Pengertian Lingkungan Pariwisata Lingkungan Pariwisata

rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat dihindari. Itulah hukum alam yang harus dihadapi oleh anak didik sebagai mahluk hidup yang tergolong kelompok biotik. 30 Di samping itu lingkungan juga diartikan sebagai kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. 31 Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekililing proses pendidikan itu berlangsung yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati. Keempat kelompok benda-benda lingkungan lingkungan pendidikan itu ikut berperan dalam rangka usaha setiap siswamahasiswa mengembangkan dirinya. Tetapi manajemen pendidikan menaruh perhatiannya terutama kepda lingkungan yang berwujud manusia yaitu masyarakat. 32 Dari pengertiaan diatas maka dapat disimpulakan bahwa pengertian lingkungan adalah tempat segala sesuatu yang ada disekitar baik mahluk hidup dan mahluk mati, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi yang dapat memberikan dampak yang berbeda-beda bagi individu. Sebelum mengetahui apa itu lingkungan pariwisata, akan lebih baik apabila mengetahui istilah “pariwisata” itu sendiri. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan yang dimaksud dengan : 30 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,Jakarta : Rineka Cipta, 2008, h. 176 31 https:id.m.wikipedia.org . Diunduh pada kamis 29 Desember 2016 pukul 11:00 32 Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004, h. 177 1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. 2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata 3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. 4. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. 5. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya wisata, usaha sarana pariwista dan usaha lain yang terkait dibidang tersebut. 6. Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. 7. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. 33 Pariwisata ditinjau dari segi bahasa kata pariwisata terdiri dari dua suku kata pari dan wisata. Pari yang berarti sekitar atau segala arah, wisata berarti berpergian. Jadi pariwisata dapat diartikan berpergian kesegala arah dalam rangka mengelilingi dunia, seperti berpergian ketempat bersejarah, puncak gunung, pantai, ke daerah pulau-pulau maupun ke negara lain. 34 Pariwisata ditinjau dari segi istilah, Menurut W. Hunziker dan K. Krapf, dari rumusan ini mengandung 2 unsur pokok, yaitu: pertama pariwisata adalah suatu bentuk interaksi sosial yang di timbulkan oleh kunjungan orang-orang asing atau lokal dan bukan penduduk setempat. Kedua kedatangan orang- orang asing dengan tidak tujuan tinggal menetap disuatu tempat yang mereka 33 UU RI No. 09 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan 34 Oka A. Yoeti, Ekonomi Pariwisata : Introduksi, Informasi dan Implementasi, Jakarta : Kompas, 2008, h.15 kunjungi dan bukan pula untuk melakukan pekerjaan dengan mendapat penghasilan. 35 Istilah lain mengatakan bahwa pariwisata merupakan kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olah raga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah, dan lain-lain. 36 Pariwisata juga diartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha business atau untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. 37 Selain itu pariwisata adalah suatu kegiatan melakukan perjalanan dari rumah terutama untuk maksud usaha atau bersantai. pariwisata adalah suatu bisnis dalam penyediaan barang dan jasa bagi wisatawan pengunjung dalam perjalanannya. 38 Dari pengertian di atas, maka dapat dipahami bahwa perjalanan pariwisata dilakukan untuk sementara waktu dan tidak menetap, perjalanaan dilakukan dari suatu tempat ke tempat yang lain, perjalanan itu merupakan perjalanan gembira yang berkaitan dengan tamasya dan rekreasi, dan orang yang melakukan perjalanan itu tidak mencari nafkah ditempat yang dikunjunginya. atau dengan kata lain kegiatan yang dilakukan manusia keluar dari rutinitas sehari-hari untuk mencari hiburan dalam rangka bersenang-senang atau menghilangkan kepenatan. 35 Oka A. Yoeti, Ekonomi Pariwisata : Introduksi, Informasi dan Implementasi, Jakarta : Kompas, 2008, h.16 36 James J. Spillane, Ekonomi Pariwisata : sejarah dan prospeknya, Kanisius, 1991, h. 20 37 Oka A. Yoeti, Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung : Angkasa, 1996. h. 118 38 Donald, dkk. Ekonomi Pariwisata, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,1997. h.6 Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, dan keluar dari tempat tinggalnya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal ditempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sedangkan lingkungan pariwisata berarti tempat yang digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas wisatawan seperti perjalanan mengunjungi tempat lain dengan tujuan rekreasi, untuk mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olah raga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah, dan lain-lain. Atau dengan kata lain bahawa lingkungan pariwisata merupakan kawasan dengan kuas tertentu yang dibangung atau disediakan untuk memenihi kebutuhan pariwisata, termasuk didalamnya yaitu masyarakat dan segala kegiatan yang dilakukannya.

2. Jenis-jenis Lingkungan

Selama hidup anak didik tidk bisa menghindari diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang berbeda ini selalu trjadi dalam mengisi kehidupan anak didik. Keduannya mempunyai pengaruh cukup signifikan terhadap belajar anak di sekolah. a. lingkungan Alami Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha di dalamnya. Pencemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik yang hidup di dalamnya. Udara yang tercemar merupakan polusi yang dapat mengganggu pernafasan. Oleh karena itu, keadaan suhu dan kelembaban udara berpengaruh terhadap belajar anak didik di sekolah. b. Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah yang di dalamnya dihiasi dengan tanamanpepohonan yang dipelihara dengan baik. Apotik hidup mengelompokan dengan baik dan rapi sebagai laboratorium alam bagi anak didik. Kesejukan lingkungan membuat anak didik betah tinggal berlama-lama di dalamnya. Begitulah lingkungan sekolah yang dikehendaki. Bukan lingkungan sekolah yang gersang, pengap, tandus, dan panas yang berkepanjangan. Oleh karena itu, pembangunan sekolah sebaiknya berwawasan lingkungan, bukan memusuhi lingkungan. c. Lingkungan Budaya Sosial Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Demikian juga halnyadi sekolah. Ketika anak didik berada di sekolah, maka dia berada dalam sistem sosial di sekolah. Peraturan dan tata tertibn sekolah harus anak didik taati. Pelanggaran yang dilakukan oleh anak didik akan dikenakan sanksi sesuai jenis dan berat ringannya pelanggaran. Lingkungan sosial budaya di luar sekolah ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan problem tersendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah. Pembangun gedung sekolah yang tak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan kegaduhan suasana kelas. Keramaian sayup-sayup terdengar oleh anak didik di dalam kelas. Bagaimana anak didik dapat berkonsentrasi dengan baik bila berbagai gangguan dari peristiwa di luar sekolah. 39

3. Jenis-jenis Pariwisata

Walaupun banyak jenis wisata ditentukan menurut motif tujuan perjalanan, dapat pula dibedakan adanya beberapa jenis pariwisata khususnya sebagai berikut : 39 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2008, h. 178