Pengertian Disiplin Belajar Siswa

makes him more capable of dealing adequately with his environment”, belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan menjadikannya mampu melestarikan lingkungannya secara memadai. 11 Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu yang di sebabkan oleh serangkaian kegiatan misalnya membaca, mendengar, meniru dan lain sebagainya. Sehingga menimbulkan pengetahuan baru yang berbeda anatara sebelum belajar dan sesudah belajar. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa belajar merupakan proses pembentukan moral yang diperoleh dari kondisi dan lingkungan baik dari internal maupun eksternal sehingga terjadinya suatu perubahan, perubahan itu ditandai dari yang semula buruk menjadi baik, yang semula tidak tau menjadi tau, yang semula tidak mengerti menjadi mengerti dan yang semula tidak bisa menjadi bisa. Salah satu faktor penting yang dapat mendukung kesuksesan dalam belajar adalah ditanamkan, dikembangkan dan dilaksanakannya disiplin agar tujuan belajar dapat tercapai. Oleh karena pentingnya sikap disiplin maka harus ada usaha dari pihak sekolah dan orang tua yang berkerja sama dalam membina kedisiplinan dalam belajar dan mengupayakan agar disiplin dalam belajar dapat tertanan sehingga menumbuhkan kesadaran siswa untuk memengkinkan terbentuknya sifat disiplin atau kebiasaan disiplin pada setiap harinya. Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan disekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk berprilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah itu biasa disebut disiplin siswa. 11 Anisa Basleman dan Syamsu Mapp, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 7 Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur prilaku siswa disebut disiplin sekolah. 12 Dalam pembicaraan sehari-hari tata tertib biasanya dikaitkan dengan disiplin, Artinya dimana tata tertib adalah ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mngandung sanksi terhadap pelanggarnya. 13 Tata tertib dan disiplin sekolah mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar. Pada dasarnya tata tertib dan disiplin merupakan harapan yang dinyatakan secara eksplisit yang mengandung peraturan tertulis mengenai prilaku peserta didik yang dapat diterima, prosedur disiplin, dan sanksi-sanksinya. 14 Disiplin memiliki makna dan konotasi tersendiri yang berbeda-beda. Ada yang mengartikan disiplin sebagai hukuman, pengawasan, pemaksaan, kepatuhan, latihan, kemampuan tingkah laku. Disiplin juga dimaksudkan sebagai pengembangan diri sendiri pada si terdidik yang timbul sendiri dari kesadaran diri tanpa paksaan. 15 Sedangkan secara tradisional disiplin dimaksudkan sebagai penertiban tingkah laku anak oleh kekuatan yang berasal dari luar diri anak, sehingga seolah-olah kurang memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan daya dan kemampuan yang ada padanya. 16 Selain itu, Menurut Oteng Sutisna disiplin adalah esensial bagi semua kegiatan kelompok yang terorganisasi. Para anggota harus mengendalikan keinginan-keinginan pribadi masing-masing dan bekerja sama untuk kebaikan semua. Piet Sahertian dan Ida Aleida Sahertian juga menjelaskan disiplin 12 Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT Prestasi Pustakaraya, 2011, h. 166 13 Badrudin, Manajemen Peserta Didik, Jakarta : PT Indeks, 2014, h. 47 14 E. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta : Remaja Rosdakarya, 2012, h. 79 15 Piet Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Surabaya : Usaha Nasional, 1994, h. 126 16 Bambang Sumantri, “Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI PGRI 4 Ngawi Tahun Pelajaran 20092010”, Jurnal Edukasi, Vol. 4, 2010, h. 120 sebenarnya merupakan akibat dari pengelolaan kelas yang efektif. Sedangkan Menurut Wikipedai, mengemukakan disiplin merupakan bentuk pelatihan yang menghasilkan suatu karakter atau perilaku khusus yang menghasilkan perkembanagan moral, fisik dan mental untuk tujuan tertentu. 17 Berdasarkan uraian di atas dapat difahami bahwa disiplin mengandung arti adanya kepatuhan atau kesediaan seseorang terhadap peraturan, tata tertib, norma-norma dan nilai-nilai. Kepatuhan atau kesediaan disini bukan hanya karena adanya tekanan- tekanan dari luar, melainkan kepatuhan yang didasari oleh adanya kesadaran tentang nilai dan pentingnya peraturan-peraturan. Maka dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah salah satu faktor penting dalam mencapai suatu tujuan, karena disiplin merupakan bentuk ketaatan atau kepatuhan yang secara sadar dilakukan seseorang terhadap peraturan yang sudah dibuat. Sedangkan disiplin belajar merupakan suatu usaha yang ditunjukan untuk membantu melatih dan mengkontrol siswa siswi dengan cara mengajarkan kepada mereka bentuk-bentuk tingkah laku yang baik dan pantas dilakukaan serta mengingatkan bentuk-bentuk tingkah laku yang buruk dan tidak pantas untuk dilakukan. Usaha ini dapat melalui peraturan-peraturan, keputusan-keputusan, dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama.

2. Jenis-jenis Disiplin

Kedisplinan bermanfaat untuk membuat anak didik terlatih dan terkontrol dalam bertingkah laku yang pantas dan tidak pantas. Dengan pola disiplin yang tepat dapat menyadarkan anak bahwa disiplin sangat penting bagi dirinya. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis disiplin : a. Disiplin tradisional, adalah disiplin yang bersifat menekan, menghukum, mengawasi, memaksa, dan akibatnya merusak penilaian yang terdidik. 17 Martinis Yamin, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta : Gaung Persada Press Jakarta,2011, h. 47 b. Disiplin modern, pendidikan hanya menciptakan situasi yang memungkinkan agar si terdidik dapat mengatur dirinya. Jadi situasi yang akrab, hangat, bebas dari rasa takut sehingga si terdidik mengembangkan kemampuan dirinya. c. Disiplin liberal, yang dimaksud disiplin liberal adalah disiplin yang diberikan sehingga anak merasa memiliki kebebasan tanpa batas. 18 Dari uraian jenis-jenis disiplin maka dapat difahami bahwa guru harus mempertimbangkan secara matang terlebih dahulu dalam menentukan cara- cara yang akan di tempuh untuk mendisiplinkan siswanya. Misalnya guru menggunakan jenis disiplin tradisional dengan cara menghukum, mengawasi dan memaksa yang akan menjadikan siswa patuh dihadapan guru atau orang tua namun dibelakang itu siswa akan memperlihatkan reaksi lain misalnya melawan dan menentang karena merasa di paksa. Sebaiknya guru menggunakan disiplin modern dimana cara ini guru bertindak bukan sebagai pemegang kuasa namun seperti sahabat dengan menciptakan situasi yang akrab, hangat, bebas dari rasa takut sehingga si terdidik mengembangkan kemampuan dirinya. Berdasarkan pemaparan dapat disimpulkan bahwa seorang siswa harus memiliki sikap disiplin baik disiplin dalam belajar di sekolah, disiplin dalam mengerjakan tugas, maupun disiplin dalam belajar di luar sekolah atau di rumah, sehingga akan tercapainya hasil belajar yang optimal. Melalui disiplin pula akan timbul pada diri siswa kesadaran bahwa melalui disiplin siswa akan menjadi individu yang tertib, teratur, dalam menaati norma dan nilai-nilai kehidupan yang kelak akan menjadi jalan bagi mereka untuk sukses. Pembiasaan sikap disiplin harus mempertimbangkan tindakan yang seperti apa yang akan digunakan. Seperti disiplin tradisional karena disiplin yang 18 Piet Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Surabaya : Usaha Nasional, 1994, h. 127