Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

8

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Disiplin Belajar Siswa

1. Pengertian Disiplin Belajar Siswa

Kata belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. 7 Belajar adalah proses perubahan prilaku, dimana perubahan prilaku tersebut dilakukan secara sadar dan bersifat menetap, perubahan prilaku tersebut meliputi perubahan dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor. 8 Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. 9 Sebagaian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan verbal sebagaian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru. 10 Selain itu, Menurut Burton “ learning is a change in the individual, due to interaction of that individual and his environment, which fills a need and 7 Iskandarwassid dan dadang sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011, H. 4 8 Asep Hery Hermawan, Asra dan Laksmi Dewi, Belajar dan Pembelajaran SD, Bandung : UPI PRESS, 2007, h. 7 9 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 87 10 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 87 makes him more capable of dealing adequately with his environment”, belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan menjadikannya mampu melestarikan lingkungannya secara memadai. 11 Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu yang di sebabkan oleh serangkaian kegiatan misalnya membaca, mendengar, meniru dan lain sebagainya. Sehingga menimbulkan pengetahuan baru yang berbeda anatara sebelum belajar dan sesudah belajar. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa belajar merupakan proses pembentukan moral yang diperoleh dari kondisi dan lingkungan baik dari internal maupun eksternal sehingga terjadinya suatu perubahan, perubahan itu ditandai dari yang semula buruk menjadi baik, yang semula tidak tau menjadi tau, yang semula tidak mengerti menjadi mengerti dan yang semula tidak bisa menjadi bisa. Salah satu faktor penting yang dapat mendukung kesuksesan dalam belajar adalah ditanamkan, dikembangkan dan dilaksanakannya disiplin agar tujuan belajar dapat tercapai. Oleh karena pentingnya sikap disiplin maka harus ada usaha dari pihak sekolah dan orang tua yang berkerja sama dalam membina kedisiplinan dalam belajar dan mengupayakan agar disiplin dalam belajar dapat tertanan sehingga menumbuhkan kesadaran siswa untuk memengkinkan terbentuknya sifat disiplin atau kebiasaan disiplin pada setiap harinya. Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan disekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk berprilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah itu biasa disebut disiplin siswa. 11 Anisa Basleman dan Syamsu Mapp, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 7