Pendekatan Disiplin Belajar Disiplin Belajar Siswa

yang terbaik bagi siswanya. Namun, pendekatan yang berbeda sering bertentangan dengan lainnya, beberapa diantaranya berada dalam posisi total. Isu utama yang tidak mereka setujui adalah tingkat dimana siswa harus diberi semangat dalam memperbaiki sikapnya sendiri. Teori yang dipergunakan dan pendekatan yang diaplikasikan oleh seorang guru harus beragam, dan mungkin berhubungan dengn beberapa faktor. Faktor seperti kepercayaan guru kepada siswa berpengaruh kuat terhadap model pendekatan paling nyaman, yang digunakan oleh guru. Kepercayaan guru tentang bagaimana seharusnya siswa bersikap, akan mempengaruhi tindakannya. Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi pilihan pendekatan atau tindakan guru dikelas. Faktor-faktor tersebut, yaitu : a. Usia dan kepribadian siswa b. Waktu dan energi yang guru miliki saat sikap tidak layak muncul c. Bentuk sikap yang tidak layak dari siswa d. Tujuan utama disiplin kelas 21 Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa banyak tindakan yang harus dilakukan guru, sebanyak prilaku siswanya sendiri. Namun, ketika guru mengajar di kelas dengan rombongan yang banyak, sering tindakan itu pukul rata, termasuk dalam kerangka mendisiplinkan siswanya. Hal inilah yang seharusnya dihindari guru mengingat perbedaan karakter yang beragam maka guru pun harus dapat menyesuaikannya dengan tidak membeda-bedakan antara satu dengan lainnya.

6. Unsur-unsur Kedisiplinan belajar

Disiplin diharapkan dapat memudahkan mendidik anak untuk berprilaku sesuai standar yang ditetapkan, ia harus memiliki tiga unsur pokok dalam mendisiplinkan siswa diantaranya : 21 Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, Bandung :CV Pustaka Setia, 2011, h. 169 1. Tata tertib atau peraturan Sebagaimana telah di jelaskan sebelumnya bahwa tata tertib sangat penting dalam mewujudkan sekolah efektif melalui penciptaan disiplin belajar. 22 2. Hukuman Hukuman dapat dilaksanakan secara verbal dan non verbal pukulan, cubitan dan sebagainya dan dilakukan segera sesudah tingkah laku yang tidak diharapkan perbuatan salah dihentikan. Yang bersifat verbal dapat berupa sindiran atau ancaman, hal ini merupakan salah satau bentuk hukuman tetapi sifatnya tidak mendidik. 23 3. Penghargaan Sekolah yang efektif menyadari bahwa pemberian penghargaan jauh lebih penting ketimbang menghukum atau menyalahkan perserta didik. Hal ini dinilai sebagai suatu stategi motivasi yang penting untuk mengingkatkan citra diri self-image peserta didik serta megembangkan iklim yang bersahabat dan supportif. 24 Dari pemaparan diatas maka dapat dipahami bahwa unsur-unsur kedisiplinan dilakukan untuk membiasakan sikap disiplin siswa tumbuh dalam dirinya. Tata tertib, hukuman dan penghargaan merupakan cara yang diharapkan dapat membantu guru untuk menciptakan generasi yang hidup dalam sikap disiplin. Namun yang harus dipertimbangkan seorang guru adalah ketika memberikan hukuman pada siswanya. Seringkali hukuman dianggap cara yang paling ampuh untuk menegur siswa yang lalai tanpa memikirkan dampak buruk bagi siswanya. Guru seharusnya mempertimbangkan unsur- 22 E. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta : Remaja Rosdakarya, 2012, h. 79 23 Nur‟aeni, Intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah, Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997, h. 139 24 Mulyasa, op. cit., h. 78