Pengetahuan Konsumen tentang Manfaat Serbuk Minuman Jewawut Instan

46 buang air besar, mengurangi resiko terjadinya kanker, mengurangi resiko terjadinya penyakit jantung, mencegah penuaan dini, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Adapun konsumen yang tidak tahu manfaat produk hanya memilih jawaban yaitu pengganjal rasa lapar. Gambar 18. Proporsi pengetahuan konsumen tentang manfaat serbuk minuman jewawut instan Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar. Salah satu segmentasi perilaku yaitu konsumen mencari manfaat dari produk yang dibeli. Dengan demikian, pengetahuan konsumen mengenai manfaat produk yang diuji coba dapat menimbulkan motif kebutuhan terhadap produk.

4. Penilaian Konsumen terhadap Produk Serbuk Minuman Jewawut Instan

Penilaian atribut eksternal suatu produk dapat turut menyebabkan peningkatan kecenderungan konsumen untuk membelimengkonsumsi produk Sumarwan, 2004. Hasil evaluasi atribut eksternal produk yang diolah menggunakan one sampel t-test menunjukkan atribut kesukaan merek “Serefita” dengan skor tertinggi yaitu 0.62, diikuti kesukaan atribut label sebesar 0.36 dan kesukaan atribut kemasan sebesar 0.24 lihat Lampiran 16. Nilai rata- rata kesukaan atribut merek serbuk minuman jewawut instan menunjukkan bahwa merek tersebut dinilai menarik oleh konsumen. Sedangkan nilai rata-rata kesukaan atribut label dan kemasan menunjukkan bahwa label dan kemasan dinilai agak menarik oleh konsumen. Setelah konsumen mencoba segelas 40 ml minuman sereal dari serbuk jewawut instan formula ke-1 plus gula dan susu yang disajikan, konsumen memberikan penilaian mengenai kesukaan atribut internal produk. Dari ketiga atribut internal produk, atribut aroma lihat Lampiran 18 memperoleh penerimaan dengan skor 2.69 agak suka-suka, kemudian diikuti penerimaan atribut rasa lihat Lampiran 19 sebesar 2.94 agak suka-suka, dan atribut warna lihat Lampiran 20 sebesar 2.99 agak suka-suka. Kemudian secara overall, produk minuman sereal ini memiliki nilai penerimaan agak suka hingga suka lihat Lampiran 21. Data penerimaan yang diperoleh dari survei dibandingkan dengan data penerimaan sebelum survei memakai independent sampel t-test. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan dan mengetahui perbedaan rata-rata penerimaan formula ke-1 plus gula dengan formula ke-1 plus gula dan susu pada dua kelompok yang saling bebastidak saling berhubungan, dimana kelompok yang satu memberlakukan blind sample pada uji sensori 47 dengan panelis tidak terlatih berjumlah 70 orang dan kelompok yang satu lagi memberlakukan non blind sample pada survei persepi 100 orang konsumen. Hasil independent sampel t-test menunjukkan adanya peningkatan penerimaan yang signifikan atribut aroma, rasa, dan overall ditandai dengan penurunan skor rata-rata dan signifikan 2-tailed 0.05 pada non blind samplesampel survei lihat Lampiran 18-21. Dengan demikian terbukti secara meyakinkan pada taraf kepercayaan 95 bahwa terdapat perbedaan rata-rata penerimaankesukaan terhadap atribut internal produk. Hal ini disebabkan oleh adanya upaya memperkenalkan melalui merek, label, dan kemasan, memberikan pengetahuan mengenai produk meliputi manfaat dan bahan baku, dan meningkatkan citra produk melalui pencantuman nomor P-IRT. Akan tetapi, perlakuan yang diberikan pada sampel uji tidak seragam, antara sewaktu survei kondisi non blind sample dengan sewaktu uji rating hedonik kondisi blind sample. Padahal tinggi rendahnya respon semata-mata merupakan akibat dari pengaruh perlakuan yang diberikan. Pada saat survei, sampel berupa formula ke-1 plus gula dan susu. Sedangkan pada saat uji rating hedonik, sampel berupa formula ke-1 plus gula saja. Selain itu pada saat uji rating hedonik, hanya formula ke-1 yang ditambahkan gula di antara dua formula lainnya. Dengan demikian, data yang dianalisis sebenarnya belum memenuhi asumsi analisis ragam sehingga hasil analisis belum dapat menggambarkan perbedaan kesukaan yang sebenarnya terhadap produk. Atau dalam konsep yang lain, ragam yang lebih besar dengan ukuran sampel yang lebih kecil akan mengakibatkan peningkatan tingkat kesalahan, yaitu nilai alpha akan lebih besar dari 0.05.

5. Minat Pembelian Produk Serbuk Minuman Jewawut Instan

Berdasarkan hasil survei, konsumen yang berminat membeli produk serbuk minuman jewawut instan dengan asumsi harga produk menyamai harga produk komersil berjumlah 72 dan yang tidak berminat membeli produk serbuk minuman jewawut instan hanya berjumlah 28. Hal ini disebabkan sudah timbulnya rasa kepercayaan konsumen terhadap produk yang telah diketahuinya. Gambar 19. Proporsi minat pembelian konsumen