to be positioned as a functional food. In this work we need pearl millet Pennisetum glaucum. This types has high productivity. Millet is processed by cooking, wet milling and drum dryer. Results of physical and chemical analysis showed that wetting rate of millet plain drink powder is 4.89 gminute and water absorption is 10.61 gg. The chemical content of millet powder are 0.60, ash 1.56, protein 8.44, fat 2.09, carbohydrate 77.31, food fiber 5.01, and total phenol 2.15 mg GAEg powder. In a survey of 100 people, sample powders are presented in the form of plain powder plus sugar and milk. Based on the analysis of the independent sample t-test, millet plain powder plus sugar and milk could be accepted by the responden. The acceptance was probably due to the attempt to introduce, provide knowledge about the product, and improve the image of the product. Keywords: millet, food functional, instant cereal drink powders. vii Octavianti Mayasari. F24061637. Pembuatan Serbuk Minuman Sereal Jewawut Instan dan Uji Penerimaan Konsumennya. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Fransiska R. Zakaria, M.Sc. 2011 RINGKASAN Jewawut merupakan salah satu jenis serealia yang pemanfaatannya di Indonesia masih terbatas. Adanya kejadian penyakit degeneratif yang berkaitan erat dengan kurangnya asupan serat dan antioksidan menjadikan jewawut sebagai salah satu bahan yang patut dikembangkan pengolahannya untuk dikonsumsi. Jewawut mengandung komponen fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki potensi meningkatkan proliferasi sel limfosit manusia. Tujuan penelitian ini yaitu membuat serbuk minuman instan jewawut dan mengenali aspek penerimaan konsumen dalam skala terbatas, untuk diposisikan sebagai pangan fungsional. Jenis jewawut yang digunakan adalah pearl millet Pennisetum glaucum. Jenis jewawut ini mempunyai produktivitas yang tinggi. Penelitian yang dilakukan terdiri dari tahapan yaitu persiapan bahan, optimasi formula serbuk minuman jewawut instan melalui uji rating hedonik, analisis fisik-kimia, dan survei persepsi konsumen. Mula-mula biji jewawut berkulit disosoh 100 detik, disortasi, lalu direbus sampai mendidih dan didiamkan selama 20 menit dengan perbandingan air 1:7 dan digiling menggunakan grinder soya dengan penambahan air 120. Kemudian dibuat 3 formulasi. Formula ke-1 merupakan formula plain. Kemudian untuk formula ke-2 ditambahkan 3.5 bubuk kakao, dan formula ke-3 ditambahkan 1.2 bubuk kakao dan 13.5 hancuran pisang. Setelah itu dihomogenisasi dan dikeringkan dengan double drum dryer pada tekanan 3-5 bar atau setara suhu 130 C - 145 C, waktu kontak 7-9 sekon, dan kecepatan putaran drum yang digunakan sebesar 5-6 rpm. Tiga formula serbuk minuman jewawut instan ini selanjutnya diuji rating hedonik oleh 70 panelis tidak terlatih. Hasil uji ANOVA terhadap penerimaan formulasi menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada taraf kepercayaan 95 di antara ketiga sampel formulasi p0.05, dengan penerimaan overall tertinggi yaitu serbuk minuman jewawut instan formula ke-1 plus gula. Formula ini menjadi formula sementara yang dilanjutkan ke tahap survei persepsi konsumen disebabkan adanya ketidakseragaman perlakuan pada sampel hanya formula ke-1 yang ditambah gula pada uji rating hedonik. Presentase penambahan air pada saat penggilingan, lama penyosohan, lama perebusan dan perbandingan air saat perebusan berdasarkan data sekunder. Sifat instan pada produk terjadi karena adanya proses gelatinisasi pada perebusan yang diikuti oleh proses pengeringan. Hasil analisis fisik dan kimia menunjukkan bahwa laju pembasahan serbuk minuman jewawut instan formula ke-1 plain sebesar 4.89 gmenit dan daya serap air sebesar 10.61 gg. Kadar air serbuk minuman jewawut instan formula ke-1 plain 10.60, kadar abu 1.56, kadar protein 8.44, kadar lemak 2.09, kadar karbohidrat 77.31, total serat pangan 5.01, dan kadar fenol total 2.15 mg GAEg serbuk. Pada survei yang dilakukan terhadap 100 orang, sampel yang disajikan berupa formula ke-1 plus gula dan susu. Berdasarkan hasil analisis independent sample t-test, produk serbuk minuman jewawut instan formula ke-1 plus gula dan susu ini memiliki nilai penerimaan yang meningkat suka-agak suka dibandingkan nilai uji rating hedonik dimana sampel berupa formula ke-1 plus gula agak suka-netral. Hal ini diduga disebabkan oleh adanya upaya memperkenalkan, memberikan pengetahuan mengenai produk, dan meningkatkan citra produk. 1 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prediksi Badan Kesehatan Dunia WHO dalam waktu 25 tahun mendatang akan muncul 10 juta kasus kanker baru di negara berkembang Napalkov, 1997. Berdasarkan berbagai penelitian mengenai kejadian kanker diketahui sekitar 10 sampai 15 kejadian kanker disebabkan oleh faktor endogen faktor keturunan dan kesalahan replikasi sel dan 80 hingga 85 disebabkan oleh faktor eksternalfaktor dari luar tubuh, misalnya pola makan, gaya hidup, dan polusi lingkungan Zakaria-Rungkat, 2001. Pangan berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan tubuh, bahkan kini telah diandalkan untuk mencegah berbagai penyakit dan meningkatkan kesehatan konsumen Gilbert, 2000. Berbagai hasil penelitian menunjukkan konsumsi serat dan antioksidan yang tinggi dapat memberikan pertahanan tubuh terhadap penyakit kanker, divertikular, kardiovaskular, diabetes, obesitas, dan sembelit USDAUSDHHS, 2000. Namun rendahnya kesadaran dan antusias penduduk Indonesia terhadap serat menyebabkan rendahnya konsumsi serat yaitu baru memenuhi 13 dari kebutuhan ideal rata-rata Muchtadi, 2001. Serat dan antioksidan yang terkandung dalam makanan dapat berasal dari serealia. Kebiasaan masyarakat Indonesia yang masih mengandalkan beras sebagai serealia pemenuh kebutuhan karbohidrat pokok menjadi hal yang sangat dikhawatirkan terkait dengan sudah tersosohnya lapisan aleuron yang banyak mengandung serat pada beras, sehingga asupan nutrisi menjadi tak seimbang. Salah satu jenis tanaman pangan yang sekarang ini sedang banyak diteliti adalah jewawut. Jewawut memiliki daya adaptasi yang luas, terutama dapat tumbuh di lahan marginal, tahan terhadap hama dan penyakit Chandrashekar dan Satyanaraya, 2006. Jewawut mengandung komponen fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki potensi meningkatkan proliferasi sel limfosit manusia Yanuwar, 2009. Serat kasar yang terkandung di dalam jewawut sebesar 5.65 Nurmala, 2003. Di Indonesia, pemanfaatan jewawut sebagai bahan pangan masih rendah dan baru diolah secara tradisional. Hal ini disebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap aspek fungsional jewawut dan citra jewawut sebagai pakan burung. Dengan demikian diperlukan upaya untuk memperkenalkan jewawut sebagai pangan bercitra tinggi, salah satunya dengan pembuatan serbuk minuman jewawut instan dan uji penerimaan konsumennya. 2

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Membuat formulasi serbuk minuman jewawut instan dan mengevaluasi tingkat kesukaan panelis terhadap formulasi tersebut. 2. Memproduksi dan menganalisis sifat fisik-kimia serbuk minuman jewawut instan yang bermanfaat sebagai pangan fungsional. 3. Melakukan uji penerimaan konsumen terhadap serbuk minuman jewawut instan melalui survei persepsi konsumen. 3 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Jewawut

Jewawut merupakan tanaman pangan pokok non beras yang memiliki peran penting dalam ketahanan pangan negara berkembang di masa mendatang Smith, 1996. Menurut Nurmala 2003, jewawut diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae Kelas : Monocotyledon Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Pennisetum Spesies : Pennisetum sp. Data produksi global jewawut, penggunaannya, dan tiga produser jewawut terbesar pada tahun 1996 dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 . produksi global jewawut, penggunaannya, dan tiga produser jewawut terbesar Morris dan Bryce, 2000 Berdasarkan kuantitas produksinya, ada 4 jenis jewawut yang terpenting yaitu pearl millet Pennisetum glaucum, foxtail millet Setaria italica, proso millet Panicum miliaceum, dan finger millet Eleusine coracana. Jewawut yang dipakai dalam penelitian ini berjenis pearl millet. Pearl millet memiliki potensi tertinggi dibandingkan jenis millet lainnya, berdasarkan karakteristik atau sifatnya untuk dieksploitasi secara komersil Stoskopf, 1985. Pearl millet telah dijadikan sebagai pangan pokok jutaan manusia Taylor et al., 2006. Di India, pearl millet merupakan sereal keempat terpenting setelah beras, terigu, dan sorgum. Pearl millet juga menduduki ranking keenam sereal terpenting di dunia setelah terigu, beras, jagung, barley, dan sorgum. Pearl millet merupakan tanaman dengan rata-rata tinggi 2 m dan panjang tangkai biji 15 – 140 cm National Research Council, 1996. Biji pearl millet berbentuk bulat, berwarna putih kekuningan, dan kulit biji berwarna cokelat kemerahan. Tanaman dan biji pearl millet ini dapat dilihat pada Gambar 2. 4 Gambar 2. a Tanaman jewawut b Biji jewawut Pearl millet berasal dari daerah Sahel, Afrika Barat. Dari wilayah Sahel menyebar ke Sudan lalu ke Senegal Taylor dan Emmambux, 2004. Pearl millet beradaptasi sangat baik pada wilayah tropis, dan tetap dapat beradaptasi dengan baik pada wilayah bertemperatur panas. Tanaman ini dapat ditemukan di setiap benua dan dapat menghasilkan biji-bijian pada tanah berpasir, berbatuan, pada lingkungan tanah yang sangat asam, sangat kering, sangat gersangtidak subur bagi beras dan jagung Stoskopf, 1985. Pearl millet Pennicetum glaucum L. R. Br. mampu tumbuh pada tanah yang kurang subur dengan water holding capacity yang rendah dimana tanaman serealia lain pada umumnya gagal produksi McIntyre et al., 1995. Pearl millet dapat tumbuh pada suhu 25 C - 45 C Stoskopf, 1985. Pada suhu 25 C - 30 C pearl millet tumbuh secara optimum Pelembe et al., 2002. Kondisi pertumbuhan pearl millet membutuhkan waktu penanaman antara 60 - 70 hari. Di Amerika, produksi pearl millet mencapai 2000 kgha, di iklim tropis kurang dari 1000 kgha, potensi ini dapat ditingkatkan hingga 2500 - 4000 kgha bila curah hujannya rendah ± 500 mm per musim dan pada tanah berpasir Nurmala, 2003. Jumlah pearl millet dilaporkan mencapai setengah jumlah total produksi jewawut dunia ICRISATFAO, 1996. Produksi jewawut dunia berkisar 1.5 dari total panen serealia dunia Morris dan Bryce, 2000. Menurut FAO 2007, produksi pearl millet berkisar 33.6 – 37.3 juta ton pada tahun 2001 hingga tahun 2005. Area yang dapat ditanami pearl millet sangat luas yaitu daerah tropis di Amerika, Afrika, dan Asia Selatan. Diperkirakan 20 lahan kering belum dieksploitasi di Afrika dan Amerika Selatan Rachie, 1975. Di Indonesia, penanaman pearl millet masih bersifat tumpang sari di daerah Jawa, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat sehingga produksinya masih rendah Suherman et al., 2003. Namun di Indonesia, penanaman pearl millet Pennicetum glaucum dapat menggunakan lahan kering seluas 7.7 juta hektar yang belum dimanfaatkan, yang tersebar hampir di semua kepulauan di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi lihat Tabel 1. Sampai tahun 2006, Balai Penelitian Tanaman Serealia Indonesia telah memiliki koleksi plasma nutfah jewawut 57 aksesi http:balitsereal.litbang.deptan.go.id , 13 September 2010. 5 Tabel 1. Luas lahan kering di Indonesia menurut penggunaannya Jenis Lahan Tahun ha 1995 1996 1997 1998 Pekaranganlahan bangunan dan halaman sekitar 5.155.422 5.291.375 5.331.489 5.516.440 Tegalkebunladang 11.368.507 11.562.812 11.608.194 11.815.917 Padang rumput 1.889.399 1.953.085 2.056.332 2.016.972 Rawa-rawa 3.883.019 4.172.930 4.270.515 4.268.701 Tambakkolamempang 604.720 622.360 635.981 649.692 Lahan kering yang tidak diusahakan 6.967.938 7.335.586 7.577.909 7.720.257 Lahan lainnya 23.390.756 23.932.485 24.149.635 25.533.382 Total Indonesia 53.261.756 54.872.629 55.632.052 57.523.359 Sumber: Adiratma, 2004 Pearl millet umumnya baru dikenal sebagai makanan burung, banyak dijual di penjual makanan burung dan tumbuh liar sebagai gulma Nurmala, 2003. Namun sebenarnya sudah banyak produk makanan dan minuman berbasis pearl millet yang telah diproduksi di negara lain Gadaga et al., 2006. Nama-nama produk berbasis jewawut ini dapat dilihat pada Tabel 2. Di Amerika, pearl millet disajikan lebih modern yaitu dijadikan bahan untuk membuat minuman berenergi yang dikenal sebagai milo Nurmala, 2003. Tabel 2. Makanan tradisional yang terbuat dari jewawut Jenis Makanan Nama makanan Negara Asal Roti Nonfermentasi Roti, rotti, chapati India Roti Fermentasi Kisra, dosa, dosai, galletes, injera Afrika, India Bubur Kental Ugali, tuwo, saino, dalaki, aceda, atap, bogobe, ting, tutu, kalo, karo, kwon, nshimba, nuchu, tô, tuo, zaafi, asidah, mato, sadza, sangati Afrika, India Bubur Cair Uji, ambali, edi, eko, kamo, nasha, bwa kal, obushera Afrika, India Ogi, oko, akamu, kafa, koko, akasa Nigeria, Ghana Produk Kukus Couscous, deguĕ Afrika Barat Rebusan seperti nasi Annam, acha Afrika, India Snack cemilan Asia, Afrika Minuman Beralkohol Burukutu, dolo, pito, talla Afrika Barat marisa, busaa, Merissa, urwaga, mwenge, munkoyo, utshwala, utywala, ikigage Sudan, Afrika Selatan Minuman Nonalkohol Mehewu, amaheu, marewa, magou, letting, abrey, huswa, Kunun Afrika Nigeria Sumber: ICRISAT, 1987 6 Gambar 3. Struktur biji pearl millet Taylor dan Emmambux, 2004 Struktur dari biji pearl millet dapat dilihat pada Gambar 3. Bagian utama biji kernel pearl millet adalah perikarp, endosperma, dan embrio. Pearl millet terdiri dari perikarp 8.4, endosperma 75, dan embrio 16.5. Sedangkan jika dibandingkan dengan sorgum, distribusi bagian kernel yaitu perikarp 6, endosperma 84, dan embrio 10 Serna-Saldivar dan Rooney, 1995. Pearl millet mengandung asam lemak tak jenuh sebesar 75 dari total lemak dan serat sebesar 2 Lestienne et al., 2007. Menurut Nurmala 2003, kadar abu pearl millet 3.86 dan kadar seratnya 5.65. Protein kasar yang dikandung pearl millet berjumlah 7.29 Yanuwar,

2009. Komposisi kimia pearl millet dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3.

Komposisi kimia per 100 g biji edible pearl millet Komponen Kadar Yanuwar, 2009 Kadar Leder, 2004 Kadar Nurmala, 2003 Kadar Rooney, 1978 Kadar air bk 7.61 - 12.51 8.8 Kadar abu 1.77 - 3.86 2.3 Protein kasar 7.29 - 11.38 12.1 Lemak 1.63 - - 5.0 Palmitat - - - 20 Stearat - - - 5 Oleat - - - 26 Linoleat - - - 45 Linolenat - - - 4 Serat kasar - 2.20 5.65 2.4 Karbohidrat 81.52 75 69.4 Energi kasar kalg - 363 386 - P mg100g - - 50.00 - Mg mg100g - - 122.10 - Fe mg100g - 3.00 7.80 - Zn mg100g - - 3.60 - Ca mg100g - - 19.80 - Vitamin A mg100g - - 0.023 - Vitamin C mg100g - 25 26.40 -