Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
tujuan belajar. karena itu pentingnya keberadaan disiplin tersebut maka ini harus ada dalam diri peserta didik.
Membicarakan tentang disiplin di sekolah, tidak dapat dilepaskan dari prilaku negatif yang dilakukan siswa. Prilaku negatif yang terjadi dikalangan siswa akhir-
akhir ini sangat menghawatirkan, salah satunya adalah sikap yang kurang menghargai waktu. Siswa mulai terbiasa dengan senenaknya melanggar peraturan
disekolah. Tata tertib yang berlaku di sekolahpun justru tidak mampu membuat siswa sadar akan pentingnya sikap disiplin. Perilaku menyimpang siswa seperti
halnya yang telah di sebutkan di atas tidak lain adalah hasil dari kurangnya pembinaan disiplin siswa disekolah dan penegakan peraturan yang bisa dikatakan
mungkin kurang efektif. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya berbagai macam pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah yang
tentunya akan sangat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan siswa dalam belajar baik bagi si pelanggar maupun bagi siswa lain yang berada di lingkungan
sekolah. Disiplin yang dikehendaki disini adalah disiplin yang muncul karena kesadaran bukan karena paksaan. Disiplin yang muncul karena kesadaran
disebabkan karena siswa telah menyadari bahwa hanya dengan disiplin akan didapatkan kesuksesan dalam segala hal. Dengan disiplin akan dapat
menghilangkan kekecewaan orang lain, dan dengan disiplinlah orang lain dapat mengaguminya.
Hal ini yang menjadi alasan mengapa Orang tua dan guru harus memikirkan cara tepat menerapkan disiplin bagi anak sejak mereka balita hingga masa kanak-
kanak dan sampai usia remaja. Tujuan disiplin adalah mengarahkan anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan persiapan bagi masa
dewasa, saat mereka sangat bergantung kepada disiplin diri. Diharapkan, kelak
disiplin diri mereka akan membuat hidup mereka bahagia, berhasil, dan penuh kasih sayang.
2
Dengan diberikannya tata tertib baik di sekolah maupun di rumah, kedisiplinan yang tertanam pada diri siswa akan diterapkan dimana saja dan
kapan saja. Pengawasan terhadap pelaksanannya serta penjelasan-penjelasan terhadap arti pentingnya kedisiplinan akan dapat menumbuhkan rasa disiplin
siswa. Sehingga dengan terciptanya kedisiplinan di sekolah akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang ada, dengan proses belajar mengajar yang
sesuai dengan kurikulum dan tujuan yang hendak dicapai maka seorang siswa akan dapat memperoleh prestasi yang baik.
Dalam arti luas, disiplin mencakup setiap macam pengaruh yang ditunjukan untuk membantu siswa agar mereka dapat memahami dan menyesuaikan diri
dengan tuntutan yang mungkin ingin ditunjukan siswa terhadap lingkungannya. Dengan disiplin, siswa diharapkan bersedia tunduk dan mengikuti peraturan
tertentu dan menjauhi larangan tertentu.
3
Disiplin juga dipengaruhi oleh lingkungan dimana lingkungan merupakan faktor terpenting dalam pembentukan psikologis seseorang, lingkungan juga
dipercaya dapat memberikan stimulus bagi seseorang yang berada di dalamnya. oleh karena itu diperlukan lingkungan yang baik untuk dapat membantu siswa
berkonsentrasi dan fokus dalam belajar. lingkungan belajar akan memberikan dampak yang berbeda sebagaimana keadaan lingkungan itu sendiri seperti
lingkungan yang baik, jauh dari kebisingan, akan memberikan dampak baik bagi siswa yang berada di dalamnya begitu juga lingkungan yang gaduh, tidak
kondusif akan memberikan dampak yang berbeda. SMK Negeri 61 Jakarta merupakan sekolah yang berlokasi disalah satu pesisir
pantai Kepulauan Seribu tepatnya di Kelurahan Pulau Tidung. Pulau Tidung yang
2
Sylvia Rimm, Mendidik Dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2003, h. 47
3
Sri Minarti, Manajemen Sekolah : mengelola lembaga pendidikan secara mandiri, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2011, h.192
kini merupakan salah satu objek wisata yang sedang marak diperbincangkan masyarakat baik melalui media elektronik maupun media cetak. Keindahan alam
dan beragam budaya serta unsur lain yang dimiliki kini menjadi daya tarik perhatian wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Pulau
Tidung. Di Indonesia sendiri, pariwisata telah menampilkan peranannya dengan nyata
dalam memberikan kontribusinya terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya bangsa. Kesempatan kerja bagi orang-orang terampil di bidang ini makin
bertambah jumlahnya, pendapatan negara dari sektor pajak dan devisa makin meningkat, keadaan sosial masyarakat yang terlibat dalam sektor ini makin baik,
kebudayaan bangsa makin memperoleh apresiasi. Disatu sisi, sulit diingkari bahwa pariwisata itu mampu meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Namun Di sisi lain harus diakui pula bahwa, pariwisata juga berdampak negatif yang menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia yang
kadang tidak sesuai, bahkan bertentangan dengan tatanan kehidupan sosial, budaya dan agama masyarakat serta harkat hidup manusia itu sendiri. Kemudian
dampak lain yang ditimbulkan diluar ekonomi adalah sosial, budaya, dan religi. Misalnya pada aspek budaya bahwa pariwisata memiliki hubungan yang erat
dengan budaya yang ada pada daerah tersebut karna budaya suatu daerah dapat mempengaruhi keinginan wisatawan untuk berkunjung dengan menyediakan
berbagai kegiatan atraksi dari budaya, event, atau produk wisata yang dihasilkan oleh suatu daerah tersebut.
Apabila dikaji secara mendalam mengenai problematika pariwisata, disatu sisi pariwisata telah banyak memberikan konstribusi, baik berupa peningkatkan
Pendapatan Asli Daerah PAD maupun memberikan nilai tersendiri bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Namun disisi lain hal yang tidak bisa
dipungkiri bahwa pariwisata sangat berdampak terhadap corak dan perilaku pada masyarakat dan pelajar atau siswa, khususnya siswa SMK Negeri 61 Pulau
Tidung.
Perubahan yang diakibatakan oleh pariwisata yang telah berkembang pesat memiliki dampak tersendiri bagi siswa SMK Negeri 61 Jakarta. Dimana
Perubahan gaya hidup yang tidak menutup kemungkinan pada hal-hal yang berkaitan dengan idiologi, agama serta perilaku sosial lainnya yang merendahkan
Aqidah Islamiyah. Hal seperti ini bisa dilihat pada aktivitas siswa sehari-hari yang jarang sekali terlihat shalat berjamah di masjid atau di musolah-musolah sekitar.
Hal ini dikemukakan pula oleh wakil kepala sekolah SMK Negeri 61 Jakarta bahwa beliau sering memantau setiap kali shalat berjamaah bisa dipresentasikan
bahwa siswa atau pemuda yang ikut shalat berjamaah hanya diperoleh hitungan jari.
4
Sikap lain yang diperlihatkan oleh siswa SMK Negeri 61 Jakarta adalah kurangnya menghargai waktu, menghargai waktu disini bahwa siswa SMK
Negeri 61 Jakarta masih banyak yang kurang disiplin, seperti adanya siswa yang datang terlambat, tidak masuk kelas tanpa keterangan yang jelas, berpakaian tidak
lengkap, dan masih banyak yang lebih memilih profesi menjadi tour guide atau pemandu wisata dibandingkan mengikuti ektrakulikuler disekolah. Persepsi
seperti ini dikemukakan salah satu siswa SMK Negeri 61 Jakarta bahwa dengan menjadi tour guide maka ada pendapatan yang dihasilkan daripada mengikuti
ektrakulikuler di sekolah.
5
Selain itu sikap ketidakdisiplinan juga diperlihatkan guru sebagai budaya dan tidak berusaha merubahnya menjadi contoh yang lebih
baik untuk siswa. Sering kali teguran atau bahkan nasehat dilontarkan kepala sekolah SMK Negeri 61 Jakarta untuk merubahnya namun masih saja
pelanggaran ini terjadi mungkin karna hal-hal seperti ini telah membudaya sejak lama sehingga sulit untuk dirubah.
6
4
Wawancara observasi awal dengan Wakil Kepala Sekolah SMKN 61 Jakarta, pada 14 Mei 2015 Pukul 10.30 WIB
5
Wawancara observasi awal dengan Siswa Kelas XI SMKN 61 Jakarta, pada 14 Mei 2015 Pukul 11.30 WIB
6
Wawancara observasi awal dengan Kepala Sekolah SMKN 61 Jakarta, pada 10 Mei 2015 Pukul 09.00 WIB
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Lingkungan Pariswisata Terhadap Disiplin Belajar Siswa
di SMK Negeri 61 Jakarta ”