Sumber-sumber Pelanggaran Disiplin Disiplin Belajar Siswa

pendapat dalam belajar. Kebutuhan dan hak adalah faktor yang menentukan tingkat kedisiplinan siswa dalam belajar. Jika salah satu kebutuhan dan hak siswa tidak diperoleh maka siswa akan cenderung melakukan hal-hal yang dianggap melanggar ketentuan yang telah diberlakukan. Oleh karena itu guru perlu mempertimbangkan dalam menentukan program disiplin yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan latar belakang kondisi para siswa. Bila kebutuhan ini tidak lagi dapat dipenuhi melalui cara-cara yang sudah biasa dalam masyarakat, maka akan terjadi ketidak seimbangan pada diri individu, dan yang bersangkutan akan berusaha mencapainya dengan cara- cara lain yang sering kurang bisa diterima masyarakat. Mungkin pula pelanggaran disiplin di sekolah bersumber pada lingkungan sekolah itu sendiri. Misalnya: 1 Kepemimpinan guru atau kepala sekolah yang otoriter yang menyebabkan sikap siswa yang agresif ingin berontak akibat kekangan dan perlakuan yang tidak manusiawi 2 Kurang diperhatikannya kelompok minoritas baik yang berada di atas rata- rata maupun yang berada di bawah rata-rata dalamberbagai aspek yang ada hubungannya dengan kehidupan disekolah. 3 Siswa kurang dilibatkan dan diikutsertakan dalam tanggung sekolah. 4 Latar belakang kehidupan keluarga. 5 Sekolah kurang mengadakan kerja sama dan saling melepas tanggung jawab. 26 sekolah erat hubungannya dengan kerajianan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib. Kedisiplinan pegawai karyawan dalam pekerjaan administrasi dan kebersihanketeraturan kelas, gedung 26 Sri Minarti, Manajemen Sekolah : Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2011, h. 193. sekolah, halaman dan lain-lain. Kedisiplinan kepala sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya. Dan kedisiplinan tim BP dalam pelayanan kepada siswa. 27 Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa apabila seluruh staf sekolah mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin maka hal itu akan membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga akan memberi pengaruh yang positif terhadap kegiatanan belajar siswa di sekolah. Sebaliknya jika seluruh staf disekolah kurang disiplin hal ini akan mempengaruhi kurangnya sikap disiplin siswa dalam belajar, siswa seolah diberikan contoh sikap yang kurang baik dan siswa juga akan cenderung meniru hal yang sama.

8. Penanggulangan Pelanggaran Disiplin

Penanggulangan pelanggaran disiplin perlu dilaksanakan secara penuh kehati-hatian, demokratis dan edukatatif. Cara-cara penanggulangan dilaksanakan secara bertahap dengan tetap memperhatikan jenis gangguan yang ada dan siapa pelakunya, apakah dilakukan oleh individu atau kelompok. Berikut ini dikemukakan tiga jenis teknik pembinaan disiplin, yaitu : a. Teknik inner control Teknik ini sangat disarankan untuk digunakan guru-guru dalam membina disiplin peserta didiknya.teknik ini menumbuhkan kepekaan atau penyadaran akan tata tertib dari pada akhirnya disiplin harus tumbuh dan berkembang dari dalam peserta itu sendiri self dicipline. Dengan kata lain peserta didik diharapkan dapat mengendalikan dirinya sendiri. b. Teknik external control Teknik external control yaitu mengendalikan diri dari luar berupa bimbingan dan penyuluhan. Teknik ini dalam menumbuhkan displin 27 Slameto, Belajar dan Fakto-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 2010, h. 67 cenderung melakukan pengawasan yang kadang perlu diperketat dan kalau perlu menjatuhkan hukuman terhadap setiap pelanggaran. c. Teknik cooperative control Dengan teknik ini, pembinaan kelas dilakukan dengan bekerja sama guru dengan peserta didik dalam mengendalikan situasi kelas kearah terwujudnya tujuan kelas yang bersangkutan. Dimana guru dengan peserta didik saling mengontrol satu sama lainnya terhadap pelanggaran tata tertib. 28 Dari penjelasan di atas maka dapat dipahami bahwa perlunya digunakan suatu teknik dalam penanggulangan sikap disiplin belajar, untuk itu seorang guru perlu menentukan teknik mana yang paling tepat yang akan digunakan untuk mendisiplinkan siswanya. guru dapat menggunakan teknik inner control dimana siswa akan menumbuhkan kesadaran akan sikap disiplin dari dirinya sendiri, atau guru dapat menggunakan teknik external control dimana guru dapat memperketan pengawasan terhadap siswanya dan yang terakhir guru juga dapat mengguanakan teknik cooperative control dimana teknik ini memerlukan kerja sama antara guru dan siswa untuk saling mengkontrol pelanggaran tata tertib di sekolah.

B. Lingkungan Pariwisata

1. Pengertian Lingkungan Pariwisata

Lingkungan sekitar tempat tinggal anak sangat mempengaruhi perkembangan pribadi anak. Di situlah anak itu memperoleh pengalaman bergaul dengan teman-teman di luar rumah dan sekolah. Kelakuan anak harus di sesuaikan dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan itu. 29 Dijelaskan bahwa lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan beriteraksi dalam mata 28 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, Bandung : Alfabeta, 2011, h. 95 29 S. Nasutin, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h.154