Keadaan Penduduk Keadaan Geografis

9 Nelayan 1.041 10 Pertukangan 9 11 Wiraswasta 42 12 Lain-lain 95 Jumlah 1.697 Sumber: Dokumentasi Kantor Kelurahan Pulau Tidung Kec.Kepulauan Seribu Selatan Kab. Adm. Kepulauan Seribu, September 2016 Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa masyarakat Pulau Tidung lebih dominan bermata pencaharian sebagai nelayan. Pulau Tidung merupakan daerah yang dikelilingi oleh lautan dan didukung potensi ikan yang cukup banyak dan variatif. Faktor pendidikan yang rendah juga mempengaruhi masyarakat di Pulau ini memilih profesi sebagai nelayan. Data diatas juga menggambarkan bahwa profesi sebagai ABRIPolisi kurang diminati oleh masyarakat karna masyarakat menilai profesi tersebut mempunyai resiko yang tinggi dan biaya pendidikan untuk jadi seorang ABRIPolisi terhitung tidak sedikit. Profesi sebagai pedagangpengusaha dengan menjadi pilihan yang selanjutnya dan tidak sedikit. kebutuhan masyarakat yang semakin hari meningkat, menjadikan sebagian masyarakat sebagai peluang usaha dan lagi-lagi faktor pendidikan juga mempengaruhi masyarakat untuk berprofesi sebagai pedagangpengusaha. Barang yang diperjual-belikan adalah kebutuhan sembako, alat-alat elektronik, sayur-sayuran dan makanan cepat saji. PNS Pegawai Negeri Sipil menjadi profesi urutan ketiga pilihan masyarakat disana. Memang profesi sebagai PNS dinilai masyarakat sebagai bukti kesuksesan seseorang dalam berkarir. Oleh karna itu, dengan alasan yang demikian, tidak sedikit masyarakat yang berbondong-bondong untuk menjadi PNS khususnya di pendidikan atau guru. Profesi menjadi wiraswasta dan buruh bangunan merupakan pilihan terakhir namun tidak sedikit yang memilih mata pencaharian ini. Kondisi alam di Pulau in tidak menentu dan daerah yang tidak begitu luas membuat profesi ini kurang diminati karna lowongan pekerjaan yang tidak pasti dan kurang menjanjikan.

C. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat SMK Negeri 61 Jakarta

Sobilis seorang putra Pulau Tidung di kepulauan seribu yang bekerja sebagai guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 241 Pulau Tidung, melihat kenyataan bahwa setiap berakhirnya tahun pelajaran siswai tamatan SMP hijrah meninggalkan pulau ke daratan Jakarta atau ke Pulau Pramuka untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SLTA, itupun bagi mereka yang memiliki keberadaan ekonomi lebih baik, bagi mereka yang tak mampu maka cukuplah pendidikan mereka sampai SMPSLTP dan tetaplah berada di Pulau Tidung. Pada tahun 2000 Sobilis meninggalkan pulau untuk menuju kantor dinas pendidikan untuk mengusulkan berdirinya sekolah SLTA di Pulau Tidung, di samping itu pula bekerja sama dengan masyarakat setempat dan aparat desa di wilayah tersebut. Pada tahun ajaran 2002, dimulailah pendidikan SMK di Pulau Tidung dengan jumlah siswa 60 membuka dua jurusan yaitu Akuntansi dan Administrasi Perkantoran dengan tenaga pengajar 15 orang. Sebagai tempat kegiatan belajar mengajar menumpang di gedung SMP Negeri 241 Pulau Tidung. Untuk label sekolah menggunakan nama SMK Negeri 12 KJ Kelas Jauh dari SMKN 12 Jakarta, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sampai pada akhirnya pada awal tahun 2007 pemerintah DKI Jakarta mengalokasikan dana 10 miliar rupiah untuk pembangunan sekolah kelautan di kepulauan seribu, sehingga terbit SK pendirian sekolah baru dengan nomor 10282007 salah satunya adalah SMK Negeri 61 Jakarta yang sebelumnya adalah SMK Negeri 12 KJ. Januari tahun 2008, seorang guru pembina dari SMK Negeri 4 dipercaya untuk menjabat kepala sekolah di SMKN 61 Kepulauan Seribu, yaitu Drs. Dedi Supardi dan pada tanggal 07 Oktober 2010 digantikan oleh Drs. Holik, MM seorang guru pembina SMK N 5 Jakarta, pada tanggal 25 Oktober 2010 kemudian digantikan oleh Ihsan Al Nursan, S.Pd pada tanggal 21 Maret 2014 digantikan oleh guru pembina dari SMK Negeri 49 Jakarta yaitu Drs. H. Taufik, M.Pd dan pada tanggal 18 September 2015 digantikan oleh guru dari SMKN 21 Jakarta yaitu Drs. Dadan Sabrudin. Dengan ditetapkannya Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan sesuai dengan keputusan Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah No.251CKEPMN2008, dengan pembagian bidang studi keahlian SMK menjadi 6 bidang yaitu : teknologi dan rekayasa, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan, seni kerajinan dan pariwisata, agribisnis dan agroteknologi, dan bisnis dan manajemen. Kemudian dengan di tetapkannya Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan yang baru sesuai dengan keputusan Dirjen Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 7013DKP2013, dengan pembagian bidang studi keahlian menjadi 9 bidang yaitu : teknologi dan rekayasa, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan, agribisnis dan agroteknologi, perikanan dan kelautan, bisnis dan manajemen, pariwisata, seni rupa dan kriya, dan seni pertunjukan. Adapun jurusan yang sudah ada di SMK Negeri 61 Jakarta meliputi Akuntansi, Administrasi Perkantoran, budidaya Perikanan, dan Nautika Kapal Penangkap Ikan NKPI.

2. Profil SMK Negeri 61 Jakarta

Nama Sekolah : SMK Negeri 61 Jakarta No. Statistik Sekolah : 341010101002 Status Akreditasi : A Alamat Lengkap : Jl. Pantai Selatan No. 1 Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu 14520 Website : http:www.smk61tidungdki.net E-Mail : Pulautidung_61yahoo.com No. Telepon : - Luas Tanah : 3300 hektar Pendidikan di Pulau Tidung terdiri dari tingkat PAUD, SD, SMP dan hanya sampai pada sekolah menengah atas atau SMA. Peneliti akan memaparkan tentang sekolah yang diteliti yakni SMK Negeri 61 Jakarta. SMK Negeri 61 Jakarta adalah lembaga Pendidikan formal tingkat SLTA satu-satunya di Pulau Tidung Kepulauan Seribu yang tepatnya berada di Jl. Pantai Selatan RT 007 RW 02 Kelurahan Pulau Tidung Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Jakarta. Secara geografis SMK Negeri 61 Jakarta berlokasi di lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran sekolah karena jauh dari pemukiman. Sayangnya SMK Negeri 61 Jakarta berlokasi di lingkungan yang berdekatan dengan Objek wisata utama di Pulau Tidung. Objek wisata di Pulau Tidung diberi nama Jembatan Cinta. hanya sekitar ±100 meter dari sekolah, sehingga dapat berdampak terganggunya proses KBM dari kebisingankeramaian kendaraan atau gangguan lainnya dan membuat proses KBM menjadi tidak nyaman.

3. Visi dan Misi SMK Negeri 61 Jakarta