KD = r
2
x 100 = 0,522
2
x 100 = 27,2
Hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh sebesar 27,2 hal ini menunjukan bahwa variabel X Lingkungan Pariwisata memberikan
kontribusi terhadap variabel Y Disiplin Belajar Siswa sebesar 27,2 .
F. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Product Moment antara tata lingkungan pariwisata dengan disiplin belajar di SMK Negeri 61 Jakarta,
menyatakan bahwa hipotesa penelitian H
a
yang telah diajukan dapat diterima, dengan nilai yang diperoleh 0,522. Nilai 0,522 kemudian dikonsultasikan pada
tabel interpretasi korelasi product moment dengan hasil interpretasi sedang karena 0,522 berada diantara 0,40-0,599. Sehingga dikatakan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara lingkungan pariwisata terhadap disiplin belajar siswa di SMK Negeri 61 Jakarta.
Kemudian berdasarkan perhitungan uji t, didapatkan hasil t
hitung
3,51. Dan dari hasil perhitungan degrees of freedom 104-2=102 pada taraf signifikan 5 sebesar
2,03, maka t
hitung
= 3,51 t
tabel
= 2,30. Sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh antara lingkungan pariwisata dengan disiplin belajar siswa di SMK Negeri 61
Jakarta. Dengan demikian dari hasil perhitungan data yang diperoleh dari lapangan,
terlihat ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan pariwisata dengan disiplin belajar siswa di SMK Negeri 61 Jakarta.
77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian pengaruh lingkungan pariwisata terhadap disiplin belajar siswa di SMK Negeri 61 Jakarta. Hasilnya yaitu terdapat pengaruh antara
lingkungan pariwisata dengan disiplin belajar siswa di SMK Negeri 61 Jakarta. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai uji hipotesis dengan menggunakan uji t.
Dimana nilai uji t lebih tinggi nilainya daripada nilai t tabel. Jika nilai uji t lebih tinggi daripada nilai t tabel maka hipotesa yang telah diajukan diterima, yaitu
terdapat pengaruh antara lingkungan pariwisata terhadap disiplin belajar siswa di SMK Negeri 61 Jakarta.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Siswa sebaiknya terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya sikap disiplin karena disiplin merupakan salah satu faktor pembentuk
kepribadian seseorang untuk lebih baik. 2. Guru pada dasarnya bisa menjadi sahabat tempat siswa mencurahkan
keluh kesah dalam belajar. Oleh karena itu guru sebaiknya meggunakan pendekatan yang dapat membuat nyaman siswa dalam menanamkan sikap
disiplin, jangan hanya menjadi sosok menyeramkan yang hanya bisa menghukum apabila siswa membuat pelanggaran. Setidaknya guru
menanyakan alasan mengapa siswa menlanggar sehingga dapat bersama- sama menemukan jalan keluar yang baik.
3. Kepala sekolah dan guru bagaikan cermin dimana siswa dapat meniru dan mencontoh prilaku di kesehariannya. Oleh karena itu kepala sekolah dan
guru sebaiknya tidak mencontohkan sikap-sikap yang kurang baik karena hal itu dapat memberi pengaruh besar terhadap siswa.