Usia Konsumen Survei Persepsi Konsumen Sumarwan, 2004

42 Gambar 13. Proporsi tingkat pendidikan konsumen Pembentukan persepsi pada konsumen dengan tingkat pendidikan tinggi berasal dari rangsangan kebutuhan dan dari pengetahuan yang logis tentang suatu produk Kurniawati, 2009. Semakin tinggi tingkat pendidikan konsumen, maka semakin mudah terbuka untuk mengenal produk baru dan untuk mencoba alternatif yang lebih bermanfaat dari produk yang sudah ada. Konsumen yang memiliki tingkat pendidikan akhir S1 sebanyak 37 memberikan sumbangan terbesar pada hasil survei persepsi konsumen yang dilakukan.

c. Perilaku dan Persepsi Konsumen Serbuk Minuman Jewawut Instan

1. Frekuensi Mengkonsumsi Produk Sejenis Minuman Sereal

Menurut Istjanto 2007 ada tiga kelompok konsumen berdasarkan kuantitas konsumsi yaitu konsumen berat heavy users, konsumen mediaumrata-rata medium users, konsumen ringan light users. Pembagian konsumen berdasarkan frekuensi konsumsi dapat disesuaikan dengan distribusi data konsumsi produk Kotler dan Amstrong, 2001. Penelitian ini mengelompokkan konsumen ke dalam tiga kategori kuantitas pembelian yaitu pembeli sering pembelian 10 kali per bulan, pembeli kadang-kadang pembeli 3 – 10 kali per bulan dan pembeli jarang pembelian 3 kali per bulan. Berdasarkan data frekuensi konsumen dalam mengkonsumsi produk minuman sereal komersil lihat Gambar 14 diperoleh informasi bahwa 27 konsumen mengkonsumsi produk minuman sereal komersil secara tidak menentu, sebesar 16 konsumen mengkonsumsi sebulan sekali, dan sebesar 8 konsumen mengkonsumsi dua minggu sekali. Hal diatas dikategorikan sebagai pembeli jarang yaitu berjumlah total 51. Pembeli kadang- kadang dalam penelitian ini yaitu yang mengkonsumsi produk sereal seminggu sekali sebesar 24. Lalu sebesar 25 konsumen yang mengkonsumsi produk sereal komersil dikategorikan sebagai pembeli sering. Data ini diperoleh dari jawaban yang tersedia yang dipilih oleh konsumen. 43 Gambar 14. Proporsi frekuensi konsumsi produk minuman sereal Frekuensi pembelian minuman sereal komersil yang berbeda-beda ini akan mempengaruhi penilaian konsumen berdasarkan intensitas pengenalannya terhadap atribut minuman sereal komersil. Pembeli sering merupakan kelompok pembeli yang memiliki motif pembelian yang kuat. Selain itu, pembeli sering telah menaruh kepercayaanloyalitas untuk membeli suatu produk minuman sereal yang sejenis yang dicoba. Keterlibatan kelompok pembeli sering dalam survei membuka kesempatan kepada pembeli untuk menaruh perhatian pada produk baru yang sejenis yang dicoba.

2. Pengetahuan Konsumen tentang Jewawut

Pengetahuan konsumen terhadap bahan baku produk yang dikonsumsinya akan memudahkan konsumen dalam memutuskan membeli atau tidak suatu produk. Sebelum pengisian kuesioner, 1 orang konsumen diberikan satu leaflet yang berisi informasi singkat tentang jewawut, gambar tanaman jewawut, dan ditunjukkan contoh biji jewawut. Sebesar 31 konsumen 31 orang sudah tahu tentang jewawut. Pengetahuan tersebut diperoleh konsumen dari televisi, radio, institusi pendidikan, dan pengalaman pemeliharaan burung lihat Tabel 9. Tabel 9. Sumber informasi mengenai jewawut yang diketahui konsumen Sumber informasi Jumlah Persentase Televisi 4 12.90 Radio 2 6.45 Koran 3 9.68 Majalah 10 32.26 Institusi Pendidikan 9 29.03 Orang Lain 2 6.45 Pengalaman Pemeliharaan Burung 1 3.23 Berdasarkan hasil survei lihat Gambar 15, sebesar 33 konsumen menyatakan baru saja tahu tentang jewawut dari leaflet yang dibaca. Pengetahuan tentang jewawut itu antara lain: jewawut adalah biji-bijian yang ukurannya kecil, dapat menjadi pengganti gandum dan