BAB III LANDASAN TEORI
Teori adalah sebuah atau serangkaian konsep yang saling berhubungan yang berfungsi untuk menjelaskan secara ilmiah hubungan spesifik antar
sejumlah variabel penelitian, menerangkan fenomena atau gejala yang berkenaan dengan masalah penelitian, dan memprediksi fenomena tersebut.
1
Teori yang digunakan merupakan teori yang berkaitan dan mendukung proses pengumpulan
dan pengolahan data dengan topik inti penelitian mengenai supply chain atau rantai pasokan dan Lean Six Sigma.
3.1. Pengertian Supply Chain
2
Istilah supply chain pertama kali digunakan oleh beberapa konsultan logistik pada sekitar tahun 1980-an, yang kemudian oleh para akademisi
dianalisis lebih lanjut pada tahun 1990-an. Supply chain atau dapat diterjemahkan “rantai pasokan” adalah rangkaian hubungan antar perusahaan
atau aktivitas yang melaksanakan penyaluran pasokan barang atau jasa dari
1
Sukaria Sinulingga, Metode Penelitian, Edisi Pertama, Cetakan Pertama Medan: USU Press, 2011, h. 71.
2
Richardus Eko Indrajit dan Richardus Djokopranoto, Strategi Manajemen Pembelian dan Supply Chain,
Cetakan Pertama Jakarta: PT Grasindo, 2005, hh. 60-62.
Universitas Sumatera Utara
tempat asal sampai ke pembeli atau pelanggan. Supply chain menyangkut hubungan yang terus-menerus mengenai barang, uang, dan informasi. Barang
umumnya mengalir dari hulu ke hilir, uang mengalir dari hilir ke hulu, sedangkan informasi mengalir baik dari hulu ke hilir maupun dari hilir ke hulu.
Dilihat secara horizontal, ada lima komponen utama atau pelaku dalam supply chain,
yaitu supplier pemasok, manufacturer pabrik pembuat barang, distributor
pedagang besar, retailer pengecer, dan customer pelanggan. Secara vertikal ada beberapa komponen utama supply chain, yaitu buyer
pembeli, transporter pengangkut, warehouse penyimpan, seller penjual, dan sebagainya.
Dengan demikian,
manajemen supply chain
pada hakikatnya adalah perluasan, pengembangan konsep, dan arti dari manajemen logistik. Kalau
manajemen logistik mengurusi arus barang, termasuk pembelian, pengendalian tingkat persediaan, pengangkutan, penyimpanan, dan distribusi dalam satu
perusahaan, maka manajemen supply chain mengurusi hal yang sama, tetapi meliputi antar perusahaan yang berhubungan dengan arus barang, mulai dari
bahan mentah sampai barang jadi yang dibeli dan digunakan oleh pelanggan. Oleh karena itu, pada hakikatnya manajemen supply chain adalah
integrasi lebih lanjut dari manajemen logistik antar perusahaan yang terkait, dengan tujuan lebih meningkatkan kelancaran arus barang, meningkatkan
keakuratan perkiraan kebutuhan, meningkatkan efisiensi penggunaan ruangan, kendaraan, dan fasilitas lain, mengurangi tingkat persediaan barang, mengurangi
Universitas Sumatera Utara
biaya, dan lebih meningkatkan layanan lain yang diperlukan oleh pelanggan akhir.
3.2. Pengukuran Kinerja