Jenis-jenis Pariwisata Lingkungan Pariwisata

a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan Pleasure Tourism bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang mininggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar yang baru, untuk memenuhi kehendak ingin tahunya, untuk mengendorkan ketegangan sarafnya, untuk melihat sesuatu yang baru, untuk menikmati keindahan alam,untuk mengetahui hikayat rakyat setempat, untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian di daerah luar kota, atau bahkan sebaliknya untuk menikmati hiburan di kota- kota besar ataupun untuk ikut serta dalam keramaian pusat-pusat wisatawan. b. Pariwisata untuk rekreasi Recreation Tourism Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, yang ingin menyegarkan keletihan dan kelelahannya. c. Pariwisata untuk kebudayaan Cultural Tourism Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, untuk mempelajarai adat istiadat, kelembagaan, dan cara hidup rakyat negara lain. d. Pariwisata untuk olah raga Sports Tourism Jenis pariwisata ini bertujuan untuk berlatih dan memprektekkan sendiri, seperti naik gunung, olah raga naik kuda, berburu, memancing, dan lain-lain. e. Pariwisata untuk urusan usaha dagang Business Tourism Menurut para ahli teori, perjalanan usaha ini adalah bentuk profesional travel atau perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan kepada pelakunya baik pilihan daerah tujuan maupun pilihan waktu perjalanan. 40

4. Bentuk-bentuk Pariwisata

Pariwisata dapat dipelajari bukan hanya dari segi motivasi dan tujuan perjalananya saja, tetapi juga bisa dilihat dari kriteria lain misalnya bentuk- bentuk perjalanan wisata yang dilakukan, lamanya perjalanan serta pengaruh- pengaruh ekonomi akibat adanya perjalanan wisata tersebut. a. Pariwisata individu dan kolektif Individual Tourism atau pariwisata perorangan meliputi seseorang atau kelompok orang teman-teman atau keluarga yang mengadakan perjalanan wisata dengan melakukan sendiri pilihan daerah tujuan wisata maupun pembuatan programnya, sehingga bebas pula mengadakan perubahan-perubahan setiap waktu di kehendaki. sedangkan Organized collective tourism meliputi sebuah biro perjalanan travel agent atau tour operator yang menjual suatu perjalanan menurut program dan jadwal waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk keseluruhan anggota kelompok yang dimaksudkan di atas. b. Pariwisata jangka panjang, pariwisata jangka pendek, dan pariwisata ekskursi Pariwisata jangka panjang dimaksudkan sebagai suatu perjalanan yang berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan bagi wisatawan sendiri. Pariwisata jangka pendek mencakup perjalanan yang berlangsung antara satu minggu sampai sepuluh hari. dan pariwisata ekskursi merupakan suatu perjalanan wistaa yang tidaklebih dari 24 jam dan tidak menggunakan fasilitas akomodasi. 40 James J. Spillane, Ekonomi Pariwisata : sejarah dan prospeknya, Kanisius, 1991, h. 28 c. Pariwisata dengan alat angkutan Ada berbagai bentuk pariwisata dengan alat angkutan yang dipakai misalnya, kereta api, kapal laut, kapal terbang, bus dan kendaraan umum lain. d. Pariwisata aktif dan pasif Kedatangan wisatawan asing yang membawa devisa untuk suatu negara merupakan bentuk pariwisata yang sering disebutn avtive tourism. sedangkan penduduk suatu negara yang pergi ke luar negeri dan membawa uang keluar negeri dan yang mempunyai pengaruh negatif terhadap neraca pembayaran merupakan passive tourism. 41

5. Faktor-faktor pendukung lingkungan belajar

Adapum faktor-faktor yang mendukung pengelolaan lingkungan belajar anatar lain : a. Tempat belajar yang baik Tempat yang baik mempunyai persyaratan sebagai berikut : letak tata ruangan, penerapan cahaya yang cukup, udara yang baik, adanya pengaturan tata ruang kelas. b. Media belajar yang tersedia Untuk dapat mendukung proses lancarnya belajar di sekolah, diperlukan peralatan yang cukup tersedia. alat-alat belajar yang tidak lengkap akan semakin banyak mengalami gangguan dalam proses belajar mengajar. Tersedianya alat-alat belajar pokok didahulukan dibanding dengan yang lain seperti : papan tulis, kapur tulisspidol, penghapus dan sebagainya. c. Kedisiplinan belajar Kedisiplinan ini perlu diperhatikan untuk melatih siswa agar terbiasa untuk menerapkan dalam segala tindakan atau kegiatannya. Karena 41 James J. Spillane, Ekonomi Pariwisata : sejarah dan prospeknya, Kanisius, 1991, h. 31