Pengaruh Lingkungan Terhadap Perkembangan Individu
banyak peluang untuk berkembang lebih baik dan berkualitas terutama dalam bidang pendidikan.
Ketiga, faktor status sosial ekonomis. Keadaan sosial ekonomi keluarga dan masyarakat sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Di daerah
atau negara yang keadaan sosial ekonominya maju berpengaruh terhadap perkembangan anak yang cenderung lebih baik.
Keempat, faktor budaya, faktor budaya yang dapat mempengaruhi perkembangan anak sesungguhnya sangat luas dan kompleks, sebetulnya
faktor ini sudah termasuk ke dalam faktor sosial ekonomi di atas. Diambil contoh konkretnya adalah tingkah laku atau budaya masyarakat yang hidup di
daerah pantai pesisir akan berbeda dengan tingkah laku budaya masyarakat yang tinggal di kota-kota besar seperti di Jakarta, Surabaya, Medan, dan lain-
lain. Sementara itu, tiap-tiap masyarakat mempunyai perbedaan-perbedaan. Adanya perbedaan-perbedaan yang tegas ini akan memunculkan perbedaan-
perbedaan individual. Bermacam-macam kebudayaan daerah atau kelompok masyarakat tersebut
menyebabkan timbulnya ketidaksamaan antara nilai-nilai yang dipelajari anak ketika di rumah atau lingkungan masyarakat tempat tinggalnya dengan nilai-
nilai yang tinggal dengan nilai-nilai yang dipelajari di sekolah.
44
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan individu manusia tidak saja ditentukan oleh faktor pembawaan
lahir, melainkan ditentukan juga oleh pengaruh faktor lingkungan di sekitar hidupnya. Anak yang lahir kekinian dengan lingkungan yang serba modern
kelak bisa menjadi programer komputer, fashion staylish, dan lain-lain. Berbeda dengan anak yang lahir ribuan tahun lalu, dengan lingkungan yang
berbeda pula anak ini kadang hanya bisa menjadi petani, nelayan dan lain-
44
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, Jogjakarta : Ar- Ruzz Media, h. 204
lain.karena belum ada peluang bagi mereka dan belum muncul alat-alat modern pada zamannya.
C.
Penelitian Relevan
Penlitian Terdahulu telah dilakukan oleh Jariah, dalam skripsinya yang berjudul “
Strategi Pembinaan Disiplin Belajar Siswa di SMA Harapan Ibu Pondok Pinang” memberikan kesimpulan bahwa
Strategi Pembinaan Disiplin Belajar Siswa di SMA Harapan Ibu Pondok Pinang dengan tujuan pembinaan disiplin belajar
ditujukan agar terciptanya prilaku yang tidak menyimpang dari peserta didik karena sudah diingatkan melalui peraturan yang ada, mendorong siswa untuk
melakukan prilaku yang baik dan benar, membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan sehingga dapat menjauhi hal-hal
yang dilarang oleh sekolah dan sebagai upaya agar siswa belajar hidup dengan kebiasan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat.
45
Kemudian penelitian tentang pariwisata sudah diteliti oleh Hilmansyah, dengan judul skripsi “Peran Majlis Ulama Indonesia Dalam Penanggulangan
Dampak Pariwisata Terhadap Kehidupan Keagamaan di Pulau Tidung Kepulauan Seribu”, dengan latar belakang bahwa dari sisi ekonomi, aktivitas pariwisata di
Pulau Tidung sangat membantu masyarakat setempat dalam meningkatkan pendapatan masyarakat yang akan berujung pada kesejahteraan masyarakat
setempat. Namun, disisi lain, yaitu aspek religikeagamaan disadari atau tidak sudah
mengalami degradasi, bahkan sedikit demi sedikit telah melunturkan kebiasaan keagamaan yang telah lama ada disana. Masyarakat termasuk siswa dan siswi
45
Jariah , “Strategi Pembinaan Disiplin Belajar Siswa di SMA Harapan Ibu Pondok
Pinang ”. Skripsi S1, FITK , Manajemen Pendidikan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2013
sekolahpun sering disibukkan dengan kegiatan melayani wisatawan yang mayoritas non muslim.
46
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Fauziah yang berjudul “Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku Siswa MTsN 26 Pulau Tidung”, dengan latar
belakang bahwa pariwisata selain memberikan kontribusi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD maupun memberikan nilai tersendiri bagi
kesejahteraan masyarakat setempat. Namun disisi lain hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa dengan terbentuknya Pulau Tidung sebagai objek wisata sangat
berdampak terhadap corak dan prilaku masyarakat dan pelajar atau siswa, khususnya siswa MTsN 26 Pulau Tidung. Prilaku yang dimaksud adalah adalah
sebuah perubahan yang terjadi dalam menjalankan kewajibannya sebagai siswa yang disiplin.
Perubahan gaya hidup yang diakibatkan oleh perkembangan Pulau Tidung sebagai objek wisata baik pada bidang sosial, budaya, ekonomi, politik,
lingkungan hidup dan sebagainya. Memiliki dampak tersendiri bagi siswa MTsN 26 dan tidak menutup kemungkinan pada hal-hal yang berkaitan dengan idiologi,
agama serta prilaku sosial lainnya yang merendahkan Aqidah Islamiyah. Hal seperti ini bisa dilihat pada aktivitas siswa sehari-hari yang kadang tidak mau
menjalankan kewajibannya sebagai siswa.
47
D.
Kerangka Berfikir
Agar lebih terarah, penulis membuat kerangka pikir sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian tentang pembinaan displin belajar siswa di sekolah
pada lingkungan objek wisata
46
Hilmansyah, “Peran Majlis Ulama Indonesia MUI dalam Penanggulan Dampak Pariwisata Terhadap Kehidupan Keagamaan di Pulau Tidung Kepulauan Seribu”. Skripsi
S1, FIDKOM, Manajemen Dakwah. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2012
47
Fauziah, ”Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku Siswa di MTsN 26 Pulau Tidung”.
Skripsi S1, FAI, Pendidikan Agama Islam. Universitas Islam Negeri, 21015
Kondisi nyata SMK Negeri 61 Jakarta dalam proses penanaman sikap disiplin, yaitu : masih rendahnya disiplin belajar, siswa tidak mematuhi tata tertib
sekolah, siswa berprilaku menyimpang baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, guru sering terlambat hadir di sekolah, dan lingkungan sekolah yang
kurang kondusif, Penanaman sikap disiplin ini sangat penting bagi siswa karena dengan
kedisiplinan yang ditanamkan secara intensif dan maksimal maka output yang dihasilkan dapat terbentuknyatercetaknya peserta didik dengan karakter
menghargai waktu, unggulan, bertanggung jawab dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun lingkungan masyarakat di masa yang akan datang. Dengan penanaman
sikap disiplin diharapkan dapat menunjang perbaikan karakter yang kurang baik yang sudah terbangun pada diri siswa lambat laun dapat diperbaiki sehingga
prestasi yang dihasilkan juga akan ikut baik Sebagai lembaga pendidikan, sekolah mengajarkan berbagai keterampilan dan
kepandaian kepada peserta didik. Disamping itu, sekolah juga tempat
mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Akan tetapi fungsi sekolah sebagai pembentukan nilai dan norma dalam diri peserta didik sekarang ini banyak menghadapi tantangan. Indikasi adanya
tantangan tersebut dapat dilihat dengan kondisi disiplin siswa. Seperti, rendahnya kedisiplinan belajar siswa, siswa tidak mematuhi tata tertib sekolah, siswa
berprilaku menyimpang di dalam kelas, siswa kurang memperhatikan pelajaran yang diajarkan. Pelanggaran-pelanggaran tersebut yang merupakan salah satu
unsur penghambat terhadap keberhasilan belajar peserta didik khususnya dan
dalam pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.
Dari permasalahan tersebut, menunjukan bahwa pembinaan disiplin belajar siswa disekolah sangat penting. Pembinaan peserta didik dilakukan agar anak
mendapatkan berbagai pengalaman belajar untuk bekal kehidupan di masa yang akan datang. dengan adanya pembinaan disiplin belajar siswa disekolah, siswa
akan merasa bahwa disiplin merupakan bagian penting dalam mencapai prestasi
serta siswa akan merasa terbantu dalam mencapai keberhasilan proses belajar mengajar.
Mengingat lokasi SMK Negeri 61 Jakarta yang bertepatan satu objek wisata yang bersifat wisata pemukiman, artinya tempat pariwisata yang berbaur menjadi
satu dengan kehidupan masyarakat setempat maka erat kaitannya dengan kegiatan pariwisata pasti akan memberikan dampak bagi setiap kalangan yang
berkecimpung didalamnya. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa dengan berkembangnya Pulau Tidung menjadi objek wisata dapat memberikan dampak
negatif baik bagi masyarakat sekitar maupun bagi siswa yang sekolah di Pulau Tidung.
Dari sisi ekonomi memang dengan berkembangnya Pulau Tidung sebagai objek wisata sangat membantu ekonomi masyarakat setempat. karna diperkirakan
setiap minggu weekend wisatawan yang berkunjung sekitar 1.500 orang, bahkan bisa lebih ketika datangnya hari libur long weekend. Namun, disisi lain, yaitu
aspek religi dan pendidikan disadari sudah sangat mengalami pergeseran bahkan kebiasaan yang sudah terbentuk kini sedikit demi sedikit luntur akibat
perkembangan Pulau Tidung menjadi objek wisata. Salah satu buktinya adalah ketika bulan suci ramadhan, sudah beberapa tahun belakangan ini, bulan suci
ramadhan di Pulau Tidung tidak seikhdmat dulu. Hal ini ditandai oleh kegiatan masyarakat yang dengan sengaja merokok, makan, bahkan minum ditempat
umum. Dan tidak jarang pelaku dari kegiatan ini adalah pelajar yang berprofesi sebagai guide atau pemandu wisata.
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukaan diatas dan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan saudara Hilmansyah dan saudari Fauziah tentang
damapak negatif pariwisata Pulau Tidung terhadap disiplin belajar, penulis juga berpendapat bahwa siswa-siswa SMK Negeri 61 Jakarta yang berlokasi di Pulau
Tidung yang merupakan pulau pariwisata memiliki disiplin yang rendah dalam mengikuti aktivitas pendidikan di sekolah baik dalam bentuk ekstrakurikuler
maupun non ekstrakurikuler.