43
Gambar 14. Proporsi frekuensi konsumsi produk minuman sereal
Frekuensi pembelian minuman sereal komersil yang berbeda-beda ini akan
mempengaruhi penilaian konsumen berdasarkan intensitas pengenalannya terhadap atribut minuman sereal komersil. Pembeli sering merupakan kelompok pembeli yang memiliki motif
pembelian yang kuat. Selain itu, pembeli sering telah menaruh kepercayaanloyalitas untuk membeli suatu produk minuman sereal yang sejenis yang dicoba. Keterlibatan kelompok
pembeli sering dalam survei membuka kesempatan kepada pembeli untuk menaruh perhatian pada produk baru yang sejenis yang dicoba.
2. Pengetahuan Konsumen tentang Jewawut
Pengetahuan konsumen terhadap bahan baku produk yang dikonsumsinya akan memudahkan konsumen dalam memutuskan membeli atau tidak suatu produk. Sebelum
pengisian kuesioner, 1 orang konsumen diberikan satu leaflet yang berisi informasi singkat tentang jewawut, gambar tanaman jewawut, dan ditunjukkan contoh biji jewawut. Sebesar
31 konsumen 31 orang sudah tahu tentang jewawut. Pengetahuan tersebut diperoleh konsumen dari televisi, radio, institusi pendidikan, dan pengalaman pemeliharaan burung
lihat Tabel 9. Tabel 9.
Sumber informasi mengenai jewawut yang diketahui konsumen
Sumber informasi Jumlah
Persentase
Televisi 4
12.90 Radio
2 6.45
Koran 3
9.68 Majalah
10 32.26
Institusi Pendidikan 9
29.03 Orang Lain
2 6.45
Pengalaman Pemeliharaan Burung
1 3.23
Berdasarkan hasil survei lihat Gambar 15, sebesar 33 konsumen menyatakan baru
saja tahu tentang jewawut dari leaflet yang dibaca. Pengetahuan tentang jewawut itu antara lain: jewawut adalah biji-bijian yang ukurannya kecil, dapat menjadi pengganti gandum dan
44
beras, dapat digunakan sebagai pakan burung, dan merupakan salah satu makanan pokok tradisional. Lalu konsumen yang menyatakan tidak tahu tentang jewawut berjumlah 36. Hal
ini disebabkan informasi yang diberikan kepada konsumen dianggap kurang memadai untuk meningkatkan pengetahuan konsumen.
Gambar 15. Proporsi pengetahuan konsumen tentang jewawut
Berkaitan hal di atas, konsumen yang menilai bahwa jewawut cocoksesuai untuk dijadikan produk minuman sereal berjumlah 70 dan yang menilai tidak cocok untuk
dijadikan produk minuman sereal berjumlah 30 lihat Gambar 16. Sebesar 28 dari 30
konsumen yang menilai tidak cocok menyarankan jewawut dibuat produk bubur dan 3 sisanya menyarankan jewawut dibuat produk roti. Hal ini agar jewawut berperan lebih konkrit
dalam program diversifikasi pangan.
Gambar 16. Proporsi persepsi konsumen tentang kecocokan jewawut dijadikan
minuman sereal Dari 70 konsumen yang menilai jewawut cocok dijadikan minuman sereal, sebanyak
21 menyarankan serbuk minuman jewawut instan diposisikan sebagai minuman kesehatan sehari-hari, sebanyak 19 mennyarankan diposisikan sebagai minuman sarapan, sebanyak
23 menyarankan diposisikan sebagai minuman cemilan penunda lapar, dan sebanyak 7
menyarankan sebagai minuman pelengkap waktu makan lihat Gambar 17.